8/21/2004 5:32:01 pm
Bismillah..
Yang hanya karena keagungannya-lah semesta beredar
Dan bintang-bintang berpendar
Tidak ada yang tidak bertasbih ..
Hari ini , tiga puluh lima tahun yang lalu..
Pertama kali masjid Al-Aqsho dibakar yahudi laknatullah ..
Ikon keagungan Islam diruntuhkan perlahan-lahan..
Putra-putra terbaik Palestina satu per satu menjemput kesyahidannya
Tak ada tanah yang tak bersimbah darah...
Tak ada langit yang tak meneteskan air mata..
Batu terlontar
Kepal menantang langit
Derap ini takkan pernah henti..
Hingga futuh negri
Atau kami mati..
---
Hari ini,
Di negeriku, sepotong tanah hijau yang jua tengah meratap
Aku hayati kesedihanmu, Al-Quds..
Aku pun mencintaimu seperti akar merindu tanah yang menyusuinya..
Seperti rajawali pada sarangnya...
Ada yang bergolak di dadaku..
Kemarahan akan kedhoifan..
Kelemahan ini..
Ada yang mengiris sekerat hati
Kesedihan...
Nyeri kami untukmu...
Ada yang membuncah dinadiku..
Kecemburuanku..
Akan kesyahidan garda terdepanmu..
8/22/2004 2:28:31 am
Mungkin hari akan berganti,
Tapi bara ini tak boleh mati
Mungkin aku akan lena pada riuh dunia
Tapi semangat ini selamanya nyala..
Aku ingin lebih dari sekedar mengenangmu,
Al-Aqsho..
Hari ini..
Segenap anak-anakmu yang masih punya hati
Menyatukan langkah dalam satu irama..
Meneriakkan suara jihad ..
Seperti juga putramu di ujung dunia sana..
Al-Aqsho.. Al-Aqsho.. Oh Al-Aqsho..
Lirih kuletupkan do'a
Untukmu
Semoga abadi
Langkah-langkah ini..
Atau engkau kembali..
@@@@@........
21 Agustus 2004
Parisj van Java
Langit yang biasanya garang
Hari ini dia kulihat mendung,
Murung..
Kurasa ia pun menyimpan kemarahan yang sama
Sendu..
Muram..
Sungguh, aku berharap
Air mata ini akan bersatu dengan air hujan…
-----
Pekik takbir mengiringi langkah ini
Barisan meninggalkan Pusdai, menuju Gedung Sate
Seruan jiwa-jiwa yang tengah terbakar ini membumbung
Lidah tak henti bersenandung..
Entah malaikat mana yang akan menyimpannya..
-----
Aku hanya bagian kecil dari barisan ini
Teriakanku pun hanya bagian kecil dari gemuruh mereka..
Mungkin suara kami akan lenyap,
Ditelan bising kendaraan yang lalu lalang
Tapi semangat kami akan lekat
Selamanya di hati dunia
Allahu akbaaaar…
Kami berlindung
Pada agung asmaMu
Dari mata-mata iseng yang mencuri kesempatan
Agar luluh mata hati mereka
Gentar melihat gelombang ini..
Allahu akbaaaar..
Kami bernaung
Di mulia asmaMu
Dari lidah-lidah usil yang menggunjing
Agar runtuh keangkuhan mereka
Turut ke dalam barisan ini..
Aku sadar
Sungguh
Tak banyak yang akan berubah
Bilapun sejuta nafas memenuhi jalanan ini
Tapi..
Biar tersampaikan juga salam-salam kami
Salam-salam perjuangan ..
Langkah-langkah jihad..
Agar jika kau longok ke mata kami
Kesungguhan jelas tergambar
Itulah cahaya mata kami..
Palestinaaa….
Intifadhah.. Intifadhah..
Uhh !!
Satu kata merangkai makna
Satu makna menjadi nyawa
Pekik kami bukan ucap kosong belaka..
Birruuh .. biddaam ..
Nafsika yaa Aqsho..
Kami iriskan sejengkal urat
Dari hati kami yang patah..
Sungguh,
Kami tahu
* Jalan ini jalan panjang
Penuh aral yang melintang
Namun jua kami lalui
Tuk Ilahi..
/* diambil dari syair Izzatul Islam
Biar meraja ruh jihad dalam jiwa
Biar membaja segenap raga
Sungguh,
Terlalu murah surga
Jika hanya ditukar dengan nyawa
PadaMu Raja Diraja..
Mohonku..
Ditengah do’a-do’a orang teraniaya..
Jadikan aku salah satu tentaraMu..
Atau izinkan Asy-Sya’if Al-Islam
Lahir dari rahimku..
Aku hanya satu kerikil
Dalam raksasa bangunan Islam yang kami cita-citakan..
Aku hanya sebutir debu
Dalam batu-batu yang dilontar ibu-ibu Palestina..
4JJ1 ..
Sungguh
Kata tinggal kata
Jika tak Kau beri makna..
Maka pintaku,
Tebarkan ruh-ruh ini
Biar menjelma kabut
Di jalanan Shibuya
Biar terdengar senandung para mujahid
Di hijau hutan Afrika sana
Biar berkibar panji-panji Islam
Di putih salju Antartika..
*Lantang tlah terdengar panggilan suci
Menyerukan jiwa muslim sejati
Sambut semangat membebaskan negeri
Tanah persada suci para nabi
Sambut semangat
Bebaskan negeri
Palestina.. Palestina.. /* lagi lagi syairnya Izis
Bakar semangat dalam rusuk kami
Agar nyata Al-Furqon
Runtuh kebatilan tegak al-haqq
Dengan tangan kami
Atau lisan kami
Atau hati kami..
‘isy azizan au mut syahiidan..
Dan kalbu yang terpaut dengan simpulMu
Saudara kami yang luka
Di ujung dunia sana..
Palestine.. Palestine..
Berjihad.. Berjihad..
Israel.. Israel..
Hancurkan.. Hancurkan..
Agar lengking kami tak jadi sampah
Tumpukan kata tiada guna
Menguap ditelan masa
Agar terukir
Jejak kami sebagai kejayaan
Dan satu nafasku
Menumbuhkan seribu ruh baru..
Agar terlecut
Cacat di jiwa kami..
kembali mengais RidhoMu
Jika syahid adalah cita-cita tertinggi..
Mulia abadi..
Khaibar khaibar yaa yahuud
Jaisyu Muhammad saufa ya’uud…
Waspadalah hai yahudi
Bala Muhammad telah datang…
## Sebuah bingkisan,
Bismillah..
Yang hanya karena keagungannya-lah semesta beredar
Dan bintang-bintang berpendar
Tidak ada yang tidak bertasbih ..
Hari ini , tiga puluh lima tahun yang lalu..
Pertama kali masjid Al-Aqsho dibakar yahudi laknatullah ..
Ikon keagungan Islam diruntuhkan perlahan-lahan..
Putra-putra terbaik Palestina satu per satu menjemput kesyahidannya
Tak ada tanah yang tak bersimbah darah...
Tak ada langit yang tak meneteskan air mata..
Batu terlontar
Kepal menantang langit
Derap ini takkan pernah henti..
Hingga futuh negri
Atau kami mati..
---
Hari ini,
Di negeriku, sepotong tanah hijau yang jua tengah meratap
Aku hayati kesedihanmu, Al-Quds..
Aku pun mencintaimu seperti akar merindu tanah yang menyusuinya..
Seperti rajawali pada sarangnya...
Ada yang bergolak di dadaku..
Kemarahan akan kedhoifan..
Kelemahan ini..
Ada yang mengiris sekerat hati
Kesedihan...
Nyeri kami untukmu...
Ada yang membuncah dinadiku..
Kecemburuanku..
Akan kesyahidan garda terdepanmu..
8/22/2004 2:28:31 am
Mungkin hari akan berganti,
Tapi bara ini tak boleh mati
Mungkin aku akan lena pada riuh dunia
Tapi semangat ini selamanya nyala..
Aku ingin lebih dari sekedar mengenangmu,
Al-Aqsho..
Hari ini..
Segenap anak-anakmu yang masih punya hati
Menyatukan langkah dalam satu irama..
Meneriakkan suara jihad ..
Seperti juga putramu di ujung dunia sana..
Al-Aqsho.. Al-Aqsho.. Oh Al-Aqsho..
Lirih kuletupkan do'a
Untukmu
Semoga abadi
Langkah-langkah ini..
Atau engkau kembali..
@@@@@........
21 Agustus 2004
Parisj van Java
Langit yang biasanya garang
Hari ini dia kulihat mendung,
Murung..
Kurasa ia pun menyimpan kemarahan yang sama
Sendu..
Muram..
Sungguh, aku berharap
Air mata ini akan bersatu dengan air hujan…
-----
Pekik takbir mengiringi langkah ini
Barisan meninggalkan Pusdai, menuju Gedung Sate
Seruan jiwa-jiwa yang tengah terbakar ini membumbung
Lidah tak henti bersenandung..
Entah malaikat mana yang akan menyimpannya..
-----
Aku hanya bagian kecil dari barisan ini
Teriakanku pun hanya bagian kecil dari gemuruh mereka..
Mungkin suara kami akan lenyap,
Ditelan bising kendaraan yang lalu lalang
Tapi semangat kami akan lekat
Selamanya di hati dunia
Allahu akbaaaar…
Kami berlindung
Pada agung asmaMu
Dari mata-mata iseng yang mencuri kesempatan
Agar luluh mata hati mereka
Gentar melihat gelombang ini..
Allahu akbaaaar..
Kami bernaung
Di mulia asmaMu
Dari lidah-lidah usil yang menggunjing
Agar runtuh keangkuhan mereka
Turut ke dalam barisan ini..
Aku sadar
Sungguh
Tak banyak yang akan berubah
Bilapun sejuta nafas memenuhi jalanan ini
Tapi..
Biar tersampaikan juga salam-salam kami
Salam-salam perjuangan ..
Langkah-langkah jihad..
Agar jika kau longok ke mata kami
Kesungguhan jelas tergambar
Itulah cahaya mata kami..
Palestinaaa….
Intifadhah.. Intifadhah..
Uhh !!
Satu kata merangkai makna
Satu makna menjadi nyawa
Pekik kami bukan ucap kosong belaka..
Birruuh .. biddaam ..
Nafsika yaa Aqsho..
Kami iriskan sejengkal urat
Dari hati kami yang patah..
Sungguh,
Kami tahu
* Jalan ini jalan panjang
Penuh aral yang melintang
Namun jua kami lalui
Tuk Ilahi..
/* diambil dari syair Izzatul Islam
Biar meraja ruh jihad dalam jiwa
Biar membaja segenap raga
Sungguh,
Terlalu murah surga
Jika hanya ditukar dengan nyawa
PadaMu Raja Diraja..
Mohonku..
Ditengah do’a-do’a orang teraniaya..
Jadikan aku salah satu tentaraMu..
Atau izinkan Asy-Sya’if Al-Islam
Lahir dari rahimku..
Aku hanya satu kerikil
Dalam raksasa bangunan Islam yang kami cita-citakan..
Aku hanya sebutir debu
Dalam batu-batu yang dilontar ibu-ibu Palestina..
4JJ1 ..
Sungguh
Kata tinggal kata
Jika tak Kau beri makna..
Maka pintaku,
Tebarkan ruh-ruh ini
Biar menjelma kabut
Di jalanan Shibuya
Biar terdengar senandung para mujahid
Di hijau hutan Afrika sana
Biar berkibar panji-panji Islam
Di putih salju Antartika..
*Lantang tlah terdengar panggilan suci
Menyerukan jiwa muslim sejati
Sambut semangat membebaskan negeri
Tanah persada suci para nabi
Sambut semangat
Bebaskan negeri
Palestina.. Palestina.. /* lagi lagi syairnya Izis
Bakar semangat dalam rusuk kami
Agar nyata Al-Furqon
Runtuh kebatilan tegak al-haqq
Dengan tangan kami
Atau lisan kami
Atau hati kami..
‘isy azizan au mut syahiidan..
Dan kalbu yang terpaut dengan simpulMu
Saudara kami yang luka
Di ujung dunia sana..
Palestine.. Palestine..
Berjihad.. Berjihad..
Israel.. Israel..
Hancurkan.. Hancurkan..
Agar lengking kami tak jadi sampah
Tumpukan kata tiada guna
Menguap ditelan masa
Agar terukir
Jejak kami sebagai kejayaan
Dan satu nafasku
Menumbuhkan seribu ruh baru..
Agar terlecut
Cacat di jiwa kami..
kembali mengais RidhoMu
Jika syahid adalah cita-cita tertinggi..
Mulia abadi..
Khaibar khaibar yaa yahuud
Jaisyu Muhammad saufa ya’uud…
Waspadalah hai yahudi
Bala Muhammad telah datang…
## Sebuah bingkisan,
No comments:
Post a Comment