Friday, December 31, 2004

Lemah Nian , tekad yang ku pancangkan
atau itu bukan tekad?
satu langkah tak lagi membuat jarak


o.. beratnya ...

Love is Ridiculous

hari ajaib di akhir Desember,
Kota kesayangan

di antara lautan ilmu yang mengalunkan lagu kesetiaan, setia PADA NYA



In bilang Love in Ridiculous. Bikin logikamu yang biasanya langganan A Kalkulus tiba-tiba macet total. Love is Ridiculous. Mbuatmu bisa bikin manuver-manuver aneh .. Love is Ridiculous... Love is..????
Duh, 4JJ1 ...
Jiwa ini lemah nian ...
Agenda hidup tak tertuntaskan
lalu ke siapa labuh pengharapan?

seorang teman mengatakan ,

jika mencintai seseorang membuatmu nggak bisa tidur, nggak bisa belajar, nggak bisa makan..
maka itu bukan cinta
itu kebodohan

jika kamu mencintai seseorang karena dia cakep, pintar, dan baik hati
maka itu bukan cinta
itu kekaguman

jika kamu tak bisa meninggalkan seseorang karena takut dia akan menderita, sedih dan terluka
maka itu bukan cinta
itu kasihan

Kawan Baru, Di Bawah Guyuran Gerimis Bandung

Kota Tercinta, Ujung Tahun Terujung ... 31 Des 2004


Wajahmu asing, menyerbu sekejap di petang penasaranku yang bimbang, siapakah engkau di bawah tudung mendung dirundung rinai pedang langit menyerbu bagai tar-tar kelaparan tapi dua mata di bawah naungan hitam tetap tenang menyihir sekumpulan rasa di sudut tanpa nama membuncahkan namamu ke tepian hutan bakau pantai jiwa. Siapakah engkau, lahir di malam tanpa mimpi tanpa bintang, terhenyak di meja pengasingan....

mata rantai jembatan tangan kayuh satu makna dihela badai hijau khatulistiwa

wajahmu asing saja ....
Alloh memang MAHA BAIK!
Nggak dinyana, AnugerahNya begitu tak terhingga.. Perhatian dan kasih sayang teman-teman tercinta yang selalu menyertai derap dan redup langkah kita.. oh .. betapa ..




Thanks to All My Friends,
semua yang pernah jadi temanku
dan semua yang akan jadi temanku
Iseng. Aku buka-buka lagi catatan lamaku. Dan wow.. ternyata banyak banget sesi kehyidupan yang aku lewatkan. Hal-hal mengejutkan muncul begitu saja, terhampar di catatan yang hanya sekedar... Waktu ternyata telah berbohong saat dia bilang: Aku adalah kerenyit detik lonceng tua!

--

Derai tak sudah
Tak hujan pun basah,
kelinci menari,
hutan hati!

Duka

____ Betapa Lemahnya Kita _____


Betapa lemahnya manusia di hadapan kekuasaanNya!
Kita tak berdaya ketika alam Tunduk pada KetentuanNya yang tak terelakkan
Aceh menangis, Sekejap mata kita terburai
Kehidupan terempas dalam bilangan detik ...
Akankah kita sadari,
Kenapa ini terjadi?

Bismillah ...

Hari Baru di tahun baru Telah Menjelang ......












Jeda .. Jeda... Jeda...

Monday, December 27, 2004

Liburan neeh..

Hikz... semua pada pulang kampung
tinggallah kami berdua, perantauan yang .....
huwa... huwa... huwa..

tapi...
ehm,
perasaan happy happy aja deh
Sedih telah membuatnya sedih
marah telah membuatnya marah








ALLOH , AMPUNIKU ..
Aku tidak...

Sedih telah membuatnya sedih
marah telah membuatnya marah








ALLOH , AMPUNIKU ..
Aku tidak...

Satu Hari, Satu Cerita

Hidup menyimpan banyak tanda tanya
:) usah meragu
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
kadang hidup juga seperti itu tuh,
dua garis yang tak kan pernah menyatu
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
kadang hidup juga bisa kayak gini nih,
bersilangan sisih menyisihkan
!$%&^(&)_+_++_++))*^&%^$$%@%$
lebih seringnya hidup begono noh,
kacau..
alias kacrut , kalo kata T'Myth mah!
tapi...
HIDUP ITU INDAH,
kalo ini kataku..
asal ikhlas dan syukur
kata Bro Husna
ehm ,
jadi hidup ini?

Wednesday, December 22, 2004

Libur Libur Libur
xxxxxzzzzzzzzzzzzzzzzzzaaaaaaaaaaaaaa

Tuesday, December 21, 2004

Hehe

ternyatanulisnggakpakespasisusahjugabacanyamakanyajangancoba—cobangirime-mailnggakpakespasikayakginibakalrepotyangnerimaemailokbossmetistirahatbuatmerechargeenergihidupinimenyenangkanuniklucuantiktapipusingkalonggakadajedasamasepertingetiknggakpakespasi

Lima Musim


Kebon Bibit, 3 Oktober

Lima Musim …

Aku wakilkan pada bunga
Tasbihku akan waktu
Bersemi pucuk,
Mengembang kelopak,
Melayuh …
Gugur…

Seratmu
Akan jadi perintangku
Seperti halnya pagi, siang dan petang
Selalu mengirim malam

Ah,
Musim ini
Sepenggal perjalanan
Entah di mana ujung

Hanya pada Penjaga gerbang Sang Waktu,
Aku simpulkan harapku
Agar mentari tak henti menari
Agar awan tak segan mengawang
Agar hujan tak bosan datang
Agar salju tak takut menderu
Agar angin tak ingin sembunyi
Agar semesta …
Juga bebintang …

Ah,
Langit ini selalu luas
Akan selalu cukup luas
Menampung uap air mata kita
Akan selalu cukup luas
Memajang semua tawa kita
Akan selalu cukup luas
Meneteskan warna pada kehampaan kita
Akan selalu cukup luas
Untuk menggantung harap kita
Akan selalu cukup luas
Menampung lima musim …


dan aku ..

dan aku tersenyum untuk setiap kebodohan yang telah aku buat dan aku tersenyum untuk setiap kecerobohan yang telah terjadi dan aku tersenyum untuk setiap air mata yang telah tertitis dan aku tersenyum untuk setiap amarah yang menepis dan aku tersenyum untuk setiap haru yang merepih dan aku tersenyum untuk tiap pertemuan yang telah terjadi dan aku tersenyum untuk semesta perpisahan yang akan terjadi dan aku terluka

Thursday, December 16, 2004

http://rakhmita.blogspot.com

check this out ..
Kadang aku berpikir
apa yang disisakan hidup ini untukku
huah.. ternyata banyaaak sekali
sangat sangat banyak sekali

Gak Lengkap

meja makan
lima wajah , tanpa semangat
ah.. harus terucap juga
: takdir pertemuan adalah perpisahan

waktu menggelayut
mendung Bandung tersulut
: simpul harus diurai
tuk simpul lain yang lebih kokoh

Met menikmati jalan yang lain, T'Myth

Apakah Sama

apakah sama
jika..
saat aku masih terbengong soal aku mau apa
temanku sudah berlarian dijalanan Palestina
meninju langit dengan teriakan intifadhahnya
ya..
merekalah anak-anak Syekh Ahmad Yassin..
semoga mereka ridho aku panggil teman
apakah sama
ketika aku larut dalam flash game di kotak ajaib ini
seorang temanku sudah memancangkan tiang mimpinya
sebuah pesantren khas untuk anak-anak istimewa
yang dihias Allah dengan ketidaksempurnaan fisik..
sungguh,
cairan lembab ini sudah mendesak ke kelopak mata
kali pertama kutelusuri baris tekad itu..
semoga ia tak menganggapku lancang
karena memanggilnya teman
apakah sama
ketika aku tertawa rakus membunuh waktu
orang-orang aneh itu berkejaran
mengedarkan proposal..
menggalang kepedulian..
orang-orang yang terasing dari hiruk pikuk dunia
izinkan aku sekedar memanggil kalian teman
apakah sama
ketika aku masih sibuk mikir IP semester lalu
tetehku sudah memenuhi kepalanya dengan satu janji
'aku harus cumlaude.. cumlaude... cumlaude..'
ah.. biar aku panggil engkau teman
siapa tahu ada secuil tekad yang nular padaku
apakah sama
ketika aku terlena dengan komik-komikku
ada yang tengah menghunjamkan ayat Al-Qur'an
dia bergumam ...
'aku lulus harus sudah hafidz...'
biarkan aku jadi teman..
apakah sama
ketika aku sedang asyik sarapan
ada yang sudah sibuk di kortim.. di senat..
rapat ini.. kegiatan itu..
huaah... kadang aku sendiri pun tak tahu
kegiatan apalagi yang tidak diikuti temanku ini
apakah sama
ketika aku masih berusaha untuk menjadi bisa
temanku di panas Surabaya sana
sudah menggelar langkah bisnisnya yang pertama
apakah sama
ketika aku .. entah
aku tak tahu apa yang aku kerjakan saat itu
di bising pabrik Malang sana
seorang temanku menjual peluhnya..
apakah sama
ketika aku sedang jalan-jalan ke manaaa gituh
sahabatku ribut dengan setumpuk pembukuan..
ketik surat a.. tanda tangan b..
apakah sama
ketika ....
mereka sedang....

Friday, December 10, 2004

Indah ..

Ku Bilang Indah
dunia ini indah, sayang!
maka jangan bersedih ...

tak kau lihat bunga?
atau sungai yang bergolak kecoklatan sehabis hujan?
juga serat kapas di awang-awang?

hidup ini indah, sayang!
tapi ada yang lebih indah dari hidup

kematian!
bukan kematian biasa...

pernah kau cium
wangi darah syuhada?

Sementara itu … Malam ini …

Tujuh mata pejam , detik jam memendam , ingin mengubur jejaknya dalam-dalam…
Letih menyusup , urat menyusut , getas meretas… tetirah…
Bulan sabit nembang, kangen sendirian… ini malam akhir malam…
Sekecup dinginku, embus keningmu… bangun anakku…

Tujuh mata hampa , katup sekedup , bintang pun takjub…
Sekecup dinginku, enggan meletup… bangun anakku…

Malam ini malam akhir malam
Akhir malam terakhir
(kau kan takkan pernah tahu?)
:maka bangkit, anakku!

Tujuh mata , enggan terbuka , air musuh durjana!
:bangun, anakku!
Karena, anakku
Ini bukan tetirah kita!

Tujuh mata , amarah membuncah , dengki menepi…
Rakaat ini berat adanya!
Bangun anakku…
:Neraka sedia di jeli mata!

Tujuh mata , berat berat berat …
Subuh kan tiba
: alhamdulillahi ladzii ahyaanaa ba’da maa amatana wa ilaihinnusyuur

bangun, nak!
Ini bukan tetirah kita
Tetirah kita
Di surga

Ditikam

Mata pedang di mata kamu
Ujung tajam tenggelam
Lutut bergetar
Mata nanar

Aku tanpa suara!