Bosan sih sebenernya nulis tentang rumah mulu. tapi yang datang justru ilham-ilham tentang rumah, jadi yasud..
selain silaturrahim, agenda saat pulang kampung adalah mengurus surat-surat pengantar dari desa. berhubung saat itu sang Bapak sedang ampek sama salah seorang personel kantor desa yang resek, maka berangkatlah saya dengan segenap kemampuan yang ada. membesar-besarkan hati (*takut trauma kebagian petugas yang resek) dan membangun pikiran positif (*toh sampai hari ini selalu ada 'orang baik' di antara orang-orang resek tadi). Sudah jam 9, hari Jum'at, (*artinya tinggal dua jam sebelum kantor tutup) tapi sama-sekali belum ada petugas. Duh, masak gara-gara Carik mantu seluruh personel ikutan libur.. Budaya kita memang menggumunkan..
Syukurlah, beberapa saat menanti, datanglah juga salah seorang oknum kantor desa itu. Langsung diserbu para penunggu surat sakti, syukurlah saya dapat giliran pertama (*secara saya datang yang pertama kali, yeah!). Dan mulailah bapak asisten carik (*entah apa jabatan yang sebenarnya) itu mewawancarai saya, sambil menyiapkan kertas (*ya ampun, berapa gsm tuh? tipis bangeed!) dan mesin KETIK MANUAL! Gila, benar saja, lima belas menit belum beres juga ketak-ketok tuts mesin ketik tuwir eta! Hayah, padahal kalau pake komputer, cukup bikin satu template untuk tiap jenis surat, tak-tik-tak-tik beres isi form-nya, klik print, dhok.. kasih tanda tangan dan cap. Jadi nggak sabar. Tapi inilah kenyataannya. Sang Tukang Ketik dengan tampang mantan militer dan tangan yang penuh dihiasi macam-macam tato terus mencap aksara satu persatu, beberapa kali memakai tipe-ex yang dia perlakukan seolah-olah tongkat sakti nan tiada tara.
Akhirnya beres sudah. Sekilas kulihat Pak Nari yang berperan sebagai kurir sekaligus tetangga pengertian itu mengedikkan mata, isyarat agar aku langsung pergi. Tapi jiwa penasaran menggerakkan lidahku pada Bapak Pengetik: "Biaya administrasinya berapa, Pak?". Rupanya Pak Nari belum menyerah, tepat sebelum kalimat saya mencapai tanda tanya, beliau sudah menyibukkan Bapak Pengetik dengan job berikutnya. Hehe, padahal kan saya mau tahu, benarkah yang dibilang Bapak saya, sebagai bagian dari lubang-lubang tikus birokrasi, Bapak Pengetik yang dikenal tanggap money ini akan tetap meminta bayaran meskipun sudah ada peraturan tidak boleh ada pungutan untuk pembuatan surat semacam yang saya minta ini. Makasih deh, Pak. Kebetulan saya memang cuman bawa tiga ribeng.. Padahal kalau Bapak Pengetik benar-benar minta, nggak akan cukup tuh. Walaupun saya prihatin untuk kerja keras yang harus dilakukan jari-jari para carik desa, toh saya tetap nggak mau terjebak lubang birokrasi. Semoga Alloh saja yang membalas, kudoakan cepat ada yang menyumbang seperangkat komputer untuk desa itu. pentium dua saja sudah memadai. Tapi, saya ragu mereka akan bisa mengoperasikannya. Oalah..
Thursday, August 30, 2007
The Blue Nowhere
Dunia Maya yang diciptakan oleh Jeffery Deaver ini layak saya sejajarkan dengan Prey-nya Crichton, tapi yang ini lebih berliku-liku ala rollercoaster: ramuan kisah yang mengejutkan di setiap bab siap mengguncang rasa penasaran kita, susah ditebak. Saya benar-benar menyelesaikannya dalam dua kali baca: semalaman, dipotong tidur, dan paginya sampai sekitar jam 10an. Covernya yang biru dengan pola chip sangat khas "machine", menegaskan kentalnya unsur komputer dalam kisah 640 halaman ini.
Cerita dibuka dengan peristiwa penculikan dan pembunuhan Lara Gibson, sang Ratu penjaga diri, oleh seorang laki-laki ahli social engineering yang kemudian dikenal sebagai Phate (*dengan Ph tetap dibaca 'ph', bukan f.. Ejaan sangat besar artinya). Identitas Phate yang sebenarnya adalah Jon Patrick Holloway, sang Wizard hacker yang tergelincir menjadi kracker (*killer cracker) karena keasyikan main game Access dan mulai susah membedakan antara dunia nyata dan dunia game. Phate yang tergila-gila pada drama dan dianugerahi bakat akting yang luar biasa ini menjadi buronan Detektif Frank Bishop, yang dibantu oleh Wyatt Gillette, hacker muda luar biasa yang dulu satu gang dengan Phate dan tengah menjalani hukuman penjara. Hanya Wyatt yang sanggup menandingi kepiawaian Phate, meskipun Wyatt sering ketinggalan langkah akibat kecanggihan Trapdoor, program demon penyusup buatan Phate yang memungkinnya mengobrak-abrik sistem data ISLEnet. Intrik demi intrik atas mengatasi, seolah adu kecerdasan antara kedua hacker ini tiada putusnya membuktikan filosofi hidup mereka: Akses adalah Dewa. Direcoki oleh birokrasi, ciri khas novel heroik gaya Amrik, Wyatt terus mengejar Phate hingga bentengnya yang terakhir: kematian Phate yang tragis di gudang 'museum' komputernya sendiri justru oleh tangan ketiga yang tidak disangka-sangka! Siapa? Lagi-lagi, baca sendiri saja. Si phate yang berasal dari keluarga yang kering kasih sayang ini sakti luar biasa sampai-sampai setelah kematiannya pun dia bisa membuat SHAWN (*nggak asyik kalau saya ceritakan, lebih menantang kalo Anda temukan sendiri) membajak tim SWAT untuk melakukan operasi penangkapan terhadap Wyatt dan keluarganya. Ujungnya happy ending sih, tapi ketegangan dan prosesnya itu yang menarik. Bumbu-bumbu romantika yang terselip sepanjang cerita pun dikemas manis mendukung cerita, sama-sama mengejutkan hingga halaman yang terakhir!
Setting Silicon Valley dan pekatnya sisi teknis cukup membuka wawasan kita tentang dunia komputer dan cyber, yang oleh Jeffery, lewat mulut Wyatt, dikatakan sebagai the blue nowhere. Blue untuk listrik yang menjadi sumber energinya, juga untuk kepedihan ironik seorang maniak yang bisa menciptakan identitas sebagai siapapun. Biru untuk keabsurdan dunia yang tak bisa dipegang, tapi cukup ada untuk membuat kita terluka, dipecat dari pekerjaan, bahkan kehilangan nyawa. Dan Nowhere untuk kehampaan dunia yang maya, tak ada dimana-mana selain di batok kepala.
Pokoknya rugi deh kalo gak baca =p , tapi jangan pinjem sama saya, karena saya juga dapetnya minjem, hehehe..
Membaca kisah ini membuat saya benar-benar merindukan sebuah kisah anak negeri, yang pepat dengan baluran ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Bukan dongeng-dongeng mimpi yang sekarang merajai tivi, yang bisa ditebak pola judulnya: si A (nama manusia) dan xxx (nama benda ajaib bertuah). Oh, masak iya harus aku yang mulai nulis tandingan novel ini? Ogah ah, mending kamu aja =D
Cerita dibuka dengan peristiwa penculikan dan pembunuhan Lara Gibson, sang Ratu penjaga diri, oleh seorang laki-laki ahli social engineering yang kemudian dikenal sebagai Phate (*dengan Ph tetap dibaca 'ph', bukan f.. Ejaan sangat besar artinya). Identitas Phate yang sebenarnya adalah Jon Patrick Holloway, sang Wizard hacker yang tergelincir menjadi kracker (*killer cracker) karena keasyikan main game Access dan mulai susah membedakan antara dunia nyata dan dunia game. Phate yang tergila-gila pada drama dan dianugerahi bakat akting yang luar biasa ini menjadi buronan Detektif Frank Bishop, yang dibantu oleh Wyatt Gillette, hacker muda luar biasa yang dulu satu gang dengan Phate dan tengah menjalani hukuman penjara. Hanya Wyatt yang sanggup menandingi kepiawaian Phate, meskipun Wyatt sering ketinggalan langkah akibat kecanggihan Trapdoor, program demon penyusup buatan Phate yang memungkinnya mengobrak-abrik sistem data ISLEnet. Intrik demi intrik atas mengatasi, seolah adu kecerdasan antara kedua hacker ini tiada putusnya membuktikan filosofi hidup mereka: Akses adalah Dewa. Direcoki oleh birokrasi, ciri khas novel heroik gaya Amrik, Wyatt terus mengejar Phate hingga bentengnya yang terakhir: kematian Phate yang tragis di gudang 'museum' komputernya sendiri justru oleh tangan ketiga yang tidak disangka-sangka! Siapa? Lagi-lagi, baca sendiri saja. Si phate yang berasal dari keluarga yang kering kasih sayang ini sakti luar biasa sampai-sampai setelah kematiannya pun dia bisa membuat SHAWN (*nggak asyik kalau saya ceritakan, lebih menantang kalo Anda temukan sendiri) membajak tim SWAT untuk melakukan operasi penangkapan terhadap Wyatt dan keluarganya. Ujungnya happy ending sih, tapi ketegangan dan prosesnya itu yang menarik. Bumbu-bumbu romantika yang terselip sepanjang cerita pun dikemas manis mendukung cerita, sama-sama mengejutkan hingga halaman yang terakhir!
Setting Silicon Valley dan pekatnya sisi teknis cukup membuka wawasan kita tentang dunia komputer dan cyber, yang oleh Jeffery, lewat mulut Wyatt, dikatakan sebagai the blue nowhere. Blue untuk listrik yang menjadi sumber energinya, juga untuk kepedihan ironik seorang maniak yang bisa menciptakan identitas sebagai siapapun. Biru untuk keabsurdan dunia yang tak bisa dipegang, tapi cukup ada untuk membuat kita terluka, dipecat dari pekerjaan, bahkan kehilangan nyawa. Dan Nowhere untuk kehampaan dunia yang maya, tak ada dimana-mana selain di batok kepala.
Pokoknya rugi deh kalo gak baca =p , tapi jangan pinjem sama saya, karena saya juga dapetnya minjem, hehehe..
Membaca kisah ini membuat saya benar-benar merindukan sebuah kisah anak negeri, yang pepat dengan baluran ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Bukan dongeng-dongeng mimpi yang sekarang merajai tivi, yang bisa ditebak pola judulnya: si A (nama manusia) dan xxx (nama benda ajaib bertuah). Oh, masak iya harus aku yang mulai nulis tandingan novel ini? Ogah ah, mending kamu aja =D
Berkaca (II)
kata adikku namanya Pak Wiyono. Guru baru di sekolah alumniku dulu, megang PPKn. saya sendiri nggak pernah bertemu langsung dengan orangnya, tapi toh itu nggak penting, karena saya tidak bermaksud membahas tentang apa-apa yang bisa dilihat dari orang ini. Semua yang ada di sini dibingkai dengan: "kata adikku, atau kata temannya adikku yang maen ke rumah".
Diluar jam mengajar, guru itu masih melakonkan profesinya sebagai wartawan. entah wartawan mana. yang jelas, beliau punya cukup banyak link ke orang-orang penting. ini juga saya nggak tahu, orang penting yang mana. orang penting lokal di kerajaan Malang, barangkali. yang jelas, beberapa adik kelasku cukup terbantu saat memasuki sebuah universitas di sana, berkat poci-poci beliau dengan sang rektor. Di luar kelas, pak guru satu ini sangat dekat dengan siswanya. sudah tak terhitung berapa kali anak-anak muda sekolah pinggir sawah itu menjadikan rumah guru lajang tersebut sebagai posko untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. itu artinya akses komputer dan printer gratis sampai ke kertas-kertasnya. dan itu rupanya yang menjadikan beliau sangat dikenal di kalangan siswanya. Entah apa kelebihannya yang lain, kuping saya sudah luber.
satu hal yang saya sangat ingin menggaris bawahi, setelah mencetak miring dan menebalkan kalimat ini: "Tapi kalau ketemu jangan kaget lho, mbak. Pokoknya nggak ndayani. Nggak akan nyangka kalau dibalik penampilannya yang segitu (*saya bingung bagaimana harus menerjemahkan: koyo ngono dengan tanda petik) beliau adalah seorang yang hebat .."
ya, mungkin hati yang besar tidak akan cukup jika dibungkus dengan dzahir yang 'biasa' saja, adikku. Mungkin Alloh membungkusnya dengan kasat mata yang akan mengundang tasbih dan permenungan: bahwa kita sering kali tertipu indra kita sendiri yang berkubang nafsu. Semoga Alloh merahmati beliau, dan memberi saya kesempatan untuk belajar langsung dari beliau, di kesempatan ziarah yang entah.
Don't judge the book by it's cover.
Diluar jam mengajar, guru itu masih melakonkan profesinya sebagai wartawan. entah wartawan mana. yang jelas, beliau punya cukup banyak link ke orang-orang penting. ini juga saya nggak tahu, orang penting yang mana. orang penting lokal di kerajaan Malang, barangkali. yang jelas, beberapa adik kelasku cukup terbantu saat memasuki sebuah universitas di sana, berkat poci-poci beliau dengan sang rektor. Di luar kelas, pak guru satu ini sangat dekat dengan siswanya. sudah tak terhitung berapa kali anak-anak muda sekolah pinggir sawah itu menjadikan rumah guru lajang tersebut sebagai posko untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. itu artinya akses komputer dan printer gratis sampai ke kertas-kertasnya. dan itu rupanya yang menjadikan beliau sangat dikenal di kalangan siswanya. Entah apa kelebihannya yang lain, kuping saya sudah luber.
satu hal yang saya sangat ingin menggaris bawahi, setelah mencetak miring dan menebalkan kalimat ini: "Tapi kalau ketemu jangan kaget lho, mbak. Pokoknya nggak ndayani. Nggak akan nyangka kalau dibalik penampilannya yang segitu (*saya bingung bagaimana harus menerjemahkan: koyo ngono dengan tanda petik) beliau adalah seorang yang hebat .."
ya, mungkin hati yang besar tidak akan cukup jika dibungkus dengan dzahir yang 'biasa' saja, adikku. Mungkin Alloh membungkusnya dengan kasat mata yang akan mengundang tasbih dan permenungan: bahwa kita sering kali tertipu indra kita sendiri yang berkubang nafsu. Semoga Alloh merahmati beliau, dan memberi saya kesempatan untuk belajar langsung dari beliau, di kesempatan ziarah yang entah.
Don't judge the book by it's cover.
Berkaca
Ini seharusnya catatan semester kemaren.. ^^
Dia adalah teman seangkatanku, sekelas juga dalam beberapa kuliah. Dan saya benar-benar bersumpah bahwa saya tidak punya hubungan darah dengan orang ini (*hm, well, kalau hubungan satu Moyang Adam-Hawa bisa disebut sebagai satu keturunan..) jadi apapun yang saya katakan tentang dia sama sekali diluar semangat primordialisme. Kita biasa menemukan orang semacam dia di barisan terbelakang kelas kita, sekaligus di barisan terdepan orang yang menyediakan diri mengurus suatu acara. Tidak terancam cumlaude, tapi rasa-rasanya selalu dicap pintar. Jika orang sejenisnya ini memasuki pasar, maka bisa dipastikan dia tak akan keluar dengan cepat: pertama karena terlalu sibuk tawar menawar sampai penjualnya bosan, dan kedua karena diinterogasi dulu oleh satpam yang curiga tampang seperti dia ini berpotensi mengancam keselamatan tas pembeli lainnya :D, hehehe.. (*piss.. piss.. ) Kita bisa menemukan orang semacam dia ini di pojok kampus, dengan celana jeans cenderung belel dan alas kaki yang dijepit, tertawa menyapa semua orang. (*Ya, sejujurnya saya menuliskannya di sini karena dialah satu-satunya orang [baca: cowok] yang selalu menyapa dan bertukar salam dengan saya ketika berpapasan.. bukannya pura-pura tidak melihat, atau sok-sok tidak kenal =p). Maka jangan heran, ketika dia memegang jabatan pupuhu di sebuah organisasi kesenian kampus, unit itu terlihat semarak (*satu hari tak sengaja saya lihat dia sedang melatih anak buahnya gladi resik, dengan wajah sangar yang tak pernah kuduga dimilikinya..) Ketika presentasi kuliah Epro pun hanya dia yang membawakan tema yang lain dari yang lain: etika profesi di bidang Kedokteran (*padahals seingats sayas tugasnyas adalahs etikas profesis di bidangs engineerings! tapi karena dia membawakannya dengan sangat baik, bapak dosen yang terkenal galak (*uhuk, saha nya'?) nampak anteng-anteng saja..). Dia bukan ketua angkatan, tapi saya sangat ingat dia beberapa kali memastikan saya ikut acara angkatan (*hahaha, betapa tampang pembelot saya ini susah disembunyikan..). Ya, seorang koleris-sanguinis sempurna yang saya prediksikan akan menempati posisi yang sangat berarti kelak (*entah di bidang apa..). Dan satu percakapan pendeknya dengan Damar, teman saya yang lain, nyata-nyata menyentakkan saya,persisnya saya lupa tapi kira-kira begini:"Eh, sekarang Salman membina pengemis ya? Yang jualan mi ayam di belakang asrama itu masih jalan? Nah, kitu bagus.. nyata.. bla bla bla..". Tak kusangka kata-kata itu keluar dari mulutnya, (*meskipun aku tahu dia adalah seorang yang sangat rajin berjamaah shalat di Salman), mengingat tak banyak orang yang beraktivitas di Salman yang cukup peduli dengan hal itu. Ternyata seorang seperti dia melihat jauh lebih dalam dari yang biasa kita lihat. Dan tanpa malu saya akui, saya benar-benar melihat karakter yang *seharusnya* dimiliki oleh seorang penyeru perubahan ada pada dirinya: menyatu dengan lingkungan sosialnya, ada saat dibutuhkan, menepis jarak tak nampak antara sang 'dewa' (*tanda superpetik!) dan sasaran perubahan yang awam. Tanpa mengesampingkan kekurangan-kekurangannya, saya benar-benar harus berusaha mengklon sifat-sifatnya itu. Semoga.
Dialah Heryana Rinaldi Hidayat
Dia adalah teman seangkatanku, sekelas juga dalam beberapa kuliah. Dan saya benar-benar bersumpah bahwa saya tidak punya hubungan darah dengan orang ini (*hm, well, kalau hubungan satu Moyang Adam-Hawa bisa disebut sebagai satu keturunan..) jadi apapun yang saya katakan tentang dia sama sekali diluar semangat primordialisme. Kita biasa menemukan orang semacam dia di barisan terbelakang kelas kita, sekaligus di barisan terdepan orang yang menyediakan diri mengurus suatu acara. Tidak terancam cumlaude, tapi rasa-rasanya selalu dicap pintar. Jika orang sejenisnya ini memasuki pasar, maka bisa dipastikan dia tak akan keluar dengan cepat: pertama karena terlalu sibuk tawar menawar sampai penjualnya bosan, dan kedua karena diinterogasi dulu oleh satpam yang curiga tampang seperti dia ini berpotensi mengancam keselamatan tas pembeli lainnya :D, hehehe.. (*piss.. piss.. ) Kita bisa menemukan orang semacam dia ini di pojok kampus, dengan celana jeans cenderung belel dan alas kaki yang dijepit, tertawa menyapa semua orang. (*Ya, sejujurnya saya menuliskannya di sini karena dialah satu-satunya orang [baca: cowok] yang selalu menyapa dan bertukar salam dengan saya ketika berpapasan.. bukannya pura-pura tidak melihat, atau sok-sok tidak kenal =p). Maka jangan heran, ketika dia memegang jabatan pupuhu di sebuah organisasi kesenian kampus, unit itu terlihat semarak (*satu hari tak sengaja saya lihat dia sedang melatih anak buahnya gladi resik, dengan wajah sangar yang tak pernah kuduga dimilikinya..) Ketika presentasi kuliah Epro pun hanya dia yang membawakan tema yang lain dari yang lain: etika profesi di bidang Kedokteran (*padahals seingats sayas tugasnyas adalahs etikas profesis di bidangs engineerings! tapi karena dia membawakannya dengan sangat baik, bapak dosen yang terkenal galak (*uhuk, saha nya'?) nampak anteng-anteng saja..). Dia bukan ketua angkatan, tapi saya sangat ingat dia beberapa kali memastikan saya ikut acara angkatan (*hahaha, betapa tampang pembelot saya ini susah disembunyikan..). Ya, seorang koleris-sanguinis sempurna yang saya prediksikan akan menempati posisi yang sangat berarti kelak (*entah di bidang apa..). Dan satu percakapan pendeknya dengan Damar, teman saya yang lain, nyata-nyata menyentakkan saya,persisnya saya lupa tapi kira-kira begini:"Eh, sekarang Salman membina pengemis ya? Yang jualan mi ayam di belakang asrama itu masih jalan? Nah, kitu bagus.. nyata.. bla bla bla..". Tak kusangka kata-kata itu keluar dari mulutnya, (*meskipun aku tahu dia adalah seorang yang sangat rajin berjamaah shalat di Salman), mengingat tak banyak orang yang beraktivitas di Salman yang cukup peduli dengan hal itu. Ternyata seorang seperti dia melihat jauh lebih dalam dari yang biasa kita lihat. Dan tanpa malu saya akui, saya benar-benar melihat karakter yang *seharusnya* dimiliki oleh seorang penyeru perubahan ada pada dirinya: menyatu dengan lingkungan sosialnya, ada saat dibutuhkan, menepis jarak tak nampak antara sang 'dewa' (*tanda superpetik!) dan sasaran perubahan yang awam. Tanpa mengesampingkan kekurangan-kekurangannya, saya benar-benar harus berusaha mengklon sifat-sifatnya itu. Semoga.
Dialah Heryana Rinaldi Hidayat
Selamat Selamat..
bulan-bulan ini adalah musim resepsi bin walimahan. ada beberapa undangan dari teman, tapi hiks, sayangnya saya nggak bisa datang.. sedih deh (*ketinggalan program perbaikan gizi =P)
jadi lewat sini saja saya doakan: barokaLLAHu lakum, semoga dengan bersatunya jiwa-jiwa baru akan lebih kuatlah bangunan da'wah ini.. =)
maka selamat menikmati perjuangan baru untuk teh Euis dan K' Arif, teh Icha dan k' Umar, Akh Rendy dan istri, Akh Mahfud dan istri, ukhti Tri dan suami, dan insyaAlloh teh Rita dan suami, juga sahabat-sahabat yang lain yang belum kusebutkan, yang mungkin belum termasuk kloter ini.. hihi, tenang, masih ada musim yang akan datang =D (*barengan aku, huehehehe..)
jadi lewat sini saja saya doakan: barokaLLAHu lakum, semoga dengan bersatunya jiwa-jiwa baru akan lebih kuatlah bangunan da'wah ini.. =)
maka selamat menikmati perjuangan baru untuk teh Euis dan K' Arif, teh Icha dan k' Umar, Akh Rendy dan istri, Akh Mahfud dan istri, ukhti Tri dan suami, dan insyaAlloh teh Rita dan suami, juga sahabat-sahabat yang lain yang belum kusebutkan, yang mungkin belum termasuk kloter ini.. hihi, tenang, masih ada musim yang akan datang =D (*barengan aku, huehehehe..)
masuk ke kolam
iKLaNopHoBiaYa,
WiSh
Ayat-Ayat Cinta
ah, sudah lupa kalau saya mau menulis tentang ayat-ayat cinta. sekarang cuma bisa mengatakan ini: heran kok bisa buku ini lewat dari sensor para aktivis muslim padahal di halaman 387 Fahri yang baru beberapa menit menikahi Maria bisa-bisanya mengatakan: " .. Cintaku kepadamu seperti cintanya seorang penyembah kepada sesembahannya.."
Hallowww?? Ada yang bisa menjelaskan kepada saya, atas dasar apa kalimat di atas dianggap bebas dari muatan syirik?
Hallowww?? Ada yang bisa menjelaskan kepada saya, atas dasar apa kalimat di atas dianggap bebas dari muatan syirik?
Friday, August 24, 2007
Manggil orang
[peringatan keras! Lagi-lagi tulisan nggak penting =p]
Kenapa ya saya ini susah sekali memberi panggilan ke orang yang sebaya kakak laki-laki: mas, kang, kak, dan kanca-kancanya.. Mungkin karena seluruh keluarga saya perempuan, di keluarga besar pun saya yang biasa dituakan dan dipanggil mbak (*Ibu saya anak pertama, Bapak anak laki-laki pertama yang bertahan hidup) bahkan oleh adik-adik sepupu saya yang usianya belasan tahun lebih tua. Lelaki muda yang saya kenal baik hanya Cak Win bersaudara yang tak lain dan tak bukan adalah keluarga sekaligus tetangga yang mengasuh saya sejak masih orok. Makanya jangan heran kalau saya jarang sekali memanggil kakak angkatan (*dari SMP, SMA, sampai kuliah) dengan panggilan penghormatan di atas. Sebisa mungkin saya menghindari kata sapa yang harus diucapkan secara langsung. Rasanya aneh, ada yang menggelitik saat mengucapkannya. Ya, saya seringnya memanggil cowok dengan namanya langsung! Tapi nggak mungkin juga kan seterusnya saya manggil orang yang lebih tua kayak gitu..
Maka, di tanah Bandung ini, saya belajar memanggil Mas pada beberapa orang yang memang "secara rasa" kata Mas itu sudah menjadi bagian dari namanya, karena sejak awal saya dengar namanya memang begitu dan selalu dipanggil seperti itu: Mas Her, Mas Syarif, dan Mas-Mas Pembina Salman lainnya :) lumayan kan? dan sekarang sudah mulai merambah ke tukang fotokopian, tukang bakso, tukang.. ;p hehe, still along way to go.. Jadi maaf, kalau ada 'orang tua' yang tersinggung saya panggil nama langsung, mohon dimaafkan..
[ditulis karena teringat pada penghuni baru rumah kami yang bingung harus aku panggil apa.. haruskah kuikuti jejak adikku yang memanggilnya:"wong iku" halaah..]
Kota Tanpa Debu
12:12 PM 8/24/2007
kau bilang padaku lewat mimpi, kita bisa bertukar kota
satu hari
hari yang kau janjikan tanpa debu
hanya rinai menjarum, mengagumi tanah kita
"tapi aku takut kau kan tersesat di kotaku.."
kau bilang aku dusta
"kotaku tak lagi punya nama, dan.."
kau bilang aku cari-cari alasan
"tapi..."
: kita adalah langit-langit yang keropos
usah risaukan orang-orang kotamu
berikan saja kunci gerbang itu
My Guardian Angel, I know I gotta found U someday..
mungkin kita kan bertemu di tikungan takdir yang entah,
tapi mungkin juga aku tak kan mengenali: that's U!
huahahaha..
sial sial sial.. Gara-gara jadi kurirnya anak-anak malah aku yang ditagih si teteh:"udah diisi is?"
reply:"apanya teh? Ouppss.." ;p
kau bilang padaku lewat mimpi, kita bisa bertukar kota
satu hari
hari yang kau janjikan tanpa debu
hanya rinai menjarum, mengagumi tanah kita
"tapi aku takut kau kan tersesat di kotaku.."
kau bilang aku dusta
"kotaku tak lagi punya nama, dan.."
kau bilang aku cari-cari alasan
"tapi..."
: kita adalah langit-langit yang keropos
usah risaukan orang-orang kotamu
berikan saja kunci gerbang itu
My Guardian Angel, I know I gotta found U someday..
mungkin kita kan bertemu di tikungan takdir yang entah,
tapi mungkin juga aku tak kan mengenali: that's U!
huahahaha..
sial sial sial.. Gara-gara jadi kurirnya anak-anak malah aku yang ditagih si teteh:"udah diisi is?"
reply:"apanya teh? Ouppss.." ;p
It's Hard but,,
something in your eyes that sparks to refil
why must to be like this love without feeling
something wrong with you I know, I see it in your eyes
believe me when I say, it's gonna be okay
I told you from the start I won't be demandingif u had a change of heart I'll be understanding
when love become so broken heart
and dreams begin to die
believe me when I say, we're working out someway
I'll never try to hold u back
I wouldnt try controlling you
if that's you want, it's what I want
I want the best for you
and if there's something else that you looking for
I'll be the first to help you try
believe me when I say,
it's hard to say goodbye ...
(It's Hard to Say Good Bye)
[Celine Dion, Paul Anka]
Jadi inget Three Little Miracle, di sana ada tokoh Julian yang romantisnya nggak ketulungan (*Harlequim getooh.. ada yang nyerempet-nyerempet 'X' juga, jadi jangan dibaca yagh! hihihi..). Pertama kali baca gara-gara termakan iklan guru Bahasa dan Sastra Indonesiaku (*SMA, aku jadi meng-idealkan si Juli tea sebagai sosok misua impian, cuih cuih cuih..).
Baca lagi pas barengan trio gelo asrama ke PsiKomik, nostalgia deh. eh, 12:48 PM 8/24/2007 dengerin lagu di atas kok ya keingetan cerita itu lagi =).
Yah, ada satu pelajaran penting yang sampai saat ini belum bisa aku pahami: if u had a change of heart, will I be understanding? Memberikan yang terbaik pada orang-orang yang kita sayangi, meskipun itu artinya kita harus merelakan mereka pergi? Seperti Julian yang setelah mati-matian mempertahankan pernikahannya rela melepaskan istrinya pergi, sambil tak lupa berpesan: If you need anything, please let me be the first to know!
Syukurlah ni cerita happy ending, kalo enggak aku akan mendendam seumur hidup sama penulisnya.. (*eh, siapa ya? Lupah!)
[t.a.:oh, where's that 'click'..]
why must to be like this love without feeling
something wrong with you I know, I see it in your eyes
believe me when I say, it's gonna be okay
I told you from the start I won't be demandingif u had a change of heart I'll be understanding
when love become so broken heart
and dreams begin to die
believe me when I say, we're working out someway
I'll never try to hold u back
I wouldnt try controlling you
if that's you want, it's what I want
I want the best for you
and if there's something else that you looking for
I'll be the first to help you try
believe me when I say,
it's hard to say goodbye ...
(It's Hard to Say Good Bye)
[Celine Dion, Paul Anka]
Jadi inget Three Little Miracle, di sana ada tokoh Julian yang romantisnya nggak ketulungan (*Harlequim getooh.. ada yang nyerempet-nyerempet 'X' juga, jadi jangan dibaca yagh! hihihi..). Pertama kali baca gara-gara termakan iklan guru Bahasa dan Sastra Indonesiaku (*SMA, aku jadi meng-idealkan si Juli tea sebagai sosok misua impian, cuih cuih cuih..).
Baca lagi pas barengan trio gelo asrama ke PsiKomik, nostalgia deh. eh, 12:48 PM 8/24/2007 dengerin lagu di atas kok ya keingetan cerita itu lagi =).
Yah, ada satu pelajaran penting yang sampai saat ini belum bisa aku pahami: if u had a change of heart, will I be understanding? Memberikan yang terbaik pada orang-orang yang kita sayangi, meskipun itu artinya kita harus merelakan mereka pergi? Seperti Julian yang setelah mati-matian mempertahankan pernikahannya rela melepaskan istrinya pergi, sambil tak lupa berpesan: If you need anything, please let me be the first to know!
Syukurlah ni cerita happy ending, kalo enggak aku akan mendendam seumur hidup sama penulisnya.. (*eh, siapa ya? Lupah!)
[t.a.:oh, where's that 'click'..]
Thursday, August 23, 2007
Perjalanan Ini..
Sejujurnya, senja terindah yang pernah saya alami dalam hidup saya adalah pada kepulangan saya yang terakhir kemaren, di atas Mutiara Selatan.. Wah, saya juga kurang tau itu daerah mana, tapi setiap kali melewati daerah itu, suasananya beda. Seperti di dunia lain.. The day amazingly vanish.. berganti dengan sejuta keindahan yang tak bisa saya gambarkan dengan kata-kata.. (*cuih cuih!). Tapi beneran lho, saya nyesel sekali tidak bisa mengabadikannya.. Kalo yang di bawah ini, pas kepulangan saya sekitar September tahun lalu (*telat!)
Ini diambil pas transit di Jombang, nunggu MutSel.
Stasiun yang tua dan menyimpang sejarah dalam diam, melihatnya jadi trenyuh sendiri..
Sayang, pagi yang mini..
Damainya.. jadi inget Little House in the Prairie
Ini diambil pas transit di Jombang, nunggu MutSel.
Stasiun yang tua dan menyimpang sejarah dalam diam, melihatnya jadi trenyuh sendiri..
Sayang, pagi yang mini..
Damainya.. jadi inget Little House in the Prairie
hantu selalu perempuan?
ini adalah cerminan betapa patriarki di bumi ini lebih banyak menjadikan perempuan sebagai alat untuk melestarikan kekuasaan kaum 'papa'. Di jawa saja ada berapa genus memedi perempuan? dari Mak Lampir, sampai kuntilanak, dari Nyi Blorong sampai Sundel Bolong.. dari.. pokoknya bukan saya salah satunya ^ ^. Ya, produk sebuah budaya tak bisa lepas dari fundamental pemikiran manusia penghasil budaya saat itu: feodalisme menuntut ketaatan, untuk itu harus ada ketakutan. lalu apa yang bisa menakutkan? yang harus menjadi jahat, kejam, dan dibenci.. maka lahirlah segala genus di atas. mengapa harus perempuan? Mengapa perempuan harus digambarkan jahat, kejam, dan dibenci? Mengapa?
*) memang ada memedi dengan gender laki-laki, tapi jumlahnya relatif sedikit. Kata 'Kyai' untuk menunjukkan kekeramatan suatu pusaka, bisa jadi merupakan contoh lainnya. terus terang, sampai sekarang saya belum pernah mendengar adanya pusaka kraton yang berjuluk 'Nyai'. Tolong diluruskan kalau salah..
**) sama sekali tidak ada maksud menggugat atau meneriakkan feminisme (*dalam cetak miring)
***) pembahasan di sini adalah dari segi sosial budaya, bukan klenisme apalagi akidah
*) memang ada memedi dengan gender laki-laki, tapi jumlahnya relatif sedikit. Kata 'Kyai' untuk menunjukkan kekeramatan suatu pusaka, bisa jadi merupakan contoh lainnya. terus terang, sampai sekarang saya belum pernah mendengar adanya pusaka kraton yang berjuluk 'Nyai'. Tolong diluruskan kalau salah..
**) sama sekali tidak ada maksud menggugat atau meneriakkan feminisme (*dalam cetak miring)
***) pembahasan di sini adalah dari segi sosial budaya, bukan klenisme apalagi akidah
The Day I Saw You Cry..
Dingin dari sistem tata udara di bus ini, menambah gigil di Puncak yang terdiam oleh hujan. Ini adalah perjalanan panjang kita yang pertama. Tapi tubuh kurusmu menyatakan ini bukan perjalanan yang menyenangkan. Seolah klakson mobil-mobil di belakang kita mengabarkan kita datang dari riuh yang menggaduh, terusir karena takdir. Dan padatnya jalan di hadapan kita mengabutkan tipisnya harapan. Kita adalah orang-orang kecil yang terjepit di puluhan yang diam, semua punya legenda masing-masing, enggan peduli apalagi berbagi. Maka, biarlah dengan samar kau teteskan embun dari hatimu yang kecut, meski merah matamu tak bisa sembunyikan duka. Engkau adalah baja yang berembun, bukan besi yang meleleh..
Maka aku bicara dengan hening udara, dan hatimu, andai dia bisa mendengar. Maka aku bicara, dengan rantai bisu, pada hatimu, andai dia bisa menyapa. Usah kita takutkan, kita punya DIA. Meski diam-diam embun pun berkhianat, meleber dari mataku yang paling rahasia. Tak usah kita takutkan, aku bukan lelaki mudamu yang bisa kau banggakan. tapi aku akan menjadi perempuan yang lebih tangguh dari apapun. Kita tak kan bertukar kata, tapi aku janjikan untuk tulang-tulangmu yang menua, aku memahami bisikmu yang berkelana: rimba kita adalah labirin kehidupan. Aku tinggalkan engkau, berkawan angin.. moga kau temukan mutiara itu terbang bersama debu-debu..
Dan hingga kini, saat kucium tanganmu yang merenta, dan embun-embunan kembali gagas, aku tahu dialog kita waktu itu belum lagi titik, udara lagi-lagi mengirimkan sayap-sayap sabdamu yang bingkas itu. Tanpa menyentuhnya aku mengerti, tanpa mendengarnya aku memahami:"Terbanglah lagi, Anakku.."
Untuk Indah, yang telah bertanya mengapa is diam-diaman saja dengan Bapak.. hehehe...
[mengumpulkan remah mozaik semangat entah]
Maka aku bicara dengan hening udara, dan hatimu, andai dia bisa mendengar. Maka aku bicara, dengan rantai bisu, pada hatimu, andai dia bisa menyapa. Usah kita takutkan, kita punya DIA. Meski diam-diam embun pun berkhianat, meleber dari mataku yang paling rahasia. Tak usah kita takutkan, aku bukan lelaki mudamu yang bisa kau banggakan. tapi aku akan menjadi perempuan yang lebih tangguh dari apapun. Kita tak kan bertukar kata, tapi aku janjikan untuk tulang-tulangmu yang menua, aku memahami bisikmu yang berkelana: rimba kita adalah labirin kehidupan. Aku tinggalkan engkau, berkawan angin.. moga kau temukan mutiara itu terbang bersama debu-debu..
Dan hingga kini, saat kucium tanganmu yang merenta, dan embun-embunan kembali gagas, aku tahu dialog kita waktu itu belum lagi titik, udara lagi-lagi mengirimkan sayap-sayap sabdamu yang bingkas itu. Tanpa menyentuhnya aku mengerti, tanpa mendengarnya aku memahami:"Terbanglah lagi, Anakku.."
Untuk Indah, yang telah bertanya mengapa is diam-diaman saja dengan Bapak.. hehehe...
[mengumpulkan remah mozaik semangat entah]
Kereta dan Bawaan
Masih catatan pulang,
Pulang kali ini saya agak sebal. bawaan saya buanyak banget, coz harus nyicil bawa pulang barang-barang gak penting. Dan bagian paling beratnya adalah: saat harus meletakkan barang di 'bagasi' kereta (*well, apapun lah istilahnya..). Ya, mengangkat tas dua puluh kiloan setinggi satu setengah meteran (*setelah naik ke bangku) bukanlah pekerjaan ringan untuk orang seperti saya ini. Dan sayangnya, orang-orang sekelilingku hanya menatap (*aku bisa merasakannya!) tanpa ada inisiatif membantu. Duh, kok malah mengharapkan bantuan? Padahal saya sudah berhasil menenteng kedua tas itu dari gerbang stasiun, yaa kira-kira tiga ratus meteran lah, tanpa tergoda tawaran-tawaran porter. Dan sekarang saya gondok hanya gara-gara sense pengen nolongnya orang Indonesia kok sudah turun.. soalnya, seingat saya dulu-dulu pasti tetangga segerbong (*utamanya laki-laki) menawarkan bantuan kecil itu. Lha kok sekarang? apa gara-gara penumpangnya udah pada jompo kali ya? Hush, jadi inget-inget diri sendiri kalo kondisinya dibalik, saya yang jadi 'penonton', apakah saya akan mengulurkan tangan saya?
Hal ini terulang saat turun dari kereta. Saat naik ke angkot. Saat turun dari angkot. Saat..
SubhanaLLOH, ternyata masih ada orang yang baik. Saat saya mau turun dari kereta di stasiun Singosari, Mas-Mas yang duduk di depanku mau-maunya membawakan tasku yang terberat, sampai di depan pintu. Ya, kereta hanya berhenti satu menit, jika tidak cepat-cepat bisa terbawa sampai Kota Lama. Alhamdulillah, semoga Alloh yang membalas kebaikannya, dan memberi saya kekuatan untuk meneladani perbuatannya..
Pulang kali ini saya agak sebal. bawaan saya buanyak banget, coz harus nyicil bawa pulang barang-barang gak penting. Dan bagian paling beratnya adalah: saat harus meletakkan barang di 'bagasi' kereta (*well, apapun lah istilahnya..). Ya, mengangkat tas dua puluh kiloan setinggi satu setengah meteran (*setelah naik ke bangku) bukanlah pekerjaan ringan untuk orang seperti saya ini. Dan sayangnya, orang-orang sekelilingku hanya menatap (*aku bisa merasakannya!) tanpa ada inisiatif membantu. Duh, kok malah mengharapkan bantuan? Padahal saya sudah berhasil menenteng kedua tas itu dari gerbang stasiun, yaa kira-kira tiga ratus meteran lah, tanpa tergoda tawaran-tawaran porter. Dan sekarang saya gondok hanya gara-gara sense pengen nolongnya orang Indonesia kok sudah turun.. soalnya, seingat saya dulu-dulu pasti tetangga segerbong (*utamanya laki-laki) menawarkan bantuan kecil itu. Lha kok sekarang? apa gara-gara penumpangnya udah pada jompo kali ya? Hush, jadi inget-inget diri sendiri kalo kondisinya dibalik, saya yang jadi 'penonton', apakah saya akan mengulurkan tangan saya?
Hal ini terulang saat turun dari kereta. Saat naik ke angkot. Saat turun dari angkot. Saat..
SubhanaLLOH, ternyata masih ada orang yang baik. Saat saya mau turun dari kereta di stasiun Singosari, Mas-Mas yang duduk di depanku mau-maunya membawakan tasku yang terberat, sampai di depan pintu. Ya, kereta hanya berhenti satu menit, jika tidak cepat-cepat bisa terbawa sampai Kota Lama. Alhamdulillah, semoga Alloh yang membalas kebaikannya, dan memberi saya kekuatan untuk meneladani perbuatannya..
Takdir
Ini tentang takdir. Setelah beberapa waktu lalu teman memberi pencerahan bahwa takdir itu seperi pohon, bercabang-cabang, terserah kita mau memilih cabang yang mana. Seperti kata Umar, "kita hanya sedang beralih dari takdir Alloh yang satu menuju takdir Alloh yang lain.." Maka, jika boleh saya tambahkan, pohon itu pastilah sangat besar, dan saling berpotongan dengan pohon-pohon takdir yang lain. karena takdir kita tidak pernah berdiri sendiri! Saling bersilangan dengan takdir yang lain! Jika kita ditakdirkan untuk tertabrak mobil, maka harus ada orang yang ditakdirkan menabrakkan kita! Itulah segi pentingnya, mengapa kita harus mengharap yang terbaik, bukan hanya untuk kita sendiri, tapi juga untuk orang lain. Tidak hanya meminta do'a dari sendiri, tapi juga dari orang lain. [Sudahkah kita mendoakan saudara kita hari ini?]
Terus, mengenai apakah takdir itu bisa diubah? Wahyu kena tilang 20.000 gara-gara berbelok di tempat yang salah. jika saja Wahyu terus melarikan motornya, tak peduli sempritan pak Isilup, maka dia bisa saja tak kehilangan duit 20.000 nya. Benarkah? Entah kenapa kesadaran saya beserta segenap alam bawah sadar saya menyangkal pendapat ini. Karena tidak pernah ada kebebasan mutlak dalam pilihan-pilihan makhluk. [bukan berarti juga saya jatuh pada paham yang menganggap semuanya mutlak dari Alloh: saya tidak shalat, toh kalo Alloh mentakdirkan saya shalat tentunya saya sudah shalat dari dulu-dulu.. bukan begitu!]. Maksud saya adalah, tidak pernah ada kehendak bebas pada diri manusia. Jika kita dikendalikan oleh otak, maka siapa yang mengendalikan otak? Jika kita digerakkan oleh jiwa, maka siapa yang mengendalikan jiwa kita? Karenanya, kita harus senantiasa berlindung kepadaNYA dari bisikan syaithon.
Intinya, takdir adalah sebuah perwujudan dari Kehendak Alloh. Dan setelah hal itu terjadi, tak ada lagi pembahasan: "Ah, coba kalau waktu itu begini.. pasti tidak akan begitu..". Tidak ada lagi tempat bagi penyesalan. karena yang sudah terjadi, maka pasti itu yang terbaik menurut Alloh. yang bisa kita ubah adalah masa depan. Serta menajamkan mata hati kita, untuk selalu mengikuti bisikan yang benar-benar dariNYA.
maka, ketika belakangan ini saya selalu sembunyi-sembunyi kalau ke jurusan, naik dari gedung tetangga, menghindari ruangan pembimbing tugas akhir saya di lantai satu (*takut ditagih progress ;p), itu adalah sebuah usaha. dan ketika di usaha yang sebelumnya selalu berhasil, siang itu: "Lho, is.. Sudah balik?" Sang Pembimbing ternyata tepat naik di ujung tangga, sedangkan saya ke arah sebaliknya. Dan mehe-mehe-lah saya.. Ooo, takdir!
Terus, mengenai apakah takdir itu bisa diubah? Wahyu kena tilang 20.000 gara-gara berbelok di tempat yang salah. jika saja Wahyu terus melarikan motornya, tak peduli sempritan pak Isilup, maka dia bisa saja tak kehilangan duit 20.000 nya. Benarkah? Entah kenapa kesadaran saya beserta segenap alam bawah sadar saya menyangkal pendapat ini. Karena tidak pernah ada kebebasan mutlak dalam pilihan-pilihan makhluk. [bukan berarti juga saya jatuh pada paham yang menganggap semuanya mutlak dari Alloh: saya tidak shalat, toh kalo Alloh mentakdirkan saya shalat tentunya saya sudah shalat dari dulu-dulu.. bukan begitu!]. Maksud saya adalah, tidak pernah ada kehendak bebas pada diri manusia. Jika kita dikendalikan oleh otak, maka siapa yang mengendalikan otak? Jika kita digerakkan oleh jiwa, maka siapa yang mengendalikan jiwa kita? Karenanya, kita harus senantiasa berlindung kepadaNYA dari bisikan syaithon.
Intinya, takdir adalah sebuah perwujudan dari Kehendak Alloh. Dan setelah hal itu terjadi, tak ada lagi pembahasan: "Ah, coba kalau waktu itu begini.. pasti tidak akan begitu..". Tidak ada lagi tempat bagi penyesalan. karena yang sudah terjadi, maka pasti itu yang terbaik menurut Alloh. yang bisa kita ubah adalah masa depan. Serta menajamkan mata hati kita, untuk selalu mengikuti bisikan yang benar-benar dariNYA.
maka, ketika belakangan ini saya selalu sembunyi-sembunyi kalau ke jurusan, naik dari gedung tetangga, menghindari ruangan pembimbing tugas akhir saya di lantai satu (*takut ditagih progress ;p), itu adalah sebuah usaha. dan ketika di usaha yang sebelumnya selalu berhasil, siang itu: "Lho, is.. Sudah balik?" Sang Pembimbing ternyata tepat naik di ujung tangga, sedangkan saya ke arah sebaliknya. Dan mehe-mehe-lah saya.. Ooo, takdir!
Penghianatan Sekolah Kita
Ini juga cerita dari rumah. Tentang seorang kepala sekolah yang menurut kesaksian seorang mantan siswanya menuntut anak didiknya lulus, dengan segala cara, sampai-sampai di ruang terbuka nan resmi dia kumandangkan: "curang jangan segan-segan! Ayo yang pintar jangan pelit, kasih tau temannya yang nggak bisa. Dulu saja teman saya bisa bla bla bla.." Oalah, curang kok disombongin! Gludak!!
Dan benar saja.. Hanya sedikit anak yang tidak mematuhi instruksinya. Gagal lah ia. Tapi kepuasan menjadi miliknya, dan semoga keberkahan pun tetap menyertainya..
Ahh, bagaimana mau bebas korupsi?
Di kelas-kelas kita kecurangan sedang disuntikkan,
demi alasan nama mentereng atau kedudukan, atau apa lah..
Standar dinaikkan ternyata hanya diimbangi dengan strategi mengakali situasi,
bukan peningkatan mutu itu sendiri..
[menulis dengan bete, pengen nyumpahin tapi gak.. ]
Dan benar saja.. Hanya sedikit anak yang tidak mematuhi instruksinya. Gagal lah ia. Tapi kepuasan menjadi miliknya, dan semoga keberkahan pun tetap menyertainya..
Ahh, bagaimana mau bebas korupsi?
Di kelas-kelas kita kecurangan sedang disuntikkan,
demi alasan nama mentereng atau kedudukan, atau apa lah..
Standar dinaikkan ternyata hanya diimbangi dengan strategi mengakali situasi,
bukan peningkatan mutu itu sendiri..
[menulis dengan bete, pengen nyumpahin tapi gak.. ]
Hutang
Catatan hutang.
ini adalah hal kecil yang sangat berbahaya, karena bisa-bisa menghambat hisab kita nanti di akhirat..
karena selama ini saya sering melalaikan hal tersebut, alangkah terkejutnya saya saat tiba-tiba teringat pada 'hutang-hutang' saya. Wah, jangan-jangan masih banyak yang lain yang terlupakan? Yaa Rabb..
Untuk sahabat sekalian, jika saya ada hutang, mohon diingatkan ya..
Yaa Ghaffar, yaa Razzaaq.. Yaa Alloh, aku berlindung padaMU dari rasa sesak dada dan gelisah, dan aku berlindung padaMU dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung padaMU dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung padaMU dari dilingkupi hutang dan dominasi manusia.. ini adalah hal kecil yang sangat berbahaya, karena bisa-bisa menghambat hisab kita nanti di akhirat..
karena selama ini saya sering melalaikan hal tersebut, alangkah terkejutnya saya saat tiba-tiba teringat pada 'hutang-hutang' saya. Wah, jangan-jangan masih banyak yang lain yang terlupakan? Yaa Rabb..
Untuk sahabat sekalian, jika saya ada hutang, mohon diingatkan ya..
yaa Alloh, istiqomahkanlah hamba..
[Ramadhan belasan hari lagi, siapkah? moga-moga indahnya doa ma'tsurat menginspirasi segenap insan Indonesia, berhenti berhutang napa?!?]
masuk ke kolam
iKLaNopHoBiaYa,
WiSh
Maka Bergeraklah..
kapal diciptakan
tidak untuk diam di dermaga!
[tiba-tiba teringat kata-kata mb pertama, saat nonton iklan obat kumur anti plak!]
tidak untuk diam di dermaga!
[tiba-tiba teringat kata-kata mb pertama, saat nonton iklan obat kumur anti plak!]
It's Okay
tidak masalah berapa kali kita jatuh
tidak masalah sebanyak apa kita gagal
tidak masalah bagaimana penilaian orang
selama kita selalu b.a.n.g.k.i.t l.a.g.i!
kan ada Alloh yang menolong kita?
[ icha, Taman Ganesha 20 Agt 09:xx AM ]
ukht, syukron.. Anata wa sugoi na!
tidak masalah sebanyak apa kita gagal
tidak masalah bagaimana penilaian orang
selama kita selalu b.a.n.g.k.i.t l.a.g.i!
kan ada Alloh yang menolong kita?
[ icha, Taman Ganesha 20 Agt 09:xx AM ]
ukht, syukron.. Anata wa sugoi na!
Punten, Cing!
2:17 PM 8/23/2007
Ada kebiasaan yang sudah 'dikaderisasikan' oleh orang tua saya sejak saya bisa mengingat: mengucap nuwun sewu atau permisi ketika melewati orang lain. Dan kebiasaan yang sejalan dengan budaya 'punten'an-nya Sunda ini masih terbawa sampai sekarang. Meski di tempatku ini tak semua orang mau menanggapi dan membalas dengan 'mangga'atau minimal senyum, toh suara saya yang lebih sering nyangkut di tenggorokan ini tak bisa menghentikan kebiasaannya. Hingga suatu hari, dibelokan ketiga sebelum kosan saya pun kembali mengeluarkan jurus "punteen..". tapi, lho, kok sunyi senyap? Olala, rupanya saking terbiasanya saya berpunten ria, begitu ada 'sesuatu' di jalan yang saya lewati, alam bawah sadar saya pun otomatis menekan tombol itu. Saya malu sendiri untuk kebodohan kali ini, gimana mau bilang "mangga" da' yang dipuntenin mah uching! Hayaah.. semoga tidak ada yang berprasangka:"seorang mahasiswa yang stress akibat skripsi memberi salam pada seekor kucing di jalan menuju kosannya! Diduga mahasiswa tersebut kebanyakan membaca Harry Potter, hehehe.."
Ada kebiasaan yang sudah 'dikaderisasikan' oleh orang tua saya sejak saya bisa mengingat: mengucap nuwun sewu atau permisi ketika melewati orang lain. Dan kebiasaan yang sejalan dengan budaya 'punten'an-nya Sunda ini masih terbawa sampai sekarang. Meski di tempatku ini tak semua orang mau menanggapi dan membalas dengan 'mangga'atau minimal senyum, toh suara saya yang lebih sering nyangkut di tenggorokan ini tak bisa menghentikan kebiasaannya. Hingga suatu hari, dibelokan ketiga sebelum kosan saya pun kembali mengeluarkan jurus "punteen..". tapi, lho, kok sunyi senyap? Olala, rupanya saking terbiasanya saya berpunten ria, begitu ada 'sesuatu' di jalan yang saya lewati, alam bawah sadar saya pun otomatis menekan tombol itu. Saya malu sendiri untuk kebodohan kali ini, gimana mau bilang "mangga" da' yang dipuntenin mah uching! Hayaah.. semoga tidak ada yang berprasangka:"seorang mahasiswa yang stress akibat skripsi memberi salam pada seekor kucing di jalan menuju kosannya! Diduga mahasiswa tersebut kebanyakan membaca Harry Potter, hehehe.."
But Still..
we are grown up, friend... (aren't we?)
but still, that child-trapped-inside-of-us
seem never go away
kata kunci: diayun-ayun cinta
[misi penyelamatan quote-quote pendek dari otak magnet dan binder kuning]
but still, that child-trapped-inside-of-us
seem never go away
kata kunci: diayun-ayun cinta
[misi penyelamatan quote-quote pendek dari otak magnet dan binder kuning]
BM, kukejar dirimu!
Ini adalah tragedi yang biasa dialami anak kosan yang doyan jajan. Ketika yang namanya selera sedang menjajah akal sehat: "pokoknya maunya yang itu, nggak mau yang lain!" sehingga empat puluh menitan pun terbuang untuk mencari 'yang itu', sampai-sampai menjelajahi pelosok-pelosok pelesiran yang terasing dan tersembunyi, hampir tersesat dikampung sendiri. Setelah muter-muter mencari satu set rombong beserta mamang yang bisa-bisanya menjadi langka di sore begini, toh akhirnya harus menyerah dengan menu yang biasa: ala Bandoeng. Oh, Bakso Malang, susah kali cari kau di sini!
Tentang Bumi
2:25 PM 8/22/2007
Kalo baca ini jadi keinget sama ini. Seperti juga yang pernah dikatakan oleh guru fisika saya saat SMA: berdasarkan analisis Quasar, diperkirakan pusat terjadinya alam semesta, yang juga berarti bagian universe yang paling tua, berada tak jauh dari bumi.. olala, sebuah tantangan besar untuk kita buktikan.. agar tak pernah ada lagi yang berkata:"ah, kalian ini bisanya cuma sesumbar.. ngomong yang ini yang itu sudah dikatakan dalam kitab suci kalian, padahal kalian cuma mengklaim hasil penelitian kami! So what?!"
Kalo baca ini jadi keinget sama ini. Seperti juga yang pernah dikatakan oleh guru fisika saya saat SMA: berdasarkan analisis Quasar, diperkirakan pusat terjadinya alam semesta, yang juga berarti bagian universe yang paling tua, berada tak jauh dari bumi.. olala, sebuah tantangan besar untuk kita buktikan.. agar tak pernah ada lagi yang berkata:"ah, kalian ini bisanya cuma sesumbar.. ngomong yang ini yang itu sudah dikatakan dalam kitab suci kalian, padahal kalian cuma mengklaim hasil penelitian kami! So what?!"
Ah, apa ya?
12:57 PM 8/23/2007
[ tiaraaaaaaaaaaaaaaaap!!! diari-on-len-mode-on ]
ada yang lupa saya critain pas pulang kemaren. iya, ini kabar gembira tentang insyaAlloh akan bertambahnya sepupuku dari pasangan bibi dan pamanku yang baru menikah tahun lalu. berhubung ini adalah anak pertama mereka, juga cucu pertama dari pihak paman, maka kehadirannya begitu dinanti-nanti dan siap disambut meriah. saya sih berharap nanti putranya laki-laki, soalnya rumah kami sudah penuh dengan para wanita, heuheu.. (*tanpa bermaksud 'melawan' takdir Alloh..)
Tanpa diminta, sejak jauh-jauh hari saya sudah menyodorkan nama kepada bibi yang sudah seperti mbakyu sendiri ini. mungkin sedikit berbeda dengan saran pemberian nama yang pernah saya baca, daya imajinasiku justru tertumbuk pada sebuah patron: harus nama islami, tapi dengan ruang jelajah internasional! Heuheu, karena seiring dengan tumbuhnya da'wah, insyaAlloh kebangkitan khilafah akan memungkinkan sebuah tatanan baru: globalisasi yang seutuhnya! Tidak terbatas bentang alam dan budaya. maka nama menjadi bukan sekedar doa, tapi juga identitas dan 'brand' yang harus bisa 'diterima' oleh masyarakat global itu tadi. maka, semoga tak akan terjadi pencekalan di bandara hanya karena nama yang mirip-mirip 'teroris', atau salah sebut yang justru bikin doanya 'ambyar'. atau malah mengaku-aku nama depannya 'pak' karena petugas administrasi ngotot minta nama depan untuk nama jawa yang memang super-hemat-hanya-satu-kata itu. ya, nama yang sederhana tapi memenuhi semua kriteria tadi. lho, kok makin sulit ya?
Dan saya teringat dengan sebuah nama. Sena. Dalam mitologi jawa, sena (dengan 'a' dibaca antara 'a' dan 'o', atau kalau tak bisa membayangkan, minta saja teman Anda mengatakan 'apa' dalam bahasa Jawa.. halaah.. repot amat?! Pokoknya getu lah..) adalah seorang ksatria sakti mandraguna, waduh dari mananya saya lupa, ada di buku kridha basa SD saya.. [haha, na' kliatan tho kalo saya bukan penjaga budaya-jawa-adiluhung yang baik?] Pokoknya, yang saya ingat kata Bu Soeminarti Sena adalah ksatria sejati gagah berani, pembela kebenaran dan keadilan dunia wayang. dan saya percaya.
Sena juga bisa diambil dari Ibnu Sina, tokoh ilmuwan terkenal zaman kejayaan islam, yang dikenal barat sebagai Avicena. Pokoknya dia juga orang hebat cerdas cendikia.
Sena dengar-dengar adalah nama salah satu tokoh dorama jepang, umm.. bisa juga toh?
setidaknya cukup bisa diterima di barat dan di timur ^^ (maksa!)
Saya sendiri lupa apa lengkapnya nama yang saya sms-kan itu. (dasar!) tapi saya embel-embeli: POKOKNYA panggilannya harus 'Sena' dengan 'a' yang asli seperti di 'bahasa Indonesia'. titik.
kalau ternyata perempuan, namai saja Shofya, bahasa arab untuk 'bersih' dan sudah biasa di telinga barat maupun tenggara. (tidak adil, tidak ada ulasan!)
beberapa waktu kemudian, ide berubah lagi. Sudahlah, apapun namanya, yang penting pas disingkat namanya jadi SYAM. Soalnya dulu saya sempat tergila-gila dengan nama ini, kakak kelasku perempuan ada yang bernama Syam. dan kalau dipanggil, kok rasanya berdentang-dentang merdu di telinga.. Ahh, ambisi selera pribadi! Dan lagi-lagi akan diusulkan: Syarif (semoa yang mulia tidak hanya nasab, tapi juga megah jiwanya) Yusuf (siapa lagi dalam Al-Qur'an yang diceritakan dalam satu surah penuh? yang sempurna akhlak dan dzahirnya..) Ahmad (panggilan kecintaan dari ibunda Rasulullah) M... Hah? Terbacalah kilas berita di sebuah stasiun televisi nasional: ... Syam ditangkap petugas.. tersangka meracuni.. ditemukan bom.. dikontrakan Syam.. dihukum... penyelidikan..
