Aku perempuan biasa.
Tergoda kuning emas hijau picis. Mungkin sekali waktu, aku terjatuh dan mengaduh. Tersepuh dan melepuh. Lalu terseduh ..Aku perempuan biasa. Satu dari beribu delapan puluh persen populasi dunia. Ah ... Perempuan.. Perempuan ... Lahir, merangkak, merengkuh, mendayuh, menggaduh, melahirkan... tersedak... terdesak ...Aku perempuan biasa. Gerimis mengiris sesayat serat. Kabut cemburu menjejat syaraf, mati kalbu ... Kulihat sembilu, mengilatkan percik perang ... Tak ada yang seperti aku!Aku perempuan biasa. Titian. Detik adalah titian. Datang menjemukan. Hilang dirindukan.
No comments:
Post a Comment