Sunday, July 27, 2008

ikiteiru =D

for her, tr23m, who always stand by my side and say something like: "minggu ini ke kampus nggak? TA-nya bagaimana? cepetan ke Jpn.. bawain aku oleh-oleh.. tapi sebelumnya ke sini dulu ya.. pokoknya ke sini dulu!" without even make me feel tormented :) (*if it comes from another mouth, moushikastara, I'll feel the opposite*)
waratte kureru.. sasaete kureru... hitori de, hitori janai yo..!


apa kabarmu di sana?
ini bukan jenis pertanyaan basa-basi, you know, mungkin akhir-akhir ini dalam obrolan kita yang tidak terlalu panjang dan kadang disela buruknya transmisi selular kita, tak pernah benar-benar kita bicarakan halmu sendiri.
selalu dan selalu, yang kau khawatirkan adalah kami, kawan-kawanmu yang kini di seberang lautan..
ahh, katamu panas di sana.
sangat berbeda dengan kota kita, (*sekarang kota ini adalah kotaku, dan kota itu adalah kotamu*), kota yang menyatukan hedonisme sekaligus spiritualitas yang sungguh tak tergantikan (*tidak oleh ibu kota yang secara infrastruktur-hedonisasi lebih wah, tidak pula oleh kota serambi sana yang secara spiritual lebih tua*).
kota ini hanya kota ini, sepertinya untuk usia kita yang mendatang pun, hanya kota ini yang bisa menjadi katarsis bagi tumpah ruahnya rindu (*pada segala entah: keriuhan teman sebarisan di petak masjid kampus dan jengkal-jengkal ilmu amal di bangku-bangku kusam*).
sejenis kerinduan yang tak bisa dilepaskan, mungkin juga tak ada penawar bahkan saat kita datang ke jantung lokasi semua peristiwa tadi.
iya, karena peristiwa-peristiwa itu telah berlalu, dan tengah menggulirkan sejarahnya yang baru: sejarah kita telah usai saat kita lagi menggeruguh memahat pijakan kita yang masih pula terlalu muda (*membuatku kadang merasa sebagai nebula di kehampaan tanpa definisi*).
ahh, atau aku saja yang terlalu sentimentil pagi ini, digerogoti kekhawatiran pada yang belum tentu terjadi dan sekelebat perih di rongga perut yang kian rajin menyambangi.



apa kabarmu di sana?
aku ingin bingkiskan semua yang kau rindukan di sini (*jajanan yang kau tahu sendiri gurihnya, orang-orang yang dimagnetisasi pasar kaget Gasibu, juga sajian ala nipon yang belum sempat kau cicip, lapangnya Sabuga, dan teduhnya Gedung Kayu*) tapi alangkah sangat repotnya pak pos nanti.
aku pun pastinya bingung mencari kardus yang bisa mengemas semua itu..
jadi ingat saja, semua yang kau rindukan, (*yang pada saatnya nanti juga akan aku rindukan*)
ahh.. tak usah aku bilangi pun kau pasti sudah mengingatnya, ya tooh?
meruap-ruap di angkasa benakmu, menjadi uap-uap fatamorgana oleh panasnya hawa laut kotamu yang baru..


haha, kau bilang akan mengirim gambar cengirmu berlatar belakang hunianmu yang baru
dan masih kutunggu
meski aku curiga pipimu tak lagi chibicbihimaruchi, eh, apa kokomaruko,atau puchikuchimaruchi..? ahh... tanya saja pada ndah.. dia yang menghadiahimu kata-kata itu.


aku bingung harus menulis apa lagi,
mungkin kau bisa membantuku: ceritakan saja harimu,
hari yang dihias anak-anak yang dalam bayanganku selalu berlarian, tak bisa diam
juga sang pembawa tulah yang akhir-akhir ini meresahkanmu
mungkin juga kawan seatap yang menjengkelkan, hm, semoga saja tidak ada
ceritakan apa saja
termasuk rumput ranggas yang kubayangkan bercokol dibawah jendelamu yang tanpa kelambu..


selamat membalas
tak kulupa,
bulan-bulan pendek yang kita lalui bersama (semoga yang kau ingat bukan hanya dirimu sebagai penyelia sarapan pagi kami **tanomuzo!**) dengan segudang permaklumanmu yang mengajarkanku hakikat tsabat...

No comments: