Pertama aku mengenalnya, tak ada apa-apa yang terlintas. Mukanya biasa saja; namanya tidak menjanjikan banyak hal (*bukan nama yang sering aku dengar, juga bukan nama yang dirujuk orang-orang*). Satu-satunya yang membuatku meneruskan adalah rekomendasi seseorang yang kupercaya. Itu saja.
Lalu segalanya berakhir, dan sesuatu terjadi (*halah, terjemah tekstual kuch kuch hota hai..*).
Aku mulai mencarinya di tengah keramaian sesamanya, (*halah, kata temanku: kalau kamu melihat sebuah foto bersama, foto yang pertama kamu cari adalah fotomu sendiri, lalu yang kedua adalah foto orang yang kamu sukai..*)
Mulai mencari updatean beritanya (*update status FB, YM, blog, naon deui lah..?!?*). Mentrace setiap kemungkinan aktivitasnya. Keberadaannya. Ketiadaannya. Aku mulai yakin aku setengah maniak dan setengah stalker-phiser, yang membuatku sepenuhnya gila.
Jika aku berjalan-jalan, maka kepalaku rela berputar sekian derajat dan sekian lama di tempat dia biasa berada; hanya agar mataku bisa mengenalinya dari jarak sekian meter. Padahal dia tidak selalu ada di sana. Dengan dada yang berdegup bertanya-tanya. Lalu jika kutemukan dia, ingin bersorak rasanya. Ehem. Untunglah aku masih bisa malu, jadi tidak kulakukan. Hanya melangkah lebih riang (*betul kan kata mereka: love is the feeling that makes you hopping all the time, instead of walking..* cieh.. huek..)
Aku mulai mengalaminya, lebih tepatnya sudah mengalaminya.
Argh...
"Mengapa?", tanyaku pada diriku sendiri..
Tapi Kawan, bukankah pertanyaan 'mengapa' sungguh tak relevan untuk urusan ini...?
Jadi aku biarkan saja 'sang mengapa' berlalu, dan datanglah 'sang bagaimana' yang membuatku ngilu...
Argh... wahai novel terbaru Jeffery Deaver, kenapa kau buat aku pusing....?!?
Haha, moga awal Desember ini bisa menghuntingmu, hehe.. ^^;
Aduh jadi malu.. U,U
~Diiringi FL - Nikka Costa yang membuatku tersenyum sendiri dan jadilah tulisan nggak penting ini~ **yang membuatku teringat pada re-sensi Timeline yang terbengkalai dan SoF yang belum kelar**
Hmmm...
Lalu segalanya berakhir, dan sesuatu terjadi (*halah, terjemah tekstual kuch kuch hota hai..*).
Aku mulai mencarinya di tengah keramaian sesamanya, (*halah, kata temanku: kalau kamu melihat sebuah foto bersama, foto yang pertama kamu cari adalah fotomu sendiri, lalu yang kedua adalah foto orang yang kamu sukai..*)
Mulai mencari updatean beritanya (*update status FB, YM, blog, naon deui lah..?!?*). Mentrace setiap kemungkinan aktivitasnya. Keberadaannya. Ketiadaannya. Aku mulai yakin aku setengah maniak dan setengah stalker-phiser, yang membuatku sepenuhnya gila.
Jika aku berjalan-jalan, maka kepalaku rela berputar sekian derajat dan sekian lama di tempat dia biasa berada; hanya agar mataku bisa mengenalinya dari jarak sekian meter. Padahal dia tidak selalu ada di sana. Dengan dada yang berdegup bertanya-tanya. Lalu jika kutemukan dia, ingin bersorak rasanya. Ehem. Untunglah aku masih bisa malu, jadi tidak kulakukan. Hanya melangkah lebih riang (*betul kan kata mereka: love is the feeling that makes you hopping all the time, instead of walking..* cieh.. huek..)
Aku mulai mengalaminya, lebih tepatnya sudah mengalaminya.
Argh...
"Mengapa?", tanyaku pada diriku sendiri..
Tapi Kawan, bukankah pertanyaan 'mengapa' sungguh tak relevan untuk urusan ini...?
Jadi aku biarkan saja 'sang mengapa' berlalu, dan datanglah 'sang bagaimana' yang membuatku ngilu...
Argh... wahai novel terbaru Jeffery Deaver, kenapa kau buat aku pusing....?!?
Haha, moga awal Desember ini bisa menghuntingmu, hehe.. ^^;
Aduh jadi malu.. U,U
~Diiringi FL - Nikka Costa yang membuatku tersenyum sendiri dan jadilah tulisan nggak penting ini~ **yang membuatku teringat pada re-sensi Timeline yang terbengkalai dan SoF yang belum kelar**
Hmmm...
10 comments:
kirain.. :P
keren je...
Emang yang terbaru paan, Twelfth Card?
Iya, mana ateuh re-sensi Timeline n SoF?
//Kirain apa, Lang...??
//Errick; Yeuah, keren apane je, rak penting kok.. Barusan jalan-jalan ke blognya situ, tulisan tentang high education vs enterpreunership-nya bagus..
//Muhramla, Yup.. nyari-nyari air mata iblis dan grand avenue juga, tapi tampaknya masih sembunyi malu-malu..
Re-sensi masih antri (*nunggu mood*) haha.. :D
Asli ato yang terjemahannya?
Ok, moodah-moodahan ngga lama lagi...
Muhramla; anything is fine.. Whew, ngoleksi juga..?
Aaamiin..
Ngga, cuma pernah liat aja di Gramed, yg Kartu Keduabelas.
Yg Devil's Teardrop udah diterjemahin jugakah?
Grand Avenue karangan JD jugakah?
iC..
Yup, begitulah.. tampaknya memang belum dilempar ke pasaran..
GA juga tulisan JD..
-cebongmaleslogin-
Kirain iis lagi jatuh cinta ama cowok hahaha....
ga mungkin ya ^__^
Nu, Lho.. Bang Jepri Diper itu cowok lho Nu.. :D
Post a Comment