Gleggg..
pe-er: nyariin pernak pernik bola untuk si bungsu, dan tetek bengek anime//manga untuk 'kembaran'ku yang ternyata jauh lebih dahsyat maniaknya!! sambil mencari-cari, kali-kali aja ada nama lain yang unik juga..
resia
yang mengair di matanya mengabarkan suatu resia
wahai gerimis, hapus jejaknya kabarkan pelangi kan tiba!
wahai gerimis, hapus jejaknya kabarkan pelangi kan tiba!
Setiap kali buka kompi..
langsung menuju faith1089/drift/stock, bukannya mampir ke folder future yang mengulum grafologi dan konco-konconya. seriuslah! [2:03 PM 8/23/2007: semua Future dkk sudah dipindahin ke harddisk Aisyah_mee untuk diburn (*tanpa dibaca sebelumnya!).. Oalah, kebiasaan nyampah data yang belum berubah!]
eh, malah pindah ke yang sebelah ini =>
jelek kamu is!
cerita-cerita dari jakarta, sebuah karikatur orang-orang Pram.
Sudah lama banget bacanya, jadi lupa waktu saya nulis head itu mau nyeritakan apa. Yang jelas ini kumpulan cerpen cukup memikat, pekat dengan gaya Pram. Jadi, hm, kapan ya mau baca lagi? (*garuk-garuk punggung gak gatel..)
Gak Penting!
hush, bukannya mo omong jorok, tapi... bisa kentut itu adalah sebuah kenikmatan tiada tara!
Tanpa ada proses pembuangan gas sisa tersebut, seluruh diri kita akan kacau: tekanan dalam tubuh menjadi tidak normal. Maka saluran pencernaan mogok, menimbulkan perasaan mual, kepala ikut-ikutan demo, pusing luar biasa. Muaranya, kita tidak bisa berkativitas hanya gara-gara satu kenikmatan dicabut! SubhanaLLAH.. Jika untuk mensyukuri 'farting' saja susah, bagaimana kita bisa menghayati tasbih kesyukuran jagad raya?
Tanpa ada proses pembuangan gas sisa tersebut, seluruh diri kita akan kacau: tekanan dalam tubuh menjadi tidak normal. Maka saluran pencernaan mogok, menimbulkan perasaan mual, kepala ikut-ikutan demo, pusing luar biasa. Muaranya, kita tidak bisa berkativitas hanya gara-gara satu kenikmatan dicabut! SubhanaLLAH.. Jika untuk mensyukuri 'farting' saja susah, bagaimana kita bisa menghayati tasbih kesyukuran jagad raya?
Aktivasi, dari mana?
teori energi aktivasi
ya, yang paling sulit di dunia ini adalah memulai..
melawan kelembaman dan ketakutan sendiri..
ayoh, ...
... susah apanya toh ndhuk? memang menjelang akhir sebuah perjuangan, banyak sekali godaan tuk berhenti, bahkan mundur! betoel? jadi masalahnya apa? aq bisa bantu apa?...
(pesan singkat, 22 Augt 2007, 22:29:26)
Habhuuu... kalo saya tahu masalahnya apa, saya pasti sudah bisa mengatasinya..
hiks, diam-diam saya telan mentah-mentah kata orang: "wanita itu memang membingungkan, bukannya apa-apa.. justru karena mereka sendiri tidak tahu apa yang mereka inginkan!"
Ah, masak iya urusan tugas akhir saja sampai harus bawa-bawa kodrat wanita?
Terlalu!
sudah, hentikan omong kosong ini, keluh meluh tak berguna ini, pantengin monitormu.. kalau kamu masih bisa ngetik satu sms, bukannya lebih baik waktunya digunakan untuk membaca satu paragraf? meskupin, eh meskipun itu artinya pemahamanmu hanya bertambah satu kalimat! -_- <-muka marah?
umm, tapi saya nulis dulu ya satu judul aja, boleh ya pEt? Ya, ya? Cliing.. (*senyum nista setelah menghabiskan HP and the prisoner of azkaban)
ya, yang paling sulit di dunia ini adalah memulai..
melawan kelembaman dan ketakutan sendiri..
ayoh, ...
... susah apanya toh ndhuk? memang menjelang akhir sebuah perjuangan, banyak sekali godaan tuk berhenti, bahkan mundur! betoel? jadi masalahnya apa? aq bisa bantu apa?...
(pesan singkat, 22 Augt 2007, 22:29:26)
Habhuuu... kalo saya tahu masalahnya apa, saya pasti sudah bisa mengatasinya..
hiks, diam-diam saya telan mentah-mentah kata orang: "wanita itu memang membingungkan, bukannya apa-apa.. justru karena mereka sendiri tidak tahu apa yang mereka inginkan!"
Ah, masak iya urusan tugas akhir saja sampai harus bawa-bawa kodrat wanita?
Terlalu!
sudah, hentikan omong kosong ini, keluh meluh tak berguna ini, pantengin monitormu.. kalau kamu masih bisa ngetik satu sms, bukannya lebih baik waktunya digunakan untuk membaca satu paragraf? meskupin, eh meskipun itu artinya pemahamanmu hanya bertambah satu kalimat! -_- <-muka marah?
umm, tapi saya nulis dulu ya satu judul aja, boleh ya pEt? Ya, ya? Cliing.. (*senyum nista setelah menghabiskan HP and the prisoner of azkaban)
masuk ke kolam
keluhku pada bulan
Sunday, August 19, 2007
Parade Cinta
kalu' baca ini kok rasa-rasanya saya sangat tidak pantas bersedih hati ya..
wah.. ternyata banyak ya yang sayang sama saya? Padahal ini belon semuanya lho… Hehehe.. so, Laa Tahzan..
setiap hari kita ternyata adalah parade cinta dari orang-orang yang DIA kirim untuk mencerahkan hari dan hati kita.. =) Sungguh, ada banyak cinta untukmu, saudaraku..
Semoga Alloh mencintaimu karena engkau mencintaiku karena Alloh..
Wednesday, August 15, 2007
TeRoR
hayyooo...
kapan CaDbuRy aLMoNd suPer GuedDDddeeeeee-ku nYampe BaNdunG?
[naGih-oN-LiN3]
yang merasa ditagih,
^__^ ditunggu lho.. keburu leleh.. kelamaan kalo nunggu lulusan T__T
kapan CaDbuRy aLMoNd suPer GuedDDddeeeeee-ku nYampe BaNdunG?
[naGih-oN-LiN3]
yang merasa ditagih,
^__^ ditunggu lho.. keburu leleh.. kelamaan kalo nunggu lulusan T__T
Hikmah Hari ini
Sepuluh perkara yang tidak membawa manfaat sama sekali :
ilmu yang tidak diamalkan,
Amal yang tidak ikhlas,
Harta yang tidak ditujukan untuk akhirat,
Hati yang tidak mencintai Allah,
Badan yang tidak taat dan tidak mengabdi kepadaNya,
Kecintaan yang tidak diridhai Allah dan tidak dalam menjalankan perintahNya,
Waktu yang terbuang yang tidak digunakan untuk mengetahui Allah dan mendekatkan diri kepadaNya,
Pemikiran yang berputar pada suatu yang tidak bermanfaat,
Pengabdian yang tidak mendekatkan diri pada Allah dan juga tidak mendatangkan kemashalatan bagi dunia,
Rasa takut dan berharap kepada orang padahal nasibnya ada ditangan Allah.
(Ibnu Qayyim al Jauziyah)
Terima kasih untuk saudaraku yang selalu berbagi pesan hikmah di YM! Meskipun jarang saya balas..
ilmu yang tidak diamalkan,
Amal yang tidak ikhlas,
Harta yang tidak ditujukan untuk akhirat,
Hati yang tidak mencintai Allah,
Badan yang tidak taat dan tidak mengabdi kepadaNya,
Kecintaan yang tidak diridhai Allah dan tidak dalam menjalankan perintahNya,
Waktu yang terbuang yang tidak digunakan untuk mengetahui Allah dan mendekatkan diri kepadaNya,
Pemikiran yang berputar pada suatu yang tidak bermanfaat,
Pengabdian yang tidak mendekatkan diri pada Allah dan juga tidak mendatangkan kemashalatan bagi dunia,
Rasa takut dan berharap kepada orang padahal nasibnya ada ditangan Allah.
(Ibnu Qayyim al Jauziyah)
Terima kasih untuk saudaraku yang selalu berbagi pesan hikmah di YM! Meskipun jarang saya balas..
Hobi Dadakan
Hampir tiga pekan di rumah, segala kebiasaan saya jebol dan merosot ke titik nadir, digerojog zona nyaman bin status menggiurkan: "tuan putri ad interim" sebagai anak rantau yang pulang sementara waktu..
Duh, luntur sudah visi, misi, dan strategi pulkam untuk mencapai sebuah kondisi mental dan spiritual yang tangguh dalam rangka menyelesaikan segenap persoalan bangsa pada umumnya, dan menyelesaikan tugas akhir pada khususnya...
Dan salah satu kebiasaan kagetan yang saya peroleh saat pulkam adalah: terpaksa melototin 22 orang berebut bola! Adoww, sumpe satu kali satu kalinya saya nonton bola adalah final piala dunia saat Prancis merongrong Italia entah taun berapa! Bulan-bulan kemaren saat seisi kosan jejeritan mendukung Indonesia di Piala Asia, saya toh adem ayem menutup kuping dengan bantal di kasur trepes saya yang super sejuk.. Tambahan lagi, saya tidak pernah peduli dengan naik turunnya mood para bobotoh di kampus saya, mau apa juga silakan, pokoknya ndak ngganggu saya yo wis..
Ini gara-gara si bungsu. Sang Penguasa Remote Control ini benar-benar maniak bola.. Maka sebagai kakak yang harus pura-pura baik, maka sang saya pun mengikuti acara pilihannya. Sambil sesekali merebut kekuasaan, toh di mana-mana yang terjadi kehendak penguasa juga. Maka liga entah rokok apa saja dari yang profe sampai yang masih kuncup-kuncupnya, tandas dia tonton. Aku juga, hehe.. ^^ Sambil asyik nonton dan maen game HaPe, tak hentinya Si Bungsu ini mencecarku:
"mosok orang Bandung gak kenal siapa saja pemain persib?"
"Kalo Persebaya dari mana coba?"
"Kalo PSMS sama PERSIJA saktian mana? Gitu aja nggak tau.."
"A.K posisinya apa coba?"
dan ego superku cuma melengos: mbuh ra eruh.. sambil tak lepas memandang layar kaca.
Ternyata nonton bola asyik juga, seperti mengasah kemampuan perang..
Walhasil, pesan si bungsu yang mau-maunya begadang demi bola ini saat melepasku pergi adalah: "mBak, ojo lali.. Riyaya kudu wajib harus bawain oleh-oleh kaos Persib!"
Lha, nyari di mana?
Hayo, yang punya info di mana bisa dapetin pernak-pernik bola di kawasan Bandung, bagi-bagi ya..
Duh, luntur sudah visi, misi, dan strategi pulkam untuk mencapai sebuah kondisi mental dan spiritual yang tangguh dalam rangka menyelesaikan segenap persoalan bangsa pada umumnya, dan menyelesaikan tugas akhir pada khususnya...
Dan salah satu kebiasaan kagetan yang saya peroleh saat pulkam adalah: terpaksa melototin 22 orang berebut bola! Adoww, sumpe satu kali satu kalinya saya nonton bola adalah final piala dunia saat Prancis merongrong Italia entah taun berapa! Bulan-bulan kemaren saat seisi kosan jejeritan mendukung Indonesia di Piala Asia, saya toh adem ayem menutup kuping dengan bantal di kasur trepes saya yang super sejuk.. Tambahan lagi, saya tidak pernah peduli dengan naik turunnya mood para bobotoh di kampus saya, mau apa juga silakan, pokoknya ndak ngganggu saya yo wis..
Ini gara-gara si bungsu. Sang Penguasa Remote Control ini benar-benar maniak bola.. Maka sebagai kakak yang harus pura-pura baik, maka sang saya pun mengikuti acara pilihannya. Sambil sesekali merebut kekuasaan, toh di mana-mana yang terjadi kehendak penguasa juga. Maka liga entah rokok apa saja dari yang profe sampai yang masih kuncup-kuncupnya, tandas dia tonton. Aku juga, hehe.. ^^ Sambil asyik nonton dan maen game HaPe, tak hentinya Si Bungsu ini mencecarku:
"mosok orang Bandung gak kenal siapa saja pemain persib?"
"Kalo Persebaya dari mana coba?"
"Kalo PSMS sama PERSIJA saktian mana? Gitu aja nggak tau.."
"A.K posisinya apa coba?"
dan ego superku cuma melengos: mbuh ra eruh.. sambil tak lepas memandang layar kaca.
Ternyata nonton bola asyik juga, seperti mengasah kemampuan perang..
Walhasil, pesan si bungsu yang mau-maunya begadang demi bola ini saat melepasku pergi adalah: "mBak, ojo lali.. Riyaya kudu wajib harus bawain oleh-oleh kaos Persib!"
Lha, nyari di mana?
Hayo, yang punya info di mana bisa dapetin pernak-pernik bola di kawasan Bandung, bagi-bagi ya..
masuk ke kolam
iKLaNopHoBiaYa,
kaTaNa
Alhamdulillah, setelah sebulan off, akhirnya AI3 saya aktif lagi..
Tapi maaf, semua..
Secara saya masih demam 'homy' maka sampai beberapa waktu ke depan tulisan saya belum akan beranjak dari hal-hal cekereyem bin pelesepele..
Plus, lagi, dan ini gawatnya, saya blom bisa menambah ilmu dan mengasah hati dengan tulisan-tulisan dari blog-blog tetangga sekalian, sampai waktu yang belum ditentukan..
warukatta..
Tapi maaf, semua..
Secara saya masih demam 'homy' maka sampai beberapa waktu ke depan tulisan saya belum akan beranjak dari hal-hal cekereyem bin pelesepele..
Plus, lagi, dan ini gawatnya, saya blom bisa menambah ilmu dan mengasah hati dengan tulisan-tulisan dari blog-blog tetangga sekalian, sampai waktu yang belum ditentukan..
warukatta..
Satu semester ternyata waktu yang relatif singkat
Cukup singkat untuk membuat sebuah proyek keteteran.. {* XX whuaa... Y_Y}
Cukup singkat juga untuk membuat geleng-geleng kepala: kok sudah harus bayar SPP lagi..
Cukup singkat untuk membuat terpana: uban di kepala orang-orang sepuh kita kok ya makin nrecek.. seolah clue-clue dari Izrail itu meneriaki kita: Ngger, mbok ya cepet lulus, cepet XXX, cepet memberi YYY untuk kami-kami ini.. cepet ZZZ juga...
Cukup singkat untuk menghadiahkan sebuah kejutan:
> Glodak pertama!: Kok adek-adekku sudah lebih panjang dan lebar dari pada kakaknya yang satu ini.. walah...
> Glodak kedua!: kok ya adek-adekku itu punya cita-cita yang rada nyeleneh! Perasaan, pas terakhir aku tinggal masih normal-normal aja. Yang satu pengen jadi montir dan sebangsanya.. lha yang satu mau jadi pelatih sepak bola! Secara dhe'e kabeh adalah ikhwit tulen 100% perempuan!! Yaa Rabb, teladan 'miring' apa kiranya yang pernah hamba tularkan pada mereka? Tunjukkan mereka jalan terangMU...
Cukup singkat untuk membuat sebuah proyek keteteran.. {* XX whuaa... Y_Y}
Cukup singkat juga untuk membuat geleng-geleng kepala: kok sudah harus bayar SPP lagi..
Cukup singkat untuk membuat terpana: uban di kepala orang-orang sepuh kita kok ya makin nrecek.. seolah clue-clue dari Izrail itu meneriaki kita: Ngger, mbok ya cepet lulus, cepet XXX, cepet memberi YYY untuk kami-kami ini.. cepet ZZZ juga...
Cukup singkat untuk menghadiahkan sebuah kejutan:
> Glodak pertama!: Kok adek-adekku sudah lebih panjang dan lebar dari pada kakaknya yang satu ini.. walah...
> Glodak kedua!: kok ya adek-adekku itu punya cita-cita yang rada nyeleneh! Perasaan, pas terakhir aku tinggal masih normal-normal aja. Yang satu pengen jadi montir dan sebangsanya.. lha yang satu mau jadi pelatih sepak bola! Secara dhe'e kabeh adalah ikhwit tulen 100% perempuan!! Yaa Rabb, teladan 'miring' apa kiranya yang pernah hamba tularkan pada mereka? Tunjukkan mereka jalan terangMU...
Tuesday, August 14, 2007
Sunday, August 12, 2007
392.500 vs 90.815
oh, adek-adekku seluruh indonesia
jika tak bisa kubilang malang,
maka akan kubilang apa nasib kalian?
berbulan bulan sebelumnya kalian digembleng
pake les pagi sore malam
tidak lupa istighosah akbar
plus pesan sponsor:"curang jangan segan-segan"
hanya demi satu predikat: lulus
oh, adek-adekku seluruh indonesia
lulus kalian adalah lulusnya guru dari jeratan kasek
lulus kalian adalah lulusnya kasek dari jeratan pengawas sekolah
lulus kalian adalah lulusnya ...
oh, adek-adekku seluruh indonesia
lalu kalian yang berhasil masih harus berjibaku
dalam tes hidup mati: yang kalian sudah tahu apa
dan tangis kalian kembali berdarah-darah
seperti laju peluh di urat bapak emak kalian:
" alaah, diterima susah, mikirin dana masuknya..
ga diterima susah, lebih mahal lagi..
ga kuliah, duh.. kok ya.. "
[diketik on the spot, kachaww.. ijonetsatujam]
ralat:// ternyata ngenet dikampungku luamayan huram koq.. baru kerasa mahal kalo dbandingin ma netnya kampus :P
jika tak bisa kubilang malang,
maka akan kubilang apa nasib kalian?
berbulan bulan sebelumnya kalian digembleng
pake les pagi sore malam
tidak lupa istighosah akbar
plus pesan sponsor:"curang jangan segan-segan"
hanya demi satu predikat: lulus
oh, adek-adekku seluruh indonesia
lulus kalian adalah lulusnya guru dari jeratan kasek
lulus kalian adalah lulusnya kasek dari jeratan pengawas sekolah
lulus kalian adalah lulusnya ...
oh, adek-adekku seluruh indonesia
lalu kalian yang berhasil masih harus berjibaku
dalam tes hidup mati: yang kalian sudah tahu apa
dan tangis kalian kembali berdarah-darah
seperti laju peluh di urat bapak emak kalian:
" alaah, diterima susah, mikirin dana masuknya..
ga diterima susah, lebih mahal lagi..
ga kuliah, duh.. kok ya.. "
[diketik on the spot, kachaww.. ijonetsatujam]
ralat:// ternyata ngenet dikampungku luamayan huram koq.. baru kerasa mahal kalo dbandingin ma netnya kampus :P
Tuesday, August 07, 2007
Enaknya Rumah..
Maap ya, PEttO..
aku lagi di rumah ni,
jadi keasyikan dan lupa balik ;p (*lupa TA ma perwalian jugak! )
Agenda eferidai laif:
ngublek-ublek dapur,
geletakan mehe-mehe nonton india suroboyoannya jeteve
baca ayat-ayat cinta-nya H.A. (*terpuaksaaa buanget, sumpah!)
deeste..
yang jelas,
kangen ngeblog (*huex, udah ada net di kampungku! hore.. hore.. hore..! Tapi karena masih terbilang muehel yasud, kamu tak cuekin aja dulu pEt.. ^^)
parahyangan, ai wil bi bek!
aku lagi di rumah ni,
jadi keasyikan dan lupa balik ;p (*lupa TA ma perwalian jugak! )
Agenda eferidai laif:
ngublek-ublek dapur,
geletakan mehe-mehe nonton india suroboyoannya jeteve
baca ayat-ayat cinta-nya H.A. (*terpuaksaaa buanget, sumpah!)
deeste..
yang jelas,
kangen ngeblog (*huex, udah ada net di kampungku! hore.. hore.. hore..! Tapi karena masih terbilang muehel yasud, kamu tak cuekin aja dulu pEt.. ^^)
parahyangan, ai wil bi bek!
Subscribe to:
Posts (Atom)