Friday, August 24, 2007

Manggil orang


[peringatan keras! Lagi-lagi tulisan nggak penting =p]

Kenapa ya saya ini susah sekali memberi panggilan ke orang yang sebaya kakak laki-laki: mas, kang, kak, dan kanca-kancanya.. Mungkin karena seluruh keluarga saya perempuan, di keluarga besar pun saya yang biasa dituakan dan dipanggil mbak (*Ibu saya anak pertama, Bapak anak laki-laki pertama yang bertahan hidup) bahkan oleh adik-adik sepupu saya yang usianya belasan tahun lebih tua. Lelaki muda yang saya kenal baik hanya Cak Win bersaudara yang tak lain dan tak bukan adalah keluarga sekaligus tetangga yang mengasuh saya sejak masih orok. Makanya jangan heran kalau saya jarang sekali memanggil kakak angkatan (*dari SMP, SMA, sampai kuliah) dengan panggilan penghormatan di atas. Sebisa mungkin saya menghindari kata sapa yang harus diucapkan secara langsung. Rasanya aneh, ada yang menggelitik saat mengucapkannya. Ya, saya seringnya memanggil cowok dengan namanya langsung! Tapi nggak mungkin juga kan seterusnya saya manggil orang yang lebih tua kayak gitu..

Maka, di tanah Bandung ini, saya belajar memanggil Mas pada beberapa orang yang memang "secara rasa" kata Mas itu sudah menjadi bagian dari namanya, karena sejak awal saya dengar namanya memang begitu dan selalu dipanggil seperti itu: Mas Her, Mas Syarif, dan Mas-Mas Pembina Salman lainnya :) lumayan kan? dan sekarang sudah mulai merambah ke tukang fotokopian, tukang bakso, tukang.. ;p hehe, still along way to go.. Jadi maaf, kalau ada 'orang tua' yang tersinggung saya panggil nama langsung, mohon dimaafkan..


[ditulis karena teringat pada penghuni baru rumah kami yang bingung harus aku panggil apa.. haruskah kuikuti jejak adikku yang memanggilnya:"wong iku" halaah..]

No comments: