Tuesday, October 19, 2004

Tapi...

rindu melaut
aku hanyut

kita adalah sampan kecil ditengah badai
terhanyut tanpa arah …

ah.. rindu tanpa tepian
pelabuhanmu satu tujuan

aku bilang matamu lebih hangat dari sinar matahari
kau bilang tidak,
kataku lebih hangat lagi

aku bawakan kau sereguk madu
yang termanis yang pernah kucicip
kau bilang bukan…
senyumku lebih manis lagi

aku serahkan sisa umurku
segenap waktuku
kau bilang tak perlu…
cinta memberi,
bukan meminta…

aku terpaku
menelan pesonamu
sama seperti dulu
Adam menampik surga…


Bulan
Bintang
Awan
Hujan
Pelangi
Matahari
Mereka saksiku

Air
Tanah
Udara
Angin
Api
Debu
Mereka buktiku

Aku terhenyak

Di sudut ruang batin kita yang semrawut
Aku tak tahu
Harus memberinya nama apa
Yang tlah terlahir tanpa rencana

Atau kita racun saja…?
Andai bisa…

Dia akan jadi raksasa..
Dia akan berkuasa…

Ah,
Aku tak bisa takut
Aku terpesona…
Aku tak berdaya

Atau kita racun saja…?
Pasti bisa!

Sebaris tanpa luka
Sederet tanpa kata
Kau bisa terka..
Tapi tak kenal makna…

Aku tawarkan lebih dari sebaris
Aku serahkan lebih dari sederet
Kau tak bisa terka
Apalagi kenal makna

Aku, engkau, dan Dia
Seperti apa?
Aku, engkau,
Dia…

Dia pencemburu..
Tapi …..

No comments: