Thursday, March 29, 2007
SuRaM
Seperti bunga ini, indah tapi suram
Begitu rasanya,,,
huwa,,, huwa,,, huwaa,,,
=(( ---> icon berleleran air mata versi YM!
HaPe ku yang ijo
Yang imut
yang bergambar ganja..
dan bertuliskan "light it, smoke it.. RELAX!"
ngadat mulu!
mati terus kalo diidupin!
Apakah karena bermuatan madat
makanya..
huhuhu.. O Alloh please!
Don't kill this greeny-stupid thing!
I need it!
huhuhu...
Debu di Tanah Impian
9:19 AM 3/28/2007
debu-debu purba masih menjangkau remuk redam hati kita
udara ini pernahkah menyelinap di paru-paru orang suci empat belas abad yang lalu?
pagi ini kita bayangkan di antara sejuta debu itu
ada satu yang menyelindap diam-diam
jatuh laksana embun ke daunan
debu yang sama pernah mengucuri darah syahid Hamzah
debu yang juga sempat melekat di jubah Sang Umar
atau kalau boleh lagi bermimpi,
debu yang juga telah menyambangi nafas Sang Rasul Pilihan
debu yang mengabarkan kepada kita:
cintaNYA yang abadi masih memayungi penggalan alam ini
mungkin dia telah melalui beribu perjalanan
menjadi saksi sejarah yang berpulang:
dari kematian telah diciptakan
menuju kematian dipurnakan
masih debu yang sama
empat belas abad silam
mengedar di antara paru-paru kita yang gosong
pekat abu dosa dan asap nista
:menghirup udara yang sama tak lagi membuatmu seteduh mereka
ketika pulang kita hanya tetirah raga,
bukan lagi mengembalikan jiwa
:kubah itu bukan untuk dikagumi
:batu itu bukan untuk dibanggakan
atau,
kita hanya sekedar ingin menyambung nama?
dua huruf di depan seakan stempel kesalihan kita?
dan talbiyah itu telah gadai, rupanya..
[][][] entah kapan bisa 'pulang' memenuhi panggilanMU..
semoga diberikan keberkahan..
semoga sebelum dua puluh lima dapat kucium wangi jejak Muhammad,
tepat di mana dia dulu berpijak.. [][][]
debu-debu purba masih menjangkau remuk redam hati kita
udara ini pernahkah menyelinap di paru-paru orang suci empat belas abad yang lalu?
pagi ini kita bayangkan di antara sejuta debu itu
ada satu yang menyelindap diam-diam
jatuh laksana embun ke daunan
debu yang sama pernah mengucuri darah syahid Hamzah
debu yang juga sempat melekat di jubah Sang Umar
atau kalau boleh lagi bermimpi,
debu yang juga telah menyambangi nafas Sang Rasul Pilihan
debu yang mengabarkan kepada kita:
cintaNYA yang abadi masih memayungi penggalan alam ini
mungkin dia telah melalui beribu perjalanan
menjadi saksi sejarah yang berpulang:
dari kematian telah diciptakan
menuju kematian dipurnakan
masih debu yang sama
empat belas abad silam
mengedar di antara paru-paru kita yang gosong
pekat abu dosa dan asap nista
:menghirup udara yang sama tak lagi membuatmu seteduh mereka
ketika pulang kita hanya tetirah raga,
bukan lagi mengembalikan jiwa
:kubah itu bukan untuk dikagumi
:batu itu bukan untuk dibanggakan
atau,
kita hanya sekedar ingin menyambung nama?
dua huruf di depan seakan stempel kesalihan kita?
dan talbiyah itu telah gadai, rupanya..
[][][] entah kapan bisa 'pulang' memenuhi panggilanMU..
semoga diberikan keberkahan..
semoga sebelum dua puluh lima dapat kucium wangi jejak Muhammad,
tepat di mana dia dulu berpijak.. [][][]
Tentang Seseorang dan Orang-Orang Lainnya
dan aku lihat dirimu di sana
duduk di singgasana intelektualitas,
bersama para penggede yang satu titik nanti akan kamu lampaui kebesarannya
lalu lagu itu kembali menggema
kutipan-kutipan indah, efek samping dari penyakitmu yang kelewat kutu buku itu
tapi kata-kata indah tidak cukup untuk membuat otak-otak di kubangan ini menetas!
mereka, aku, dan kamu
mungkin hidup dalam dimensi yang sama
tapi tetap saja,
proyeksi kita bersilangan sekian derajat!
beberapa di antara kita mendekati bejat!
aku lihat tahta yang itu tidak lagi berdaya
tinggal selongsong kilau miskin makna
meringis aku
membayangkan tiga puluh ribuan nyawa,
tiga bulanan lagi akan bersabung memperebutkannya
lalu jutaan yang tak pernah sempat berlaga
mengais-ngais sisa koran yang dibuang mereka-mereka yang kalah
atau mengasak sisa pesta si menang
terhenyak aku sadari,
pikiranku sendiri telah busuk
terlalu prematur memandang mentari pagi:
apa benar masih akan ada esok hari?
kembali mataku berpijak
di matamu yang bertirai kaca
entah, mungkin bahasa kita beda
hingga kau tak bisa menangkap kupu-kupu yang sekarang berseliwangan
dengan kelepak transparan keperakan
mungkin sebanyak mereka-mereka yang akan berebut menara itu,
tahta gading yang membuatmu bersinar siang kemarin
26.03.07
duduk di singgasana intelektualitas,
bersama para penggede yang satu titik nanti akan kamu lampaui kebesarannya
lalu lagu itu kembali menggema
kutipan-kutipan indah, efek samping dari penyakitmu yang kelewat kutu buku itu
tapi kata-kata indah tidak cukup untuk membuat otak-otak di kubangan ini menetas!
mereka, aku, dan kamu
mungkin hidup dalam dimensi yang sama
tapi tetap saja,
proyeksi kita bersilangan sekian derajat!
beberapa di antara kita mendekati bejat!
aku lihat tahta yang itu tidak lagi berdaya
tinggal selongsong kilau miskin makna
meringis aku
membayangkan tiga puluh ribuan nyawa,
tiga bulanan lagi akan bersabung memperebutkannya
lalu jutaan yang tak pernah sempat berlaga
mengais-ngais sisa koran yang dibuang mereka-mereka yang kalah
atau mengasak sisa pesta si menang
terhenyak aku sadari,
pikiranku sendiri telah busuk
terlalu prematur memandang mentari pagi:
apa benar masih akan ada esok hari?
kembali mataku berpijak
di matamu yang bertirai kaca
entah, mungkin bahasa kita beda
hingga kau tak bisa menangkap kupu-kupu yang sekarang berseliwangan
dengan kelepak transparan keperakan
mungkin sebanyak mereka-mereka yang akan berebut menara itu,
tahta gading yang membuatmu bersinar siang kemarin
26.03.07
Tuesday, March 27, 2007
Kilatan Jiwa
.. semoga jiwa ini benar-benar bergerak!
bukan sekedar bergerak-gerak!
karena jika jiwa ini besar,
maka raga tak akan pernah lelah mengikuti kehendaknya..!
[] taushiyah beberapa ikhwah, pekan ini ]]
ada keinginan, banyak jalan
tak ada keinginan, banyak alasan..!
[[ promo pemira km itb, pekan ini ]]
bukan sekedar bergerak-gerak!
karena jika jiwa ini besar,
maka raga tak akan pernah lelah mengikuti kehendaknya..!
[] taushiyah beberapa ikhwah, pekan ini ]]
ada keinginan, banyak jalan
tak ada keinginan, banyak alasan..!
[[ promo pemira km itb, pekan ini ]]
Monday, March 26, 2007
Alhamdulillah
Pekan ini..
Hanya A>L>H>AM>D>U>L>I>L>L>A>H...
untuk semua ni'mat
dan
untuk semua cobaan..
yaa 4JJ1
Engkau sayang sekali padaku..
(*
untuk malam yang pekat
dan
untuk hari yang kering
ampuni hamba yaa Rabb..
*)
Hanya A>L>H>AM>D>U>L>I>L>L>A>H...
untuk semua ni'mat
dan
untuk semua cobaan..
yaa 4JJ1
Engkau sayang sekali padaku..
(*
untuk malam yang pekat
dan
untuk hari yang kering
ampuni hamba yaa Rabb..
*)
Just Do IT!!!
(digunting langsung dari milis FT.. tiada sempat dan niat mengedit lagi :D )
Seorang temenku pernah bertanya
> "eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp#### bisa ga ya?
>
> hmmm.....
>
> Maka dari pertanyaan itu aku membuat survey asal, dan berikut adalah
> daftar
> pengeluaran standar bulanan setelah merit
> Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami
> 'Matery after merit phobia syndhrome'
>
>
> Daftar anggaran bulanan
> (asumsi :disusun berdasarkan skala proritas,disusun dengan sangat2
> relatif,
> dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)
>
> 1. Makan
>
> Dengan asumsi sekali makan adalah 5000
> Maka makan 3x sehari,kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma
> berlaku pada saat pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp900.000
>
> Tips
> Rajin2 ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya
> Pasti lebih ngirit
>
> 2.Kontrakan
>
> Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak,
tapi
> masih galak, dan punya anjing belum jinak
> Maka dana untuk kontrakan sekitar 500.000/bulan
>
> Tips
> Tinggallah di Pondok Mertua Indah
> Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada
> Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk
'makan
> ati'
> (^__^)
>
> 3. Listrik dan Air
>
> Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran
untuk
> listrik adalah 100.000/bulan
>
> Tips
> Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela)
> Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli,sudamanda atau gaple
> ama
> istri terasa lebih romantis
>
> 4. Transportasi
>
> Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit
> rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah 100.000
>
> Tips
> Gunakanlah Bensin campur!
> (maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit)
> Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi
> dengan
> yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan
terasa
> lebih
> menyenangkan
>
> 5. Komunikasi
>
> Dengan asumsi pake cdma yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos
> komunikasi berdua adalah 100.000
>
> Tips
> Pakelah 'FREN' yang lebih murah
> (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam
HP
> nya dong freen...")
>
> 6. Keperluan sehari2
>
> Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb
> Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2
> maka
> alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
>
> Tips:
> Mandi kalo perlu saja
> Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali
> Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata
>
> 7. Kesehatan
>
> Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat
> pengantin
> baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar
50.000
>
> Tips
> Jaga kesehatan
> Jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan
> sambil
> ronda (halah!!)
>
> 8.Entertaiment
>
> Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisalah sekali2 nomat,liat live
music,
> lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2
>
> Jadii...
> Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan
adalah
> sebesar :
>
> 1.800.000/bulan
>
> (syeeett dah...masih gede juga ya)
>
> Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah,
> untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada.
> Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang'
> Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu. ..ga
usak
> pake
> pasak, tapi dipaku aja!
>
> Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda
> memutuskan untuk menikah
>
> (serius mode on*)
>
> Yaitu, berkah menikah
>
> Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan
> berdoa
> Selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja
> akunting!
>
> so, stop accounting, JUST DO IT! :))
>
Seorang temenku pernah bertanya
> "eh, kalo gw nikah tapi dengan gaji gw yang cuma Rp#### bisa ga ya?
>
> hmmm.....
>
> Maka dari pertanyaan itu aku membuat survey asal, dan berikut adalah
> daftar
> pengeluaran standar bulanan setelah merit
> Sekedar berbagi aja, buat temen2 yang mungkin juga mengalami
> 'Matery after merit phobia syndhrome'
>
>
> Daftar anggaran bulanan
> (asumsi :disusun berdasarkan skala proritas,disusun dengan sangat2
> relatif,
> dan berdasarkan basic needs standar menengah ke bawah)
>
> 1. Makan
>
> Dengan asumsi sekali makan adalah 5000
> Maka makan 3x sehari,kali 2 orang (karena lagu sepiring berdua cuma
> berlaku pada saat pacaran ajah), kali 30 hari adalah Rp900.000
>
> Tips
> Rajin2 ke kondangan atau sunatan, dan bawa pulang nasi kotaknya
> Pasti lebih ngirit
>
> 2.Kontrakan
>
> Dengan asumsi masih ngontrak di rumah petak, yang punya uda botak,
tapi
> masih galak, dan punya anjing belum jinak
> Maka dana untuk kontrakan sekitar 500.000/bulan
>
> Tips
> Tinggallah di Pondok Mertua Indah
> Niscaya 2 dana diatas gak akan pernah ada
> Di pondok mertua indah, anda akan bebas makan apa aja, termasuk
'makan
> ati'
> (^__^)
>
> 3. Listrik dan Air
>
> Dengan asumsi daya listrik 900 watt dan pake jetpam maka anggaran
untuk
> listrik adalah 100.000/bulan
>
> Tips
> Jangan pake AC, cukup AC (angin cendela)
> Jangan suka main Plestesyen, cukup main monopoli,sudamanda atau gaple
> ama
> istri terasa lebih romantis
>
> 4. Transportasi
>
> Dengan asumsi naik motor ke kantor, dengan motor yang paling irit rit
> rit, maka untuk ongkos bensin dan servis adalah 100.000
>
> Tips
> Gunakanlah Bensin campur!
> (maksudnyah campur dorong, pasti lebih irit)
> Atau ikutlah "Nebeng Fans Club", dengan alasan mempererat silaturahmi
> dengan
> yang ditebengi maka perjalanan berangkat dan pulang kantor akan
terasa
> lebih
> menyenangkan
>
> 5. Komunikasi
>
> Dengan asumsi pake cdma yang 1000/menit maka untuk sebulan, ongkos
> komunikasi berdua adalah 100.000
>
> Tips
> Pakelah 'FREN' yang lebih murah
> (maksudnya kalo mau nelpon atau sms tinggal bilang "Freeen...minjam
HP
> nya dong freen...")
>
> 6. Keperluan sehari2
>
> Seperti sabun,odol,syampu, dll dsb
> Dengan asumsi tidak pake fesyel,krimbat, manikyur, pedikyur, kukyur2
> maka
> alokasi dana untuk ini sebesar 50.000
>
> Tips:
> Mandi kalo perlu saja
> Kalo dulu 2 kali sehari,jadi 2 hari sekali
> Untuk ngirit odol kembalilah memakai tumbukan batu bata
>
> 7. Kesehatan
>
> Seperti minyak kayu putih,vitamin, obat pusing (ini penting buat
> pengantin
> baru wekekekek!), maka alokasi cadangan untuk kesehatan sebesar
50.000
>
> Tips
> Jaga kesehatan
> Jangan begadang...kalo tiada artinya...begadang bole saja...asalkan
> sambil
> ronda (halah!!)
>
> 8.Entertaiment
>
> Nha ini kalo ada uang lebih aja, bisalah sekali2 nomat,liat live
music,
> lari pagi di monas, atau makan martabak sekali2
>
> Jadii...
> Dari asumsi basic needs diatas maka pengeluaran untuk tiap bulan
adalah
> sebesar :
>
> 1.800.000/bulan
>
> (syeeett dah...masih gede juga ya)
>
> Mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan temen2 ketika pengen nikah,
> untuk kemudian dibandingkan dengan pemasukan yang ada.
> Kalopun masih 'besar pasak daripada tiang'
> Anda bisa memperkecil pasak, atau memperbesar tiang...ataauu. ..ga
usak
> pake
> pasak, tapi dipaku aja!
>
> Tapi ada 1 hal yang ga bisa dijelaskan dengan perhitungan ketika anda
> memutuskan untuk menikah
>
> (serius mode on*)
>
> Yaitu, berkah menikah
>
> Selalu, Tuhan akan mencukupi kebutuhan umatnya yang mau berusaha dan
> berdoa
> Selalu bersukur dan percaya bahwa Tuhanlah raja dari segala raja
> akunting!
>
> so, stop accounting, JUST DO IT! :))
>
Friday, March 16, 2007
Menyambung Mimpi
lantang
seperti laut yang lancang mendeburkan ombak
begitu kau selalu menantang mentari
dari terbit hingga terbenam
luruh dalam hentakan detik berderik
peluh itu menjadi kaca,
di mana kau lihat masa depan anakmu di sana!
lalu dirimu terus menukarnya
darah dengan kertas merah
tulang dengan receh ala kadar
sampai pojok waktu menghempas ke tepian
lantang
seperti matahari yang enggan terbenam!
seperti laut yang lancang mendeburkan ombak
begitu kau selalu menantang mentari
dari terbit hingga terbenam
luruh dalam hentakan detik berderik
peluh itu menjadi kaca,
di mana kau lihat masa depan anakmu di sana!
lalu dirimu terus menukarnya
darah dengan kertas merah
tulang dengan receh ala kadar
sampai pojok waktu menghempas ke tepian
lantang
seperti matahari yang enggan terbenam!
