Tuesday, October 19, 2004

Lelaki itu …



Masih lekat diingatanku,
Hari terakhir aku melihatnya
Dengan baju koko hijaunya yang bersahaja
Dia begitu bersih
Aura ketenangan memancar,
Tak tergoyahkan

Satu hari saat siang jadi begitu panjang
Dan senja adalah cerita yang mengulir dari lidahnya
Aku sepotong kayu di riam deras kenangan
Menelisik masa yang singgah sekejap
Dari buian lalu, sejarah yang telah terjela
Masa lalu…
Lalu…
Lalu…

Dia bicara tentang rimbun pekarangan
Dia bicara tentang kejam penjajahan
Dia bicara tentang riak kehidupan
Dia bicara tentang Tuhan …

Dan aku hanya berkejap
Menelikung di riuh tawanya
Tawa yang sampai kini tak sirna-sirna…
Wahai…

Hari terakhir aku melihatnya
Dengan baju koko hijaunya yang bersahaja
Dia begitu bersih
Cerita belum lagi purna
Tapi putih rambut kepalanya hendak menyela
Pamit tanpa kata

Segala sedih dia kecap perih
Segala lelah dia rasa sudah
Tali zaman terentang di belakang
Panjang di bilangan
Pendek di ingatan

Dia pergi

Membawa serta remah senyumnya
Juga langkahnya yang selalu pelan

Kehilangan

Di kisiku ada yang lubang
Kotak penyemaian untuknya,
Satu hari..
Saat siang nanti jadi begitu panjang …

/* mBah Kung , sekelabat rindu untukmu
akankah ada gerhana untuk kita?

'moga Dia pertemukan kita di jannah-Nya

No comments: