lupa lupa lupa

weih.
saya lupa.
saya lupa apa yang harus saya tulis.
sebagaimana saya lupa apa yang ingin saya tulis.
lho?
ya, harus dan ingin ternyata bisa sangat berbeda.
sangat.

lalu?

hmm, tapi saya senang.
senang karena manusia bisa lupa.
bayangkan kalau manusia semuanya memiliki ingatan super.
wah,
kacau..!
pasti susah sekali untuk memaafkan kesalahan orang lain,
apalagi memaafkan kesalahan diri sendiri.. (sayangnya, konsekuensinya, orang juga jadi punya sifat lupa diri!)
saya tidak bisa membayangkan,
bagaimana jadinya ukhuwah saya dengan teman-teman sekalian,
sekiranya setiap kesalahan saya dari yang segede upil (hyi...!) sampe yang sekecil gajah semua jelas diingat..
wow.. pastinya susah bagi saya meminta dimaafkan oleh teman-teman sekalian pas teng 1 syawal nanti

btw, 'teman-teman sekalian' bentuk baku bukan sih?
lupa
(jamak ditambah 'penanda' jamak? hmm..)

alhamdulillah, segala puji bagi Pencipta Manusia yang memberikan sifat lupa kepadanya,
sehingga dia dapat menikmati hidup..

Maha suci Yang tak pernah Tidur, lagi tak pernah Lalai..


adakah hal terlupa yang seharusnya sudah saya katakan, eh, tulis pada teman-teman?
hmm,..