Sunday, June 19, 2005

Yang Mana Kita?

Ada sebuah pertanyaan yang cukup menarik,
Pada suatu rel kereta api yang bercabang dua, bermainlah sekelompok anak,16 anak bermain pada jalur kiri yang masih aktif dilalui kereta api, 1 anak bermain sendirian pada jalur kanan yang sudah tidak terpakai lagi.di ujung percabangan yang membagi jalur menjadi dua ada sebuah tuas yang dapat memindahkan jalur kereta api dari kiri ke kanan.Tiba-tiba suatu kereta dengan kecepatan tinggi melaju menuju arah percabangan itu dan tentu akan melalui jalur kiri yang biasa dilewati. Celakanya disana adalah tempat 16 anak tersebut bermain. Jika kita berada di dekat tuas yang dapat memindahkan jalur kereta api dari kiri kekanan, apa yang akan kita lakukan? Akankah kita menarik tuas untuk menganti jalur menjadi jalur kanan yang disana terdapat 1 anak saja? Atau kita akan membiarkan kereta melalui jalur kiri dimana terdapat 16 anak?
Kebanyakan orang akan memilih menarik tuas itu dan mengorbankan 1 anak yang berada di jalur kanan. tapi, tepatkah apa yang dilakukan itu? Coba kita lihat dari persepsi setiap pihak yang ada dalam kasus tersebut.
Jika kita anak yang sendirian di jalur kanan: apa yang kira-kira ada dibenak kita? mungkin seperti ini, saya berada pada jalur yang aman, TIDAK AKAN ADA kereta yang menabrak saya. saya bisa bermain sepanjang hari dengan tenang dan aman, karena saya berada pada jalan yang benar. Lalu tiba-tiba saya tertabtak kereta yang seharusnya tidak melalui jalur yang saya tempati.
Jika kita satu dari 16 anak yang di jalur kiri:saya tahu jalur ini berbahaya, tapi disini banyak teman saya, saya pasti tidak apa-apa. kalau terjadi apa-apa selalu ada teman saya yang menanggungnya bersama saya. saya selalu cemas kalau terjadi sesuatu saat saya bermain pada rel yang berbahaya ini.Setelah jalur rel diganti:hari ini ternyata aman, besok saya bermain ditempat yang sama saja, toh tidak terjadi apa-apa. kereta ternyata tidak melalui jalur kiri.
Jika kita penarik tuas:saya bingung, apabila saya tarik, anak yang tidak bersalah akan mati padahal dia benar, tapi jika tidak saya tarik, banyak anak-anak yang POTENSIAL benar (meskipun saat ini masih salah) akan mati.
Sahabat beginilah hidup, terkadang kita salah mengambil keputusan, kita mengorbankan orang-orang benar-benar mau berjuang dalam kebenaran. dan kita mendukung yang bersalah. Maafkan saya jika saya menyia-nyiakan kebenaran dan perjuangan kalian... (sumber anonymous)

Hm, mungkin aku masi termasuk orang yang bakal ….

No comments: