Tuesday, January 09, 2007

Senja Kau Pergi

tujuh puluh pasang mata yang mengantarmu sore itu
melabuhkan jasad memutih ke peraduan senja,
: darah dan daging ini pernah bernyawa,
menatap mentari dan mengotori udara

tujuh puluh pasang mata,
saling menatap dalam bisu tanpa tepi,
: bukankah esok ke sini juga kita nanti?

lautan air mata akan mengering,
meninggalkan garam yang membumbui kedewasaan
saat tujuh puluh pasang mata mengantarmu sore itu
: kesendirian adalah takdir yang tak bisa dielakkan,

No comments: