-- Pada dasarnya, nurani manusia, sebagaimana fitrahnya, sangat halus dan mudah tersentuh oleh kebaikan…. –
Saya rasa itu bukan sekedar isapan jempol.
Kalo saya perhatikan akhir-akhir ini, kampus marak dengan kegiatan dan aksi-aksi sosial. Mulai aksi penggalangan dana ketika terjadi tragedi Tsunami, donor darah, hingga yang terbaru, aksi keprihatinan atas ‘musibah’ busung lapar yang melanda negeri gemah ripah ini. Musibah yang datang susul-menyusul, seolah menggerus kepedulian kita kepada sesama. Masih pula, kemiskinan yang tak jua menjauh dari kisaran sekitar kita. Duh, Alloh.. Malang nian bangsa ini.
Mungkin sudah jadi antitesisnya, untuk mengatasi kesulitan dibutuhkan kerjasama. Kerjasama, meniscayakan ikatan-ikatan persatuan. Nggak oportunis, anak-anak pengagung OS bilang! Hm, bisa dibilang konsep ospek didirikan di atas pondasi ini, memberi tekanan besar agar rasa senasib sepenanggunggan mencairkan batas-batas kekakuan adaptasi… sekaligus mewariskan dendam antar generasi! Duh, Alloh.. shahih kah yang kami bela ini?!?!
Yah, kita bisa dengan cepat tanggap dan peduli ketika tumpukan sampah di Leuwi Gajah menimpa puluhan rumah.. tapi sangat jarang (*atau malah nggak ada?) arus ketersinggungan atas pelecehan martabat teman-teman kita, ketika mereka harus merangkak, dibentak.. di’plokotho’.. di kantong-kantong himpunan sana? Duh Alloh… Ampuni kelemahan kami.. Lemah ilmu, lemah keyakinan, lemah…
Ah,
Melenceng deh dari GBHN ku! ( Garis-garis Besr Haluan Nulis!).. kan ceritanya kita lagi ngomongin tren kampus, yang nggak lain dan nggak bukan ada tiga hal. Satu, seperti yang sudah saya tulis di atas, social! Care pada sesama , gituh!! Subhanalloh, ternyata masyarakat masih memiliki hati yang jernih dan lunak, di tengah gempuran ghazwul fikri alias perang pemikiran yang kian ganas ini!
Trus, kalo kita lihat lagi, masyarakat kampus juga tertarik sama hal-hal yang bersifat pengembangan diri, model training ESQ, seminar enterpreuneurship, de el el. Sebuah perkembangan bagus, soalnya yang kayak gini ini bisa jadi bekal buat masa depan. Sapa sih yang nggak pengen jadi lebih baik? Bukannya kita kuliah biar jadi ‘lebih’?
Satu lagi yang mulai menggejala, yaitu nuansa spiritual .. Mungkin, dengan semakin beratnya beban akademis, mahasiswa makin ‘butuh’sandaran spiritual, kali ya? Hehe.. (*ngaco..) Yup.. Kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan ada kekuatan yang Maha dahsyat yang menguasainya..
Yang jelas, seharusnya semua itu bisa jadi peluang emas bagi para konspirator yang menginginkan kebaikan bagi kampus ini!!
YO!
No comments:
Post a Comment