Monday, March 12, 2007
Info Lomba Nulis
Ini nih info-info terbaru buat yang mau ikutan lomba nulis..
Ikuti aja linknya..
Ganbatte!
1## Ajang Kreasi Kumpulan Cerpen Escaeva 2007
2##LOMBA PENULISAN CERPEN ISLAMI MAJALAH UMMI
3## Lomba Penulisan Kisah Nyata
Ikuti aja linknya..
Ganbatte!
1## Ajang Kreasi Kumpulan Cerpen Escaeva 2007
2##LOMBA PENULISAN CERPEN ISLAMI MAJALAH UMMI
3## Lomba Penulisan Kisah Nyata
Sunday, March 11, 2007
Medik yang Terlewatkan..
4:00 AM 3/12/2007
wheeew,
ternyata selama ini aku sering melewatkan satu hal penting dalam hidup ini:
take a deeeeep breath! and see.. how beautiful He created our body!
Jika yang dapat kita lihat di raga kita saja sudah sedemikian kompleks dan perfect,
apatah lagi yang tidak dapat kita lihat!
Bagaimana Sang Penjaga Kehidupan membuat jantung kita tetap berderak,
saat kita lelap,bahkan tak sadar bahwa kita perlu membuat sel-sel kita terus menduplikasi diri, pun sistem disposal dalam tubuh kita terus beredar..
Siapa yang setiap saat membuat larutan buffer darah kita selalu stabil..
Jika berpikir teknologi saat ini telah menata ulang begitu banyak peralatan super canggih, yang siap menggantikan manusia..
itu salah besar!
Sampai kapan pun tak kan pernah ada yang bisa mengungguli ciptaan ultra-super-duper perfect: manusia!
Dari segi hardware maupun software!
Satu sendi saja sudah cukup untuk membungkam keangkuhan manusia..
Terlalu rumit bahkan hanya untuk meng-copy satu potong joint tulang belulang ini!
blep bleep..
Napa ya kok tiba-tiba nulis yang kayak gene?
Hehe.. abis baca buku entah apa lupa judulnya yang intinya: "pokoknya kreatif" aku jadi (*kembali) tersadarkan,baru sekian persen kapasitas otak manusia yang sudah dipake.. dan harga 'sekian' itu sendiri cenderung terus menurun, seiring dengan perkembangan metode dan teknologi untuk melakukan analisis terhadap otak dan syaraf manusia.
Tampaknya aku dan kamu terlalu banyak memubadzirkan isi batok kepala..
It can't be helped, though..
Yepp..
Beberapa waktu yang lalu ada seminar tentang Instrumentasi dan Kontrol (* core major yang saat ini sedang aku cicipi..)
Ternyata selama ini aku sering melewatkan salah satu bidang I&C (*Instrumentation and Control) ini. Tahu kan kalau I&C ini secara garis besar terbagi menjadi tiga aplikasi: bidang manufaktur, bidang industri minyak dan gas, dan bidang MEDIK..
Sejujurnya, selama ini aku kurang ngeh kalo aplikasi I&C tu juga mencakup bidang medik, bidang yang cukup unik karena jika plant yang ini sekali shutdown, nggak akan pernah bisa di-restart lagi.. Apalagi mau melakukan undo.. duuh, impossibile!
Yang udah aku kenal dari tingkat dasar sih I&C yang digunakan untuk pabrik, building, dan bolo-bolonya. Lain kata, berhubungan dengan yang mati-mati, yang kaku-kaku. (*mungkin lain ya kalo orang yang sudah mengerti seni I&C dan dinamika benda-benda ini..)
Kata kuncinya cuman satu ras: produksi, efisiensi,.. dan semua aliansinya..
Dengan kata yang berbeda, nih bidang beneran hanya bermuara pada satu ujung: ringgit!
lain lagi dengan I&C Medik.
Setidaknya (*hohoho.. apa maksudnya?) nih bidang masih mengabdi untuk kesejahteraan seluruh umat manusia. Walopun pada kenyataannya, tribulasi arogansi kekuasaan modal tak bisa dihindari juga..
Menyedihkan kalo aplikasi dan perkembangan bidang ini dilihat di Indonesia.
Sebagai gambaran, di prodi saya awalnya beberapa puluh tahun lalu hanya ada satu dosen (*sekaligus satu-satunya wanita)yang mendalami bidang ini. Tak heran beliau begitu menjadi rujukan. Syukurlah, beberapa tahun belakangan sudah berkembang menjadi tiga orang. Sebenernya di prodi elektro juga ada sub jur ini. (* btw, istilah prodi udah ga valid lagi sebenernya..). Moga-moga aja kedepannya nggak hanya jumlah, tapi kualitas juga berduplikasi..
LASIK (bedah mata pake laser), remote diagnostik, medical imaging, CT-scan, MRI de el el adalah contoh aplikasi yang sudah beredar di masyarakat dunia, walaupun belum begitu familiar di Indonesia (*biasa, alasan yang itu-itu juga)
Jadi ingat, beberapa bulan lalu, teman sekamarku harus menjalani phisiotherapy (*bener ga nulisnya?) gara-gara jatuh dari tempat tidur (*nggak kok, bukan aku yang menjatuhkannya.. aku kan nggak sengaja.. ya kan mBak? T___T) Hehe, bukan kejadian itu yang mau aku critain. Tapi tentang alat-alat yang ada di sana. Yang bisa dilihat pake mata normal seeh (*hedeew.. emang harus pake apa?) alat-alatnya sepintas lalu kelihatan so BIG and OLD..(tahu lah ya, dengan standar perkembangan produk teknologi yang begitu gencar, flashdisk yang dulu maks 128 MB dalam dua tahun sudah kuno ditinggalkan adiknya, MP4 1 GB dengan harga yang sama!)
