bila nanti pijakan kita bukan lagi kata-kata bersayap,
bukan pula hayalan mengawang,
dan semua kepalsuan itu usai sudah kita tanggalkan...
bangunkan aku..
mungkin saat itu
nalarku sudah akan sempurna menjejak TanahNya
-=remaining_full_rainbowed_sky=-
end of January, medio Shaffar
Friday, January 29, 2010
Friday, January 15, 2010
Ingin Kukatakan: ...Seperti Alloh Sedang Memelukku!
Setiap hari adalah denting waktu, sampai sebuah gelegar datang membawamu terbang; lalu berakhirlah semua yang selama ini ditakut-takutkan, juga semua yang dibangga-banggakan..
Seperti hari-hari ini, Kawan..
Kita meniti denting itu, berharap gelegar itu cuma geletar saat utusanNYA menyampaikan salam;
Tapi denting itu begitu jarang terdengar, seperti beeper infrasonik yang tenggelam ditindas background noise yang kelewat kejam; sedang gelegar itu terbang mengawang lupa daratan, seperti ketukan bom ultrasonik yang diabaikan. Maka jadilah aku, terseok menanti iluminansi jauh di ujung lorong hari; dengan senang hati berkubang lumpur saat lautan di depan (nampak) terlalu menantang..
Jika detik yang berderik dan gelegar yang tak ingin kita kenang (namun selalu membayang-bayangi) itu begitu licin tuk dipegang dalam ingatan; apatah lagi DIA yang denganNya segala yang tiada menjadi ada.. Dengan bahasa apa harus kuocehkan TanganNya-TanganNya yang ajaib itu..?!? Yang tersisa hanya sebuah kesadaran, seperti yang kujadikan judul paragraf-paragraf hina ini..
-hmm, meracau after M.A.Newton session-
Seperti hari-hari ini, Kawan..
Kita meniti denting itu, berharap gelegar itu cuma geletar saat utusanNYA menyampaikan salam;
"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai.."
Tapi denting itu begitu jarang terdengar, seperti beeper infrasonik yang tenggelam ditindas background noise yang kelewat kejam; sedang gelegar itu terbang mengawang lupa daratan, seperti ketukan bom ultrasonik yang diabaikan. Maka jadilah aku, terseok menanti iluminansi jauh di ujung lorong hari; dengan senang hati berkubang lumpur saat lautan di depan (nampak) terlalu menantang..
Jika detik yang berderik dan gelegar yang tak ingin kita kenang (namun selalu membayang-bayangi) itu begitu licin tuk dipegang dalam ingatan; apatah lagi DIA yang denganNya segala yang tiada menjadi ada.. Dengan bahasa apa harus kuocehkan TanganNya-TanganNya yang ajaib itu..?!? Yang tersisa hanya sebuah kesadaran, seperti yang kujadikan judul paragraf-paragraf hina ini..
-hmm, meracau after M.A.Newton session-
Monday, January 11, 2010
Taun Baru, Masih Demam?
Sang Cebong tengah menikmati makan siangnya malam itu (*?, tapi percayalah*) di temani cebong-cebong lain, di depan Pearl Harbour yang tengah panas-panasnya. Lalu iklan sebuah layanan operator tentang mesbuq pia hape pun menyela sang pelem.
CE: Halah, kayak gini ini mau aja ya orang ikutan..
CS: Ya ini mah buat yang hapenya udah generasi baru, mana bisa untuk hape awak..
SC: (*tetap asyik maem, padahal dalam hati bilang he-eh*)
CE: Jaman sekarang ini orang mesbuq mulu.. di mana-mana..
CS: Eh, tau nggak.. aku dikasih tau temanku.. Ceritanya tentang tukang bakso nih.. dia tuh sambil jualan tetep pesbukan lho.. dikit-dikit apdet statusnya kek semacam ini: "waduh, kok lagi sepi ya.. pada ke mana ni yang beli", atau "wah, bakso di tuuut (*tempatnya sendiri*) enak banget lho.." pokoknya gitu-gitu lah
CE: Waduh niat banget... (*membayangkan tangan kiri sang tukang ngetik di hape, tangan kanan melayani pembeli*)
CS: Iya.. padahal kalian tau nggak, hapenya tu model kayak punyaku yang ngga bisa GPRSan gitu-gitu...
CE: Oh iya? Masak? Canggih juga..
SC: (*tetap dalam hati; pake three kali.. yang model pake sms itu lho*)
CS: (*ngakak*) Tau nggak gimana caranya?
CE: ??
SC: ???
CS: Iya, jadi gini.. dia ngirim sms ke ceweknya.. ceweknya itu penjaga warnet gitu deh.. jadi ceweknya ini yang ngapdetin statusnya..
CE: hahah... niat banget.. mau-maunya si ceweknya..
SC: huahaha.. jadi hikmahnya:
*based on true accidents, hanya kata-kata saja yang diubah demi keamanan daya ingat saya*
pic by: ben heine
CE: Halah, kayak gini ini mau aja ya orang ikutan..
CS: Ya ini mah buat yang hapenya udah generasi baru, mana bisa untuk hape awak..
SC: (*tetap asyik maem, padahal dalam hati bilang he-eh*)
CE: Jaman sekarang ini orang mesbuq mulu.. di mana-mana..
CS: Eh, tau nggak.. aku dikasih tau temanku.. Ceritanya tentang tukang bakso nih.. dia tuh sambil jualan tetep pesbukan lho.. dikit-dikit apdet statusnya kek semacam ini: "waduh, kok lagi sepi ya.. pada ke mana ni yang beli", atau "wah, bakso di tuuut (*tempatnya sendiri*) enak banget lho.." pokoknya gitu-gitu lah
CE: Waduh niat banget... (*membayangkan tangan kiri sang tukang ngetik di hape, tangan kanan melayani pembeli*)
CS: Iya.. padahal kalian tau nggak, hapenya tu model kayak punyaku yang ngga bisa GPRSan gitu-gitu...
CE: Oh iya? Masak? Canggih juga..
SC: (*tetap dalam hati; pake three kali.. yang model pake sms itu lho*)
CS: (*ngakak*) Tau nggak gimana caranya?
CE: ??
SC: ???
CS: Iya, jadi gini.. dia ngirim sms ke ceweknya.. ceweknya itu penjaga warnet gitu deh.. jadi ceweknya ini yang ngapdetin statusnya..
CE: hahah... niat banget.. mau-maunya si ceweknya..
SC: huahaha.. jadi hikmahnya:
- jangan jadi pacar tukang bakso (*yang gila pesbuq*)
- carilah penjaga warnet aja
*based on true accidents, hanya kata-kata saja yang diubah demi keamanan daya ingat saya*
pic by: ben heine
awakening
...I'll rise my hand to heaven...
as always
thank you Alloh, for all this learning process
-keep ikhlas, bong!-
Subscribe to:
Posts (Atom)