Cinta macam apakah itu,
yang tidak bersenyawa dengan rindu?
Seperti gadis pingitan Kartini merindu cahaya,
Seperti itu pula dirimu merindu lapangnya cakrawala
Cakrawala di mana mentari tak bersinar
Kecuali menyentuh jengkal tanah yang merdeka
Adalah engkau,
Setiap hembus angin yang berkisah
Tentang perjuangan yang tak sudi menyerah
Dan jiwa yang tak mau patah
Meski jasad telah rebah
Maka di hari semua perempuan mengenang perempuan lainnya,
Aku mengenangmu
Sebagai jalan lelakon yang seharusnya ditempuh setiap perempuan agung
: Anggun dalam berlaku,
Lincah dalam berpadu
Moga pagi dan senja dalam tidur ruhmu yang suci,
Kau saksikan jua anak-anakmu ini
Berdiri di tempatmu dulu berdiri
Sebagai ruh baru di atas jalanmu menabur mimpi
: Bunda Yoyoh Yusroh
yang tidak bersenyawa dengan rindu?
Seperti gadis pingitan Kartini merindu cahaya,
Seperti itu pula dirimu merindu lapangnya cakrawala
Cakrawala di mana mentari tak bersinar
Kecuali menyentuh jengkal tanah yang merdeka
Adalah engkau,
Setiap hembus angin yang berkisah
Tentang perjuangan yang tak sudi menyerah
Dan jiwa yang tak mau patah
Meski jasad telah rebah
Maka di hari semua perempuan mengenang perempuan lainnya,
Aku mengenangmu
Sebagai jalan lelakon yang seharusnya ditempuh setiap perempuan agung
: Anggun dalam berlaku,
Lincah dalam berpadu
Moga pagi dan senja dalam tidur ruhmu yang suci,
Kau saksikan jua anak-anakmu ini
Berdiri di tempatmu dulu berdiri
Sebagai ruh baru di atas jalanmu menabur mimpi
: Bunda Yoyoh Yusroh