Sunday, April 27, 2008

-rediscovery-

Aku sentuh pundakmu, dan kau pun terkejut. Mungkin aku mengganggu keberduaanmu denganNYA, tapi tak apa toh sekali-kali kau bagi cahaya itu denganku? Atau, hm, aku harus merebutnya? Ah, aku lupa bukan saatnya untuk berebut apa-apa denganmu.. =) karena kau bilang kau tak punya apa-apa. Maka sudahlah..

Aku sentuh pundakmu, dan kau pun terkejut. Mengapa? Semengerikan itukah senyumku? Ah, gerangan apa yang membuat matamu sendu? Kau tak sendiri bukan? Saat ini Dia sedang melihatmu. Menemanimu dengan kelebat elektron yang diam-diam menguasai seluruh diri dan jiwamu: AKU di sini, lebih dekat dari nadimu. Dulu kau bilang padaku: Allohu ma'a ki.. dan aku percaya, DIA mentersenyumi kebodohanku.. Maka apalagi yang memberatkan hati dan pikirmu?

Maka kali ini, ijinkan aku menyentuh pundakmu..
Atau biar kuwakilkan pada sinar bulan dan malaikat cahaya yang mampir saat sepertiga malam yang akhir: sungguh segala ketakutan itu tak perlu. DIA melenterai hatimu dengan sandi-sandi yang hanya engkau yang tahu.


|senja di kotak kaca; mendadih jiwa muda itu, kapan kembali ke ranah juang yang sama! Ternyata tak ada expired date untuk jalan kita..|

No comments: