Monday, June 20, 2005

Sebuah Wajah di Simpang Dago

Simpang Dago ,
6:14:2005 17:34


…Sore hanya sepenggal paragraph dalam kisah seorang anak manusia…


Romannya luar biasa tirus
Kacamata berbingkai hitam yang membingkai matanya malah makin memperkuat kesan itu
Kurasa tingginya sedang-sedang saja, tak terlalu tinggi, nggak pendek juga
Hm , sebenarnya aku nggak yakin benar, soalnya aku hanya melihatnya dari dalam mobil
Yang jelas, tangannya nggak pernah berhenti mendentingkan nada dari gitarnya yang ngga bisa dibilang bagus itu
Salah satu senarnya bahkan pernah putus saat ngamen di angkot yang aku tumpangi
Aku tak pernah menghitung lagi, sudah berapa kali aku melewati pertigaan itu
Simpang yang jadi pelabuhan anak-anak bumi yang entah tak punya rumah, entah tak mau pulang ke rumah..
Yang jelas, pengamen dan anak-anak jalanan adalah menu wajib yang, mau tak mau, harus dinikmati siapapun yang melintasi simpang itu
Ada berbagai varian pengamen di sana
Remaja tanggung dengan kualitas vokal yang bisa diadu dengan penyanyi professional
Atau penyanyi kamar mandi yang serak gak nyampe nada-nadanya..
Juga instrumentalia perkusi dan biola yang apik dibawakan bocah-bocah seumuran SD
Tak ketinggalan ecrek-ecrek dara kecil yang belum lagi fasih melafalkan huruf

Entah kenapa aku paling terkesan dengan wajah satu pengamen di simpang itu
Mengingatkan aku pada entah siapa
Dan entah cerita apa
Wajah tirus
Kurus
Seolah menceritakan keratan gerigi roda kehidupan, keras menekan..berkisah pada semua orang tanpa perlu berkata apa-apa.
Dalam diam dan senyumnya yang sekali dua menjela di bibir, selagi kepalanya (*aku hanya menebak) penuh dengan nada-nada
Ini bukan pertama kalinya aku menemui pengamen yang menjadikan nada tak hanya sebagai pengimpas sekedar satu dua keping receh..
Bukan
Kurasa dia salah satu yang menyerahkan masa mudanya untuk nada di rimba jalanan
Entah
Aku masih berpikiran dia selalu punya pilihan untuk meninggalkan simpang itu kapanpun dia mau
Kapan pun
Karena aku lihat wajah tirusnya bukan wajah yang biasa
Karena aku sekali waktu melihat percikan di matanya, tekadkah?
Ah, imajinasi liar ini …
Kadang naifnya aku, menganggap semua adalah pilihan ..
Mungkin.. orang yang sekarang sedang lincah memainkan jarinya di atas senar itu, dengan rambut yang telah dipotongnya pendek-pendek, mungkin..
Ia pun sama seperti bocah cadel bermata cekung bertelanjang kaki yang menadahkan bekas gelas aqua kosong di ujung jalan sana
Ia pun sama halnya dengan kupu-kupu mungil yang berlarian memburu angkot yang paling banyak penumpangnya, tak peduli motor-motor yang suka menerobos seenaknya
Kadang aku yang ngga’ikut turun di jalanan malah lebih terpekik takut ketika mobil atau motor merangsek, nyerempet kanan kiri.. tak sabar menunggu lampu hijau menyala,
Ahh.. bagaimana dengan nyawa anak-anak itu?
Dan aku akhirnya berpikir
Mungkin
Ia pun tak punya pilihan
Karena ternyata di dunia ini pilihan setara dengan lembaran gobang…




…Sore hanya sepenggal paragraph dalam kisah seorang anak manusia…

dan kisah anak manusia yang menebar sauhnya di tiga empat menit lampu merah simpang Dago,
seperti juga puluhan ratusan simpang-simpang lain di kota tercinta,
seolah tak pernah berhenti bicara
seperti wajah tirus itu
wajah paling tirus sejak pertama kali aku bisa melihat
catatan hitam mentari di kulit mukanya meyakinkanku
dan menjaga demarkasi kekuasaan mereke, seakan aku sekedar ikan yang mengamati mereka dari kerajaan akuariumku
wajah tirus dan rambut dekil berkeringat itu,
seolah lantang nyayap mengatakan
: begini atau mati

dan hal bodohnya
aku malah menjadikan semua itu jadi tulisan ini
hanya tulisan ini
tulisan yang nggak bakalan laku di jual di manapun
bahkan dipajang gratis di blog pun belum tentu ada yang mau baca
bodohnya..
aku malah mengebiri warna-warna mereka dengan warna yang aku pilihkan untuk diriku sendiri..
berpikir bahwa,
jika ini tak bisa membekukan waktu mereka sejenak
setidaknya ini bisa mengarahkan otot matamu, agar sekali-kali ..
menelisik penyambung nafas di Simpang Dago..

====
aku nggak tau kenapa tulisannya malah jadi gini.. jauh banget dari rencana semul a.. melow euy!!

No comments: