Tuesday, November 29, 2011

The Wind In, The Wind Out

Dulu logika saya menolak mentah-mentah adanya secuil kemungkinan bahwa anak manusia bisa masuk angin di negeri yang panasnya seganas Jekardah. Impossible banget, dah!

Tapi nyatanya, dua kali sambang terakhir ke mari, dua kali pula saya kena angin masuk! Doh!
Nggak elit banget.. Sakitnya memusingkan kepala, tapi nggak ada yang jenguk! *hahahaha*
Kalo yang mijitin dan bikinin minum panas sih ada =D *grin grin grin*

Hal ini terjadi akibat pilihan makan buah simalakama: memakai kipas angin, atau basah kena keringat. Dan yang biasanya terjadi adalah dua-duanya! Maka lahirlah masuk angin akibat pergaulan bebas kedua keadaan tadi. Terima saja (*jdugh*). Tawaran lainnya adalah: pake ase dong bo! Gimandang sih yey! *haatching, pose benchis*

Ya, kota ini menyadarkan saya betapa ajaibnya penemuan AC dan kulkas. Bagaimana cara kerjanya, dan lain sebagainya, silakan dikulik di sini. Thermodinamika adalah keruwetan sederhana dalam kotak pandora fisika yang lebih baik tidak saya buka (alasaaaaan.. bilang aja gak ngerti, hahahah :D). Saya hanya akan menyinggung tentang sisi lain dari keajaiban ini: selalu ada sejumlah kalor yang dibuang ke lingkungan, setiap kali kita mendinginkan suatu ruangan tertutup. Seperti halnya yang dinyatakan oleh hukum thermodinamika ke 2, entropi sistem selalu bertambah! Maka jangan heran kalau kian hari, temperatur lingkungan juga kian meningkat, seiring pertumbuhan jumlah pendingin yang digunakan. Urban warming inilah yang mungkin sering dicampur adukkan sebagai global warming. Hmm, jadi ingat novel The State of Fear-nya mendiang Pak Crichton, nggak sih? (Yang belum baca push up 100x lalu kipasin saya 1000x! Mayan, biar hemat listrik, haha!)


Dalam bahasa katak bisa dikatakan: jika kita menabur AC, kita akan menuai panas (???). Jadi mari kita menabur angin, paling-paling menuai masuk (???). Tapi hidup adalah pilihan. Tidak semua pilihan menyenangkan. Tapi semua pilihan punya konsekuensi (berasa lagi denger danlap OSPEK jurusan awak orasi). The wind in, the wind out. The heat in, the heat out. Kicauan saya cukup sampai di sini.


#Mohon dikoreksi oleh para empu HVAC dan lain sebagainya yang pasti lebih paham dari katakecil abal-abal ini :D Thanks before...

2 comments:

Fauzan Noor said...

bener-bener khas anak fisika sejati hahahaha,,,,,termodinamika udah kemana ya aku hehehehe....

Katakecil said...

;p kalo aku, thermodinamika nya udah ke manaaaa... aku nya belon ke mana-mana :D hihihi