Thursday, August 23, 2007

hantu selalu perempuan?

ini adalah cerminan betapa patriarki di bumi ini lebih banyak menjadikan perempuan sebagai alat untuk melestarikan kekuasaan kaum 'papa'. Di jawa saja ada berapa genus memedi perempuan? dari Mak Lampir, sampai kuntilanak, dari Nyi Blorong sampai Sundel Bolong.. dari.. pokoknya bukan saya salah satunya ^ ^. Ya, produk sebuah budaya tak bisa lepas dari fundamental pemikiran manusia penghasil budaya saat itu: feodalisme menuntut ketaatan, untuk itu harus ada ketakutan. lalu apa yang bisa menakutkan? yang harus menjadi jahat, kejam, dan dibenci.. maka lahirlah segala genus di atas. mengapa harus perempuan? Mengapa perempuan harus digambarkan jahat, kejam, dan dibenci? Mengapa?



*) memang ada memedi dengan gender laki-laki, tapi jumlahnya relatif sedikit. Kata 'Kyai' untuk menunjukkan kekeramatan suatu pusaka, bisa jadi merupakan contoh lainnya. terus terang, sampai sekarang saya belum pernah mendengar adanya pusaka kraton yang berjuluk 'Nyai'. Tolong diluruskan kalau salah..

**) sama sekali tidak ada maksud menggugat atau meneriakkan feminisme (*dalam cetak miring)

***) pembahasan di sini adalah dari segi sosial budaya, bukan klenisme apalagi akidah

No comments: