Racism is out-of-date!!! Yippie......
The white man said, "Colored people are not allowed here."
The black man turned around and stood up. He
then said:
"Listen sir....when I was born I was BLACK, "
"When I grew up I was BLACK, "
"When I'm sick I'm BLACK, "
"When I go in the sun I'm BLACK, "
"When I'm cold I'm BLACK, "
"When I die I'll be BLACK."
"But you sir."
"When you're born you're pink, "
"When you grow up you're white, "
"When you're sick, you're green, "
"When you go in the sun you turn red, "
"When you're cold you turn blue, "
"And when you die you turn purple."
"And you have the nerve to call me colored?"
The black man then sat back down and the
white man walked away....
Pass it on if you HATE racism
===
hwehehe..
sorry, gak ditulis penulis aslinya sapa..
'coz daku juga gak tau..
dari sononya dah ga da penulisnya..
maap maap,, (+naon seeh..?)
Monday, March 20, 2006
,, bweginilah... ,,,
Sunday, March 19, 2006 22:56:15
Beginilah aku, masih bergelut dengan balok-balok huruf
Padahal waktu sudah menggali liang kemapanannya sendiri,
Mendengkur di pojok malam yang kian suram
Kepingin menjejak yang sudah lama tergeletak
Mangkrak di dasar otak..
‘kenapa aku dulu bisa begitu keranjingan menyadap hari?
atau sepantasnya kenamai dia makna?”
beginilah,
masih bergelut dengan gula-gula dan asam
meleleh di syaraf lidah, menyayat lambung
Purnama
Di luar sana
Tak lagi sama
Sepi ngungun
Lampu belajar di kamar tetangga membawa pesan kesungguhan
Sunyi belum lagi melukar semua resah
Dan aku kembali jaga
Dari kembara pendek di lorong kepala
,,mungkin memang, momentum itu tidak akan pernah terulang,,
=+=+=+=+=+=+=
Kangen saat kelam tak membuat jengah,
Untuk terus berteguh menjalin keluh..
Mengasah Kepedulian
Sunday, March 19, 2006
“Eh, lihat.. lihat iS! SubhanaLLOH ya.. Bapak itu..”, spontan kata-kata teman seangkatanku ini membuatku mengalihkan topik yang semula hangat kami perbincangkan sepanjang jalan tadi pagi. Sekarang, kalau mengenangnya, rasanya sudah berhari-hari yang lalu saja. Atau memang begitu karakteristik manusia dalam memperlakukan waktu?
“Hum.. iya ya.. kasihan..”, lirih mulutku menggumam. Padahal di hati ini beribu kepak tanya membersit, pantaskah Bapak sepuh yang memikul keranjang-keranjang pisang ini dikasihani..? Bukankah dia lelaki tua yang tangguh, yang berjuang menghidupi diri, mungkin juga anak cucunya dengan tenaganya sendiri ini, pantaskah dia dipandang iba? Bagiku tikus-tikus kantor yang menggerogoti nyawa Negara lebih pantas dikasihani! Bukankah dia sosok yang sungguh membanggakan? Akan ku taruh monumen Bapak itu di perempatan kota, jika saja itu tidak dilarang. Walaupun aku tak akan pernah tega andainya orang tuaku yang berlaku demikian… dengan beban berat menarik-narik kerangka tubuhnya, wajah letih itu tak bereaksi ketika ku lempar sekedar senyum. Tak apa,walaupun mungkin senyum tak bisa mengunyah getir hidupnya, setidaknya ia akan tahu bahwa rupanya, ia tak sendirian.
Salman, sehari sebelumnya.
Siang itu, seorang kawan minta dicarikan anak sekolah menengah yang kurang mampu tapi berpotensi, untuk dijadikan adik bimbing. Gadis berjilbab temanku sekelas KO ini menyanggupi meluangkan waktunya untuk membina persiapan SPMB.
“Mumpung masih Maret! Lumayankan kalo disiapin dari sekarang? Biar mateng..”
SubhanaLLoh.. moga jiwa-jiwa seperti inilah yang kan mewarnai negri ini lima tahun mendatang! Diam-diam aku cemburu dengan kepekaan yang mengganggu syaraf kepeduliannya, dan membuatnya bergerak.. Umm, amal yang nyata! Walaupun baru berwujud rencana..
Salman. Sore.
Seorang gadis nampak agak janggal di mata awamku. Langkah dan penampilannya yang agak di luar biasa membuat mataku mengikuti kemana saja dia pergi. Bahkan ketika dia mulai bergerak meninggalkan selasar hijau, entah bagaimana, kakiku begitu saja mengikutinya. Teteh Pembina Asrama yang memang sedari tadi ku’tarik-tarik’ rupanya ketularan juga rasa penasaranku. Lagi-lagi sebuah kejutan menampar mukaku. Bukan, bukannya aku ingin sok peduli membantu gadis yang nampak malang ini, sungguh pun dia tak bisa dibilang tampak menyedihkan. Kakinya nampak agak lemah, entah kenapa, karena gangguan syaraf, kalau tak salah begitu dia bilang ketika kami dan seorang teman yang asli sunda pisan nekad menanyainya. Selebihnya, ia baik-baik dan biasa-biasa saja. Ouuh.. tetehku nampak lega mendengar bahwa gadis itu adalah seorang kakak Pembina Karisma. Jauh dari dugaanku semula. Bagaimanapun, aku tak menyesal membuat kami bertiga bertegur tanya dan salam sore itu. Dan aku bangga, menyalami Zul yang dengan kesehatannya yang belum menentu, masih bersemangat mengikuti kegiatan Karisma di masjid ini! Mungkin aku harus mencangkok kepedulian dari jiwanya, andai bisa!
==
Robb, sayangi orang-orang ini!
Yang mengajari saya arti ‘memiliki’
Dan mencoba mengajar mensyukuri yang ‘tidak saya miliki’
Juga sahabat yang merelakan sebidang privacy dan hak miliknya tergusur
Oleh proyek yang dengan lancangnya kunamai ‘da’wah’
Padahal ini baru etape penjajagan!
Juga adikku yang selalu dengan sayang,
Memiskolku ql tiap dini hari…
Umm,
Alloh..
Ampuni,
Dua deadline yang hingga kini masih mengantri!
,, terbuat dari apa? ,,
Terbuat dari apakah sesuatu yang disebut kenangan itu?
Sekedar anak tangga di mana jenak-jenak waktu meniti jejak sandinya,
Bahwa ada yang tergores di detik masa?
Terbuat dari apakah sesuatu yang kau sebut kenangan itu?
Sekaleng madu maya yang tak habis kau gelontor ribuan galon air mata?
Ataukah ada yang bisa memusnahkan sel memori di pucuk kepalamu itu,
Yang selalu kau banggakan ingatannya?
Ah,
Dari apakah…
Api bisa membakar semua kertas dan album itu, sayang!
Tapi tidak hawa yang menyelimuti semesta jiwamu!
Dan engkau menamainya,
Kenangan!!
Duuh..
=====
Talking ‘bout material..
Can’t wait for Monday!
Wednesday, March 15, 2006
Banyak yang bilang hidup ini tak lebih hanya sekedar mampir
sejenak memungut bekal , yang semoga, bisa menyelamatkan muka kita di hadapan sang Rahman kelak..
Yup,tiap kali kita belajar menyadari
bahwa setiap episode hidup kita adalah hikmah
dan setiap hikmah akan teruntai menjadi makna
menorehkan sekedar jejak sejarah bahwa hidup kita yang pendek ini bermakna..
lalu,
tiap episode itu, juga menghadirkan orang-orang yang dengan kuat dan lembutnya,
turut memadati tinta sejarah kita
bahkan menyatu dengan nafas kita sendiri,
ya, siapa yang bisa memisahkan air susu yang telah menjelaga di arus darah kita?
siapa yang bisa membedakan segenap kasih dan perlindungan yang sudah menyatu dalam belulang kita?
siapa yang bisa menghitung senyum dan tangis yang sudah kita remah di tiap jengkal nyawa?
ah...
perjalanan pun akan berakhir jua,
seperti kubilang
setiap pertemuan sudah membawa serta takdir perpisahannya..
maka, begitu berharganya saat 'bersama',
saat 'menikmati', saat 'menerima' ...
dan aku berharap, dengan sangat..
Wahai Yang Menggulirkan Waktu dengan segenap rahasianya,
jangan sampai diri ini baru merasakan arti nikmatMu,
saat nikmat itu sudah Engkau ambil kembali!!!!!!
=======
Friday, March 10, 2006
mesema...
