kita lahir untuk berperang
berpaling dari kenihilan
mengejar ketiadaan
berenang untuk berlabuh
jika pun menepi,
bukankah kaki harus tetap berlari?
payudan kita bukan gelanggang sekali jadi
arena ini tiada berakhiran
bahkan saat pantai kita melambaikan sambutan
engkau dan aku bernafas
tidak untuk berdamai dengan kenyataan
tidak pula bersedeku menunggu embun lalu
kita lahir sebagai pedang
semoga tanah mengubur jasad kita, satu hari nanti
dan membiarkan jiwa kita merinai
bersama elang-elang pengembara
No comments:
Post a Comment