Wednesday, December 30, 2009

Bila Cebong Nyatroni Tangkuban Perahu

Just the open space..
for the open mind and the open soul..

Feel cool?!?
Cold, actually.. di bawah gerimis ;p


syuting pelem cebong sahara berbisik :P


narsisianus budak-budakus..

Batu yang ini bukan rumah cebong, beneran..
Ini adalah hajar aswad (*weeks...*) yang saya ziarahi di kawah Domas.
Featurenya mengingatkan saya betapa hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang yang tak bisa ditebak bagaimana ujung pangkalnya...


Lha, ini baru oleh-oleh untuk kawan semua..
She's pretty, huh...?
Pertama kali melihatnya, saya langsung jatuh cinta... ^^
Remarkable, small, but tough!

Rata TengahKalau yang ini nggak usah diliat..
Suicidal feeling that she got while staring at the Upas Crater,
and the FP-thingy dancing in her mind...

Bala cebong hendak menguji nyali: siapa sanggup berenang di lumpur bawah sana?

Hanya bendera yang lupa belum dikerek.. huehhehehe...


Alhamdulillah, atas berkat rahmat Alloh Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur demi membela kenarsisan dan kesejahteraan, bala cebong telah berhasil menikmati indahnya Tangkuban Perahu. Perjalanan yang rencananya hanya akan berupa olah raga mata alias wisata semata, telah dengan semena-mena tanpa persiapan berubah menjadi hiking ringan (*thanks to special security agent kami, Pak Roby, atas pengawalannya..*) hiks hiks.. karena namanya aja hiking ringan, ya tentunya nggak seberat jaman bareng crew MUFTI baheula.. tapi senengnya, jadi bisa menikmati kawah Domas juga (*beuh.. secara.. pagi buta portal belum dibuka juga cebong-cebong itu sudah ambil start di gerbang Jayagiri .. kalo ngga bisa nyatronin semua site, ya kebangetan! Sayangnya beberapa cebong tidak bisa menikmati enaknya merendam kaki di air panas berbelerang kawah Domas, takut jadi cebong mateng siap santap, haha! Nggak deng.. tapi karena you know lah..!*)

Berdasarkan pengalaman para cebong, berikut ini rekomendasi tim sembilan kami:

  1. berangkatlah pagi-pagi untuk menghindari macet, apalagi saat week end.. tapi jangan kesubuhan kayak kami, huhuhu.. bisi disuruh kemping sama penjaga gerbangnya..
  2. kalo berbanyakan alias berombongan, lebih baik memakai mobil atau carter angkot kayak kami :P soalnya bakal lebih menghemat ongkos dan waktu, bahkan jika mau akan lebih mudah jika ingin lanjut jalan ke arah Ciater.. Untuk carter angkot, sekali jalan kalo pinter nego bisa dapet antara 100-150ribu.
  3. bawalah makanan sendiri, yang bergizi dan segar, soalnya kalau sudah di atas jenis makanan yang dijual tidak sebanyak di kota bandung, huehehe (*nggak penting ya..? pokoknya jangan ikutan HMI (Hari Mie Internasional) kayak kami lah.. nggak asyik..*)
  4. siapin dana untuk beli tiket masuk, per orang 13ribu.. jangan pake aji-aji halimunan.. bisi ntar ngga bisa pulang.. haha..
  5. dll, etc, dkk..

2 comments:

Langit said...

dari beberapa foto (di FB) sepertinya daerah TangPar agak sedikit gersang? (apa cuma di foto saja? )


so... ceritanya sudah naik gunung neh? hmm.. yeah, sementara saya refreshingnya ke pantai saja, sebuah pantai yang bagus.. (sudah liat di blog saya kan? halah... :) )

Katakecil said...

udah cek blog nya :D
hehe.. iya, naik gunung pake angkot :D

di tangpar suasananya memang ada yang gersang alias berpasir mirip pantai gitu deh (*nggak mau kalah*)