Yen ora pati cetha, mesema
Yen ora bisa kandha, mesema
Yen atimu rada gela, mesema
Kena kanggo tamba,
mesema
( Gunawan Maryanto, dalam sebuah cerpen yang aku lupa apa judulnya)
mungkin memang begitulah kerja jiwa,
ketika tiada lagi yang bisa mewakilkan rasa,
sebuah senyum mungkin akan membingkainya,
tidak menjadi lebih baik, memang
mungin inilah yang terbaik..
,,, deuuuh.... ,,,
Yen ora bisa kandha, mesema
Yen atimu rada gela, mesema
Kena kanggo tamba,
mesema
( Gunawan Maryanto, dalam sebuah cerpen yang aku lupa apa judulnya)
mungkin memang begitulah kerja jiwa,
ketika tiada lagi yang bisa mewakilkan rasa,
sebuah senyum mungkin akan membingkainya,
tidak menjadi lebih baik, memang
mungin inilah yang terbaik..
,,, deuuuh.... ,,,
Wednesday, March 08, 2006
Thursday, March 02, 2006
Malam, kaca dan hati yang retak
Kejaran waktu bahkan tak memberiku cukup kesempatan untuk sekedar menikmati langit malam. Rasanya sudah berabad-abad rembulan menghilang dari kamus visualku, selain gambar dari folder pictures-ku, tak pernah lagi aku sembunyi-sembunyi menemuinya.
Inikah jebakan kolong sang zaman?
Ketika dewasa itu pilihan dan menjadi tua adalah suatu kepastian.
Aku tak bisa berhenti..
Kapan aku akan putuskan membakar peta jalan pulang ini??
Inikah jebakan kolong sang zaman?
Ketika dewasa itu pilihan dan menjadi tua adalah suatu kepastian.
Aku tak bisa berhenti..
Kapan aku akan putuskan membakar peta jalan pulang ini??
JaiL
Thursday, February 23, 2006 menuju tengah malam ..
Keributan kecil terjadi,
“Oih.. Pokoknya nggak buat sms ikhwan kan?”
“Lho.. napa githu?!?!?”, si jail pun menatap bulat-bulat, penasaran..
“Pokoknya jangan.. ga baik.. dah jam sepuluh..”
Si jail cuman nyeru,
“Ooooo.. gak kok! Ga akan nge-sms ikhwan.. tapi, kalo nge-sms kepala ikhwan boleh kan? Hehehehe.. ”
Dua makhluk jail terkekeh-kekeh.. sementara sang teteh membelalakkan mata, pura-pura marah..
Si jail dua cuman ngakak.. “emang napa teh?”
“Bukan gitu neng .. dulu teteh pernah sms orang jam segini, trus di bales pake taushiyah.. di akhirnya dia bilang,: tolong antum ikut membantu saudara antum untuk menjaga hatinya ..”
Si jail satu sembari ngetik sms, “Dang.. tenang aja teh.. ini jarkom ke akhwan kok. Hehe.. eit, akhwat dink ;D”
Dan si jail itu adalah …. Hahahaha…
===
A sweet moment that will never be forgotten..
Wish it never end..
Tapi kalo terpaksa ga pa pa kan, teh ? ^_*!
May be..
--- Butuh lebih dari sekedar keberanian untuk meninggalkan yang buruk
Dan merentangkan tangan untuk menyambut yang lebih baik … ---
Beberapa hari terakhir, siklus hidup kacau!
Tidur di waktu yang salah …
Tapi..
“ May be my life would come an end someday
Only heaven knows…” (Rick P)
Dan merentangkan tangan untuk menyambut yang lebih baik … ---
Beberapa hari terakhir, siklus hidup kacau!
Tidur di waktu yang salah …
Tapi..
“ May be my life would come an end someday
Only heaven knows…” (Rick P)
Tle Last...
23 February 2006 11:42:23 PM
Hyuuh ..
It’s gonna be my last time writing in this dormitory ..
What @ ..
Hehe..
Bukannya ngerjain resume yang kudu dikumpulin besok pagi, atau nglunasin utang cucian yang segudang.. apalagi packing buat pindahan.. boro-boro! Daku malah keasyikan maen bounching trus nge-surving tulisan-tulisan dib log ku sejak jaman jadul..
Kagak mutu banget dah.. !!
Jadi keingetan sama hal-hal yang pengen aku tulis tapi blom kesampaian ..
Ouuh ..
Amanah yang nggak konkret..
====
You’re right, miss Advicer .. amalan yaumian adalah detector utama!!
Keep fighting ..
Sahabat-sahabat ISC .. Oups, sorry bout the ‘usroh’ =D
Subscribe to:
Posts (Atom)