Wednesday, June 23, 2010

Kasus Kasus yang Memanggil Anak eFTe

Halah..
Sebenernya ini adalah sedikit lintasan pikiran yang mengganggu pikiran saya saat 'terjebak' dalam kerumunan pengguna lift. Saya kira banyak orang pasti sudah pernah merasakan betapa tidak menyenangkannya berada dalam lift yang penuh sesak. Saat di tempat umum, hal ini sangat menyulitkan selain karena alasan keamanan dan hijab, juga kesulitan dalam hal mobilisasi. Nggak kebayang kalo posisi kita sudah terlanjur terdorong di pojok belakang, padahal tidak ada yang memencetkan nomor lokasi lantai yang kita tuju. Sudah itu, kalaupun ternyata pintu lift terbuka di lantai yang tepat kita tuju, ternyata posisi kita yang di belakang itu terblokir oelh orang-orang di depan kita, jangankan mau jalan keluar, bernafas aja susah.. (*dooh lebay amat..*)
Itu adalah salah satu masalah praktis yang sangat sederhana namun ternyata saya belum mendengar ada penyelesaian sederhana yang memuaskan. Di Jepang, ada petugas khusus yang bertugas di dalamnya. Tapi., kok rasanya itu tidak praktis dan kurang efisien. Hmm..

Sedang menghayal hal-hal aneh mengenai kemungkinan-kemungkinan solusinya..
Mau ikutan..?
Haha..

4 comments:

kevan said...

ada2 aja yh..hehe
bagusnya klo masuk lift,langsung atur formasiya*mang lagi maen bola*cari posisi paling depan..
dekat dengan tombol lift..
siiipppp tuh..hehe.
kunjungi juga blog saya
kevan dharma

Katakecil said...

heuheu..begitulah..
wah yang badannya gede atau kuat lari sih enak, bisa milih posisi terbaik..
hm, mungkin akan lebih mudah kalo setiap lift memiliki dua pintu dan panel selektor ada di keempat dinding lift :D Tapi ini tidak ekonomis..
solusi terbaik adalah, tidak usah pake lift, teleportasi saja, heu.. *entah berapa ratus tahun lagi*

Yeni H said...

naik tangga..gratis..menyehatkan..heuheuheu...:p

Katakecil said...

kalo ampe lantai 27? Bisa gempor U-U