Tambahan lagi, manual etiket yang nempel di alat itu ditulis dengan hurup-hurup berkeriut: Jerman,Rusia entah apa, paling mentok Inggris!
Alamak, dari sini aja kesanku udah buram..
Yang dipake waktu itu sih semacam alat buat manggang punggung (*kebetulan yang waktu itu cedera punggung) berbasis lampu infrared. Nggak terlalu aneh sebetulnya. Kupikir ni alat efisiensinya berapa ya, kok lama betul.. Mungkin ada perhitungannya kali ya,
berapa dosis dan waktu penyinaran. Cuman rasa-rasanya bosen juga (*ngliatin orang) duduk di bawah radiasi lampu ini lama-lama.
Boleh dikata, alat-alat itu sangat feasibel untuk dibuat anak negeri sendiri.
Kurang apa seeh dua ribuan sarjana teknik *) yang dilepas dari universitas tiap tahun..?
Pasti bisa!!
tapi kok ya malah import?
Kenapa ya? Kenapa?
Hmm, tak sesederhana itu sodara-sodara.
Selain faktor teknologi yang sudah saya ungkapan di atas, (*yang mana coba?)
ada lagi faktor lain yang lebih krusial: manusia Indonesia itu sendiri,
yang kalo kata Pak Budiono, dosen Epro yang pimred Gatra itu, orang Indonesia itu manutnya sama bule.
Kalo sama orang awak, cenderung brekele.. (*neon.. geura?)
Yup, blom ada kePeDean nasional: We can fulfill it!
Bingung deh mau cerita apa lagi. Habis aku bolos mulu Fisika Medik, kuliah yang paling aku senangi semester ini.
(*gimana kuliah yang laeen? Watchaaa...)
Ternyata teknologi itu adalah pisau bermata dua,
Dengannya kamu bisa sekedar berusaha memperpanjang nafas manusia.
Dengannya juga kamu bisa menenggelamkan jutaan nyawa..
Ternyata teknologi itu adalah tongkat,
sedang imanmu-lah kompasnya..
Ternyata teknologi itu tiket surga,
tapi juga pintu ke neraka..
Ternyata, nggak usah pusing mikirin hal ini
cukup lakukan yang terbaik di mana pun kamu berada!
Moga-moga, Alloh memberi kita kesempatan
untuk bergumam pada diri sendiri:
akulah sang engineer..
akulah sang muhandis..
akulah arsitek peradaban!
jadi, teman-temanku yang bergelut dengan medik,(*di mana pun, apa pun, kapan pun..)
keep going to the furthest dreams.. against all those obstacles..
*) data hasil karangan belaka
[betewe lagi, ni tulisan nggak terstruktur buanged.. bisa stress mantan dosen TTKI-ku kalo sempet baca.. weleh weleh..
nope lah yaw.. yang penting kamu ngerti kan apa intinya?
Alhamdulillah,
dan yang jelas makasih banged buat dokter, perawat, therapist, dan semua orang yang telah membantu kesembuhan teman saya.. ]
wheeew,
ternyata selama ini aku sering melewatkan satu hal penting dalam hidup ini:
take a deeeeep breath! and see.. how beautiful He created our body!
Jika yang dapat kita lihat di raga kita saja sudah sedemikian kompleks dan perfect,
apatah lagi yang tidak dapat kita lihat!
Bagaimana Sang Penjaga Kehidupan membuat jantung kita tetap berderak,
saat kita lelap,bahkan tak sadar bahwa kita perlu membuat sel-sel kita terus menduplikasi diri, pun sistem disposal dalam tubuh kita terus beredar..
Siapa yang setiap saat membuat larutan buffer darah kita selalu stabil..
Jika berpikir teknologi saat ini telah menata ulang begitu banyak peralatan super canggih, yang siap menggantikan manusia..
itu salah besar!
Sampai kapan pun tak kan pernah ada yang bisa mengungguli ciptaan ultra-super-duper perfect: manusia!
Dari segi hardware maupun software!
Satu sendi saja sudah cukup untuk membungkam keangkuhan manusia..
Terlalu rumit bahkan hanya untuk meng-copy satu potong joint tulang belulang ini!
blep bleep..
Napa ya kok tiba-tiba nulis yang kayak gene?
Hehe.. abis baca buku entah apa lupa judulnya yang intinya: "pokoknya kreatif" aku jadi (*kembali) tersadarkan,baru sekian persen kapasitas otak manusia yang sudah dipake.. dan harga 'sekian' itu sendiri cenderung terus menurun, seiring dengan perkembangan metode dan teknologi untuk melakukan analisis terhadap otak dan syaraf manusia.
Tampaknya aku dan kamu terlalu banyak memubadzirkan isi batok kepala..
It can't be helped, though..
Yepp..
Beberapa waktu yang lalu ada seminar tentang Instrumentasi dan Kontrol (* core major yang saat ini sedang aku cicipi..)
Ternyata selama ini aku sering melewatkan salah satu bidang I&C (*Instrumentation and Control) ini. Tahu kan kalau I&C ini secara garis besar terbagi menjadi tiga aplikasi: bidang manufaktur, bidang industri minyak dan gas, dan bidang MEDIK..
Sejujurnya, selama ini aku kurang ngeh kalo aplikasi I&C tu juga mencakup bidang medik, bidang yang cukup unik karena jika plant yang ini sekali shutdown, nggak akan pernah bisa di-restart lagi.. Apalagi mau melakukan undo.. duuh, impossibile!
Yang udah aku kenal dari tingkat dasar sih I&C yang digunakan untuk pabrik, building, dan bolo-bolonya. Lain kata, berhubungan dengan yang mati-mati, yang kaku-kaku. (*mungkin lain ya kalo orang yang sudah mengerti seni I&C dan dinamika benda-benda ini..)
Kata kuncinya cuman satu ras: produksi, efisiensi,.. dan semua aliansinya..
Dengan kata yang berbeda, nih bidang beneran hanya bermuara pada satu ujung: ringgit!
lain lagi dengan I&C Medik.
Setidaknya (*hohoho.. apa maksudnya?) nih bidang masih mengabdi untuk kesejahteraan seluruh umat manusia. Walopun pada kenyataannya, tribulasi arogansi kekuasaan modal tak bisa dihindari juga..
Menyedihkan kalo aplikasi dan perkembangan bidang ini dilihat di Indonesia.
Sebagai gambaran, di prodi saya awalnya beberapa puluh tahun lalu hanya ada satu dosen (*sekaligus satu-satunya wanita)yang mendalami bidang ini. Tak heran beliau begitu menjadi rujukan. Syukurlah, beberapa tahun belakangan sudah berkembang menjadi tiga orang. Sebenernya di prodi elektro juga ada sub jur ini. (* btw, istilah prodi udah ga valid lagi sebenernya..). Moga-moga aja kedepannya nggak hanya jumlah, tapi kualitas juga berduplikasi..
LASIK (bedah mata pake laser), remote diagnostik, medical imaging, CT-scan, MRI de el el adalah contoh aplikasi yang sudah beredar di masyarakat dunia, walaupun belum begitu familiar di Indonesia (*biasa, alasan yang itu-itu juga)
Jadi ingat, beberapa bulan lalu, teman sekamarku harus menjalani phisiotherapy (*bener ga nulisnya?) gara-gara jatuh dari tempat tidur (*nggak kok, bukan aku yang menjatuhkannya.. aku kan nggak sengaja.. ya kan mBak? T___T) Hehe, bukan kejadian itu yang mau aku critain. Tapi tentang alat-alat yang ada di sana. Yang bisa dilihat pake mata normal seeh (*hedeew.. emang harus pake apa?) alat-alatnya sepintas lalu kelihatan so BIG and OLD..(tahu lah ya, dengan standar perkembangan produk teknologi yang begitu gencar, flashdisk yang dulu maks 128 MB dalam dua tahun sudah kuno ditinggalkan adiknya, MP4 1 GB dengan harga yang sama!)
Tambahan lagi, manual etiket yang nempel di alat itu ditulis dengan hurup-hurup berkeriut: Jerman,Rusia entah apa, paling mentok Inggris!
Alamak, dari sini aja kesanku udah buram..
Yang dipake waktu itu sih semacam alat buat manggang punggung (*kebetulan yang waktu itu cedera punggung) berbasis lampu infrared. Nggak terlalu aneh sebetulnya. Kupikir ni alat efisiensinya berapa ya, kok lama betul.. Mungkin ada perhitungannya kali ya,
berapa dosis dan waktu penyinaran. Cuman rasa-rasanya bosen juga (*ngliatin orang) duduk di bawah radiasi lampu ini lama-lama.
Boleh dikata, alat-alat itu sangat feasibel untuk dibuat anak negeri sendiri.
Kurang apa seeh dua ribuan sarjana teknik *) yang dilepas dari universitas tiap tahun..?
Pasti bisa!!
tapi kok ya malah import?
Kenapa ya? Kenapa?
Hmm, tak sesederhana itu sodara-sodara.
Selain faktor teknologi yang sudah saya ungkapan di atas, (*yang mana coba?)
ada lagi faktor lain yang lebih krusial: manusia Indonesia itu sendiri,
yang kalo kata Pak Budiono, dosen Epro yang pimred Gatra itu, orang Indonesia itu manutnya sama bule.
Kalo sama orang awak, cenderung brekele.. (*neon.. geura?)
Yup, blom ada kePeDean nasional: We can fulfill it!
Bingung deh mau cerita apa lagi. Habis aku bolos mulu Fisika Medik, kuliah yang paling aku senangi semester ini.
(*gimana kuliah yang laeen? Watchaaa...)
Ternyata teknologi itu adalah pisau bermata dua,
Dengannya kamu bisa sekedar berusaha memperpanjang nafas manusia.
Dengannya juga kamu bisa menenggelamkan jutaan nyawa..
Ternyata teknologi itu adalah tongkat,
sedang imanmu-lah kompasnya..
Ternyata teknologi itu tiket surga,
tapi juga pintu ke neraka..
Ternyata, nggak usah pusing mikirin hal ini
cukup lakukan yang terbaik di mana pun kamu berada!
Moga-moga, Alloh memberi kita kesempatan
untuk bergumam pada diri sendiri:
akulah sang engineer..
akulah sang muhandis..
akulah arsitek peradaban!
jadi, teman-temanku yang bergelut dengan medik,(*di mana pun, apa pun, kapan pun..)
keep going to the furthest dreams.. against all those obstacles..
*) data hasil karangan belaka
[betewe lagi, ni tulisan nggak terstruktur buanged.. bisa stress mantan dosen TTKI-ku kalo sempet baca.. weleh weleh..
nope lah yaw.. yang penting kamu ngerti kan apa intinya?
Alhamdulillah,
dan yang jelas makasih banged buat dokter, perawat, therapist, dan semua orang yang telah membantu kesembuhan teman saya.. ]
Hanya Malam
11:35 PM 3/9/2007
udah malam banget kan?
tapi tampaknya aku akan lagi-lagi melanggar jam tidur manusia normal..
12:01 AM 3/10/2007
malam sudah jatuh ke hari berikutnya, menurut penanggalan masehi
tapi malam tidak benar-benar sunyi
detik jam terasa keras, menggugah kekhawatiran
alunan instrumental soundtrack one litre of tears terus berputar sejak sore tadi,
bosan!
rupanya tetangga kamarku alpa mematikan media playernya,
sementara dirinya sendiri mungkin sudah lelap jauh ba'da isya tadi
Suara tangis bayi terdengar beberapa kali
aku bayangkan sang ibu pasti super duper sibuk menenangkannya
ah, jam segini..
entah kenapa bayi itu menangis
dia pasti tak mengerti bahwa sang ibu sudah sangat kelelahan
diekspos segala jenis pekerjaan seharian
aku jadi berpikir,
siapkah aku suatu saat nanti mengalami hal yang sama?
tentunya beda, begadang yang saat ini aku lakukan
dengan mengurus suatu kewajiban semacamnya..
Ini baru dari segi suara
Padahal di luar sana, ada beribu orang lain yang mungkin juga masih terjaga
Ada yang karena memilih terjaga,
ada juga yang karena tidak memiliki pilihan lain selain terjaga
Ada yang berpihak pada idea: karena ini adalah malam, maka akan mengistirahatkan raga dan jiwa. Tetirah jiwa dengan segenap makanan bagi ruh yang kukuh
Ada juga yang beriuh dengan logika: karena ini adalah malam, kita bebas bersenang-senang sesuka kita..
Aku hanya titip doa,
bagi mata-mata yang terjaga
dan mata-mata yang terpejam
mata yang terjaga untuk berdekat-dekat denganNYA
dengan dzikir dengan ikhtiar
dan mata yang terpejam tertimpa lelah
setelah seharian berjihad,
jihad dalam segala spektrumnya..
semoga Alloh meridhoi
[naon ceunah?]
udah malam banget kan?
tapi tampaknya aku akan lagi-lagi melanggar jam tidur manusia normal..
12:01 AM 3/10/2007
malam sudah jatuh ke hari berikutnya, menurut penanggalan masehi
tapi malam tidak benar-benar sunyi
detik jam terasa keras, menggugah kekhawatiran
alunan instrumental soundtrack one litre of tears terus berputar sejak sore tadi,
bosan!
rupanya tetangga kamarku alpa mematikan media playernya,
sementara dirinya sendiri mungkin sudah lelap jauh ba'da isya tadi
Suara tangis bayi terdengar beberapa kali
aku bayangkan sang ibu pasti super duper sibuk menenangkannya
ah, jam segini..
entah kenapa bayi itu menangis
dia pasti tak mengerti bahwa sang ibu sudah sangat kelelahan
diekspos segala jenis pekerjaan seharian
aku jadi berpikir,
siapkah aku suatu saat nanti mengalami hal yang sama?
tentunya beda, begadang yang saat ini aku lakukan
dengan mengurus suatu kewajiban semacamnya..
Ini baru dari segi suara
Padahal di luar sana, ada beribu orang lain yang mungkin juga masih terjaga
Ada yang karena memilih terjaga,
ada juga yang karena tidak memiliki pilihan lain selain terjaga
Ada yang berpihak pada idea: karena ini adalah malam, maka akan mengistirahatkan raga dan jiwa. Tetirah jiwa dengan segenap makanan bagi ruh yang kukuh
Ada juga yang beriuh dengan logika: karena ini adalah malam, kita bebas bersenang-senang sesuka kita..
Aku hanya titip doa,
bagi mata-mata yang terjaga
dan mata-mata yang terpejam
mata yang terjaga untuk berdekat-dekat denganNYA
dengan dzikir dengan ikhtiar
dan mata yang terpejam tertimpa lelah
setelah seharian berjihad,
jihad dalam segala spektrumnya..
semoga Alloh meridhoi
[naon ceunah?]
Don't You Think so?
3:56 AM 3/12/2007
some people said that
it's better you married some one who loved you
than some one you loved..
but I think,
and I keep on thinking..
it's much much better
to marry some one who loved 4JJ1 and be loved
by 4JJ1
do you think so?
[that's why, it's not easy to find.. those species are getting rare!]
some people said that
it's better you married some one who loved you
than some one you loved..
but I think,
and I keep on thinking..
it's much much better
to marry some one who loved 4JJ1 and be loved
by 4JJ1
do you think so?
[that's why, it's not easy to find.. those species are getting rare!]
Thursday, March 08, 2007
Seseorang yang Kusebut Abank
:trims untuk semua pelajaran yang sudah is trima slama ini, maap untuk semua kedzaliman.. juga kebodohan lisan ini.. wish U aLL da BeSt!
Mungkin memang benar, kita baru tahu arti memiliki justru setelah kita kehilangan. Arti 'menjadi', baru kita rasakan setelah kita sudah tidak lagi menjadi apa-apa.. Mungkin begitulah karakteristik dan properties yang melekat pada manusia. Mau diapain lagi?
Nggak asyik sebenernya saya nulis ini. Langsung 'on the spot' dikejar waktu kuliah, di bawah guyuran musik Comlabs yang obregado (*neon ieu teh?) yang bikin konsentrasi nihil. Tapi setidaknya saya ingin menuliskan jembatan keledai biar kapan-kapan tulisan ini bisa saya lanjutkan. (* tiba-tiba pake bahasa 'saya'? Alaah.. )
Yup, sekarang jarang sekali saya mendengar panggilan 'Om'
[*Sst.. jangan bilang-bilang ya? Dulu sewaktu masih tinggal di asrama, saya biasa dipanggil begitu. Gara-garanya sih simple, tapi nggak akan saya bocorkan di sini.. bisa runyam =)) ]
Yah, hampir semua anggota asrama punya julukan dan nama besar masing-masing. Walaupun olok-mengolok dengan nama tidak sebenar ini dilarang Rasul, tapi nampaknya kita semua sudah mengeset saling ikhlas-mengikhlaskan. Menikmati, bahkan bila mungkin, hehehe.. pasalnya, panggilan itu adalah bentuk perhatian dan kasih sayang: "bahwa kita spesial.. hanya kami yang tahu engkau begitu" =P
Anyway,
salah satu hal yang saya rasakan hilang dari peredaran hidup saya sejak terbang dari asrama adalah hal ini (*selain dendang si mBlem, ocehan Dian, taushiyah In Jundi, masakan Tieh, lingkaran itu.. dan.. dan.. semuanya.... ) Om adalah panggilan yang selalu setia dikumandangkan Si Abank, bahkan hingga saat ini. Mungkin karena dia yang mentrigger, jadi begitu bersenyawa dengan alam bawah sadarnya.. (*neon? neon? neon?)
Spesial tentang Abank, walaupun hanya sempat tinggal sekamar beberapa bulan, (*ini karena hal yang tak bisa aku ceritakan juga..) aku mendapatkan banyak pelajaran darinya. Sosoknya yang simple, selalu bersemangat dan positive thinking gampang mempengaruhi orang lain (*meskipun dia jarang banget ngomong.. kalo nggak terpaksa ;P) jadi curiga semua itu akibat hobi akutnya: joging ampir tiap hari! Yup, mungkin persahabatan kami sederhana saja. Sangat sederhana. Tapi kesederhanaan itu terus mengisi tiap ruang yang menghampa. Hingga saat dia tiada, kehampaan itu menjadi sebuah kata: ada yang hilang! Tapi inilah kehidupan. Datang dan pergi, datang dan pergi. lalu menjelmalah kedewasaan: semua bukan milik kita. Semua adalah titipan. Toh sekarang tiap kali kita bertemu di jalanan, orang pada noleh melihat kehebohan kita. Hehehe..
Mungkin memang benar, kita baru tahu arti memiliki justru setelah kita kehilangan. Arti 'menjadi', baru kita rasakan setelah kita sudah tidak lagi menjadi apa-apa.. Mungkin begitulah karakteristik dan properties yang melekat pada manusia. Mau diapain lagi?
Nggak asyik sebenernya saya nulis ini. Langsung 'on the spot' dikejar waktu kuliah, di bawah guyuran musik Comlabs yang obregado (*neon ieu teh?) yang bikin konsentrasi nihil. Tapi setidaknya saya ingin menuliskan jembatan keledai biar kapan-kapan tulisan ini bisa saya lanjutkan. (* tiba-tiba pake bahasa 'saya'? Alaah.. )
Yup, sekarang jarang sekali saya mendengar panggilan 'Om'
[*Sst.. jangan bilang-bilang ya? Dulu sewaktu masih tinggal di asrama, saya biasa dipanggil begitu. Gara-garanya sih simple, tapi nggak akan saya bocorkan di sini.. bisa runyam =)) ]
Yah, hampir semua anggota asrama punya julukan dan nama besar masing-masing. Walaupun olok-mengolok dengan nama tidak sebenar ini dilarang Rasul, tapi nampaknya kita semua sudah mengeset saling ikhlas-mengikhlaskan. Menikmati, bahkan bila mungkin, hehehe.. pasalnya, panggilan itu adalah bentuk perhatian dan kasih sayang: "bahwa kita spesial.. hanya kami yang tahu engkau begitu" =P
Anyway,
salah satu hal yang saya rasakan hilang dari peredaran hidup saya sejak terbang dari asrama adalah hal ini (*selain dendang si mBlem, ocehan Dian, taushiyah In Jundi, masakan Tieh, lingkaran itu.. dan.. dan.. semuanya.... ) Om adalah panggilan yang selalu setia dikumandangkan Si Abank, bahkan hingga saat ini. Mungkin karena dia yang mentrigger, jadi begitu bersenyawa dengan alam bawah sadarnya.. (*neon? neon? neon?)
Spesial tentang Abank, walaupun hanya sempat tinggal sekamar beberapa bulan, (*ini karena hal yang tak bisa aku ceritakan juga..) aku mendapatkan banyak pelajaran darinya. Sosoknya yang simple, selalu bersemangat dan positive thinking gampang mempengaruhi orang lain (*meskipun dia jarang banget ngomong.. kalo nggak terpaksa ;P) jadi curiga semua itu akibat hobi akutnya: joging ampir tiap hari! Yup, mungkin persahabatan kami sederhana saja. Sangat sederhana. Tapi kesederhanaan itu terus mengisi tiap ruang yang menghampa. Hingga saat dia tiada, kehampaan itu menjadi sebuah kata: ada yang hilang! Tapi inilah kehidupan. Datang dan pergi, datang dan pergi. lalu menjelmalah kedewasaan: semua bukan milik kita. Semua adalah titipan. Toh sekarang tiap kali kita bertemu di jalanan, orang pada noleh melihat kehebohan kita. Hehehe..
maka,
aku ingin mengingat semuanya
di sini
saat ini
ke mana pun melangkah
semua goresan itu akan menjadi cahaya
ya, cahaya yang mengingatkanku
ada
ada doa
yang bersilang
di atas sana
untuk pengharapan
:kita semua akan tumbuh
menjadi kuntum syahidah yang tertangguh
aku ingin mengingat semuanya
di sini
saat ini
ke mana pun melangkah
semua goresan itu akan menjadi cahaya
ya, cahaya yang mengingatkanku
ada
ada doa
yang bersilang
di atas sana
untuk pengharapan
:kita semua akan tumbuh
menjadi kuntum syahidah yang tertangguh
masuk ke kolam
kaTaNa,
keluhku pada bulan
Thursday, March 01, 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)