Tadi sore lewat jendela messenger adik saya mengabarkan sebuah berita kecil, lengkap dengan ikon cengirannya yang selebar dunia: telah mampir ke rumah (orang tua saya) sebuah kartu ucapan selamat Idul Fitri dari seseorang yang sebut saja bernama mbak Muti (mungkin nama sebenarnya), eks teman sekamar di asrama dulu. Kabarnya lagi, itu kartu super unik luar biasa: diduga dan disangka kartu tersebut dibuat oleh anak kecil (yang saya duga dan saya sangka adalah anak mbak Muti sendiri.. eh salah, anak mbak Muti dan suaminya.. Nggak mungkin kan kalo mbak Muti sendiri bisa punya anak? #Eh...) Ya pokoknya begitulah, saya tak sabar ingin segera melihat wujud kartu ajaib tersebut. Mudah-mudahan masih ada saat saya pulkam nanti...
Yang membuat saya menuliskan tulisan ini, adalah secuil info tambahan dari adik saya: itu kartu SALAH ALAMAT! Bentul sengkali sowdarah sowdaraaah! SALAH ALAMAT! Bukan alamat palsu! (emangnya saya ayu tuing tuing?)
Ceritanya, saya yang dudul ini mengacaukan alamat rumah (orang tua saya) dengan alamat kosan saya waktu mengisi data base asrama. Tapi kenapa tetap bisa nyampe ke tangan orang rumah saya?!? Nah itulah misteri Ilahinya..
Rupanya Pak Pos menafsirkan Jalan Kebon Bibit NO. XX yang nota bene alamat asli kosan saya di Bandung sebagai sebuah perusahaan tempat pembibitan tanaman di daerah tempat tinggal saya. Nyasarlah surat itu ke sana. Padahal sungguh hidup, hal itu tidak ada kaitan fisisnya sama sekali dengan rumah (orang tua) saya. Tapi karena Bapak sering ada urusan "bisnis" yang mengharuskan pergi ke PT Pembibitan tersebut, entah bagaimana, nyampe juga itu surat ke tangan Bapak saya. Voila..
Rizqi..
Yang sudah menjadi bagianmu, akan menjadi bagianmu
Tak kan tertukar, insyaAllah
P.S. Salam rindu untuk semua crew Asrama, terutama Muthie dan Si Kecilnya yang lucu..
Rupanya Pak Pos menafsirkan Jalan Kebon Bibit NO. XX yang nota bene alamat asli kosan saya di Bandung sebagai sebuah perusahaan tempat pembibitan tanaman di daerah tempat tinggal saya. Nyasarlah surat itu ke sana. Padahal sungguh hidup, hal itu tidak ada kaitan fisisnya sama sekali dengan rumah (orang tua) saya. Tapi karena Bapak sering ada urusan "bisnis" yang mengharuskan pergi ke PT Pembibitan tersebut, entah bagaimana, nyampe juga itu surat ke tangan Bapak saya. Voila..
Rizqi..
Yang sudah menjadi bagianmu, akan menjadi bagianmu
Tak kan tertukar, insyaAllah
P.S. Salam rindu untuk semua crew Asrama, terutama Muthie dan Si Kecilnya yang lucu..