Bahwa wanita adalah jantung dunia, itu yang pertama kali terpatri dalam jenak ingatan kami. Betapa tidak? Tiga kali Sang Rasul meninggikan wanita-wanita kami yang mulia, Ibunda, sebelum menyebut kaum Adam. Memberi makna semua yang tegak di muka bumi ini hanya akan tegar dengan tiang wanita shalihat. Dan begitulah kami diajarkan untuk mengangkat muka kami, tegar tegap tegak melawan apapun yang mencoba menelikung mimpi-mimpi abadi kami, apalagi kalau bukan impian tentang surga dan sungai-sungainya yang mengalir indah. Begitulah kami diajarkan. Diperlakukan. Sebagai makhluk istimewa yang sedemikian berharga.
Bagaimana kalian menjaga permata kalian yang berharga? Ya, sebegitu juga dogma Ilahi menjaga kami! Menjaga bahkan dari resiko yang paling kecil sekalipun! Fitnah yang kerap menjalari hati insan yang lemah, atau kutu busuk yang loncat dari mulut jahil ke mulut usil lainnya. Penjagaan Robb kami, penjagaan Rasul kami, adalah sebuah sketsa betapa berharganya kami. Keindahan yang harus senantiasa terlindung dari mata-mata liar, dibalik teduhnya hijab dan hijaunya taqwa. Oh, adakah yang lebih sayang kepada kami dari pada ini?
Sebagaimana Bunda-Bunda di zaman Sang Rasul Agung mempersembahkan wangi darah, secabik hati dan sekerat daging, menjadi tameng bagi cahaya suci yang kini terpancar ke seluruh dunia. Syahidah dan ibu para syuhada...
Apa lagi yang lebih mulia?
Bahwa ummi adalah sang pelahir imam ..
Yah, episode sejarah dunia adalah goresan tinta perjalanan hidup orang-orang agung!
Dan di balik orang-orang agung itu, ada sosok yang begitu sempurna sebagai telaga. Telaga tempat orang-orang agung itu mengisi ruh dengan petuah bijak, mengisi hati dengan putih kasih, lalu mencuci segala debu yang menempel dari daki-daki dunia dengan do'a dan permaafan... Telaga yang sudah membesarkan jasad, ruh dan jiwa itu akan selalu menjadi tempat pertamanya untuk kembali merepih nafas kehidupan! Dan telaga-telaga itulah wanita-wanita kami! Yang menyusui pewarisnya dengan kedahsyatan mu'jizat Al-Qur'an.. Menyuapi jundi-jundinya dengan ajaran ikhlas dan ihsan.. lalu mengidungkan kisah sosok panutan sepanjang zaman.. Begitulah wanita-wanita kami diperam dalam kandungan zaman.. mekar mendewasa dalam keteguhan di Jalan-Nya!
Aku hanya ..
Seorang ..
yang mendamba menjadi bagian dari wanita-wanita itu ..
S>E>M>O>G>A>....
No comments:
Post